56

93 3 0
                                    

Mencintaimu dalam diam adalah hal yang paling indah yang pernah saya lakukan, mencintai seluruh hal yang terdapat pada dirimu merupakan suatu hal yang paling mengagumkan.

Tapi...

Mencintaimu dengan diam bukanlah suatu perkara yang mudah, ini merupakan suatu perkara yang sulit, kamu tahu itu.

Dalam hati kecil saya, terdapat
keinginan yang terbesit untuk memilikimu. Tapi, saya bukanlah orang itu, orang yang dengan mudahnya masuk ke dalam kehidupan seseorang lalu merusak apa yang ada disana.

Saya berpikir bahwa saya adalah orang yang selalu mencintaimu dengan tulus tanpa embel-embel apapun.

Tapi saya salah...

Disana telah berdiri sosok itu, sosok yang selalu kau nanti akan kepulangannya, sosok yang selalu kau nanyikan dalam rindu.

Saya bukanlah seorang perusak yang dengan seenaknya dapat masuk kedalam sana lalu merusak apa yang telah ada di dalam sana.

Saya membuat pembatas saya sendiri, dengan tujuan untuk mempertahankan apa yang seharusnya dipertahankan.

Maaf.

Saya mencintaimu, tentunya. Tapi, bukankah dia sama seperti saya? Mencintaimu dengan sabarnya...

Siapa saya?

Saya hanya pencinta, bukan seorang beruntung yang menjadi rumah untuk dirimu berpulang.
Saya hanya pengharap, bukan seorang pencita yang beruntung mendapatkan citanya.

Kamu, adalah cita saya yang tak segera tercita-citakan.

Segelintir harap selalu berkalut-kalut, mengalir dalam pikiran saya, membuat saya terlalu egois, egois dengan perasaan saya tanpa memikirkan perasaannya yang telah bahagia bersama mu.

Maaf, sekali lagi.

Saya mencintai sungguh, dengan harap yang tak kunjung pudar, dengan cinta yang tak kunjung sirna.

Tapi, sekali lagi saya bukanlah seorang yang tega merusak itu semua, saya bukan seorang bajingan.

Dengan cinta,
Denraditya.

Kata & MaknaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang