“Bunga bakung, ekor kucing, satu, dua…”
Seorang wanita bergaun merah sibuk mengaduk ramuan dalam pot tanah liat. Api bernyala kehijauan membuat cairan itu menggelegak.sang Penyihir bersenandung sambil terus mengaduk dan menambahkan bahan-bahan,senandung yang terhenti ketika pintu pondoknya diketuk.
Alis wanita itu berkerut kesal.
“Nona Amatoria!”
Seorang peri hitam menghambur masuk pada ketukan ketiga.
“Ada apa lagi?” tanya Amatoria tanpa berpaling dari ramuannya.
“Oh, Nona Amatoria, kau memang Penguasa Hati! Tak hanya rupamu yang sempurna, sihirmu pun tak ada bandingnya!”
Pujian si peri hitam tampaknya membuat Amatoria senang. Tangannya yang bebas bersandar di pinggang. Seulas senyum ia lemparkan untuk si peri hitam.
“Terima kasih, kau tidak bisa membeli ramuanku dengan pujian!”
“Tidak, Nona, aku kemari untuk berterima kasih!” peri itu berlutut dengan satu kaki dan mengeluarkan sesuatu yang berkilau dari kantung di pinggangnya. Sebuah gelang emas mengkilap bertengger di cakarnya yang hitam, “Terimalah, karena berkat ramuanmu, <peri> akhirnya menerima cintaku!”
Senyum Amatoria melebar. Akhirnya ia meninggalkan ramuannya sejenak untuk mengambil dan mengagumi gelang dari si peri hitam.
“Obsidian asli… Indah sekali! Akulah yang berterima kasih…”
Batu obsidian dari tambang peri hitam tak hanya indah. Di dalamnya terkandung unsur air yang kuat, sempurna untuk mengontrol dan menetralisasi efek berbagai macam ilmu gaib. Batu itulah yang menghiasi gelang di tangannya. Amatoria meletakkan gelang itu dengan hati-hati di rak kaca miliknya. Lalu, dengan satu kibasan tangan, si peri hitam seolah terdorong keluar.
“Aku tidak membutuhkanmu lagi. Selamat tinggal!”
Sang Dukun mengibaskannya sekali lagi untuk menutup pintu pondok, lalu ia kembali mengaduk ramuannya. Senandungnya pun kembali berlanjut.
Di Tanah Utara, Amatoria adalah ahli segala ramuan gaib. Racikannya yang paling banyak dibeli adalah ramuan cinta. Konon satu tetes dalam makanan bisa membuat orang yang memakannya tergila-gila. Sebelum ia datang ke Tanah Utara, ia tinggal di sebuah pulau dan memperbudak seluruh pria dengan ramuan buatannya. Karena itulah ia dipanggil Penguasa Hati, karena ramuan buatannya bisa menguasai hati orang yang menelannya.
Namun ketika ia datang ke Tanah Utara, ia tak lagi membuat ramuan untuk menguasai seluruh daratan. Selain ramuan yang dipesan orang-orang, ia membuat ramuan cinta hanya untuk seorang.
Penyihir Jahat Mephistopheles, penguasa Tanah Utara.
Sang Penyihir Jahat tak bisa tunduk hanya dengan satu ramuan. Berbagai variasi racikan dari seluruh penjuru dunia telah Amatoria coba, tapi tak satu pun mampu menaklukkan Penyihir Jahat Mephistopheles. Tapi Amatoria masih berusaha hingga sekarang, setelah sepuluh purnama berlalu sejak Sang Penyihir membawanya ke Tanah Utara. Bagaimanapun juga, ia harus berhasil. Jika ia gagal, maka ia tak layak disebut Penguasa Hati!
***
Malam itu, Dukun Amatoria membawa seloyang kue berwarna merah darah ke kastil Penyihir Jahat Mephistopheles. Mereka bertemu di gerbang kastil. Sang Penyihir Jahat tengah bersiap dengan pasukannya—barisan peri hitam berkuda yang membawa gulungan-gulungan mantra.
“Ada apa, Amatoria?” Sang Penyihir mengalihkan perhatiannya pada Amatoria. Nada bicaranya sedingin es. Topengnya yang terbuat dari gading mengilap di bawah cahaya bulan. Begitu juga sebelah matanya yang tak tertutup topeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Resurrection of Mephistopheles (judul sementara xP)
ФэнтезиMalapetaka melanda Kerajaan. Penyihir Jahat Mephistopheles telah bangkit dari kuburnya. Setelah membunuh keluarga Ksatria Camelot yang dulu telah membunuhnya, Sang Penyihir menculik Yang Cemerlang Putri Saulenia dari istananya di Kerajaan dan memint...