awal

1.5K 134 8
                                    

Hari ini sangat panas, cuaca sungguh tak mendukungku untuk pergi keluar rumah. Jalanan macet total dan hanya tinggal 5 menit lagi untuk bisa datang tepat waktu dirumah sakit yang di pilih kampus untukku magang disana.

"Apa tidak ada jalan lain yang lebih sepi?" Tanya Jin pada supir taksi.

"Tunggu sebentar lagi, kita sudah berada ditengah-tengah kemacetan jadi tidak mungkin kita balik arah" jelas pak Supir.

"Semoga pembimbingku mau menunggu kemacetan ini" Jin menghela nafas panjang.

Setelah sampai dilingkungan rumah sakit Jin segera berlari dan mengganti pakaian nya dengan seragam khusus disana.

"Maaf dokter saya terlambat" Jin mendesah kelelahan.

"Ini baru hari pertama, lain kali saya tidak akan memaafkan kamu ya. Nyawa tidak bisa menunggu dokternya yang datang terlambat" kata sang kepala dokter.

"Baik"

"Ayo ikut saya" Jin segera membuntuti sang dokter yang diketahui bernama Jakson.

'Hai, namaku Jin hari ini adalah hari pertamaku magang dirumah sakit. Tapi, sepertinya hari pertamaku tidak akan masuk kedalam list kenangan menyenangkan. Aku pikir aku akan banyak bertemu dengan semua orang yang kesulitan. Aku harap aku bisa bekerja dengan baik disini, seseorang tolong bantu aku saat aku mengalami kesulitan'

                          *****

Sebuah ruangan ICU dengan banyak alat didalamnya yang menempel ditubuh seorang wanita membuat suara ditengah kesunyian ruangan.

"Dia akan menjadi pasien mu" ujar sang dokter.

"Apa? Dia? Apa aku bisa dokter" Jin mengeluh.

"Kau harus bisa, maka dari itu aku memberi tugas untukmu. Kau akan menjadi dokter sekaligus perawat untuknya"

"Siapa dia, apa dokter tahu?"

"Namanya Suzy, dia anak pemilik rumah sakit ini"

"Dia sangat cantik. Kenapa wanita secantik ini bisa terbaring lemah tak berdaya disini?" Jin menelaah setiap bagian wajah wanita itu.

"Dia sudah lama mengalami koma, jadi kamu harus mengawasinya. Mungkin sudah 10 bulan dia terbaring disini," ujar Jackson.

"Kasian sekali, apa dia mengalami kecelakaan hebat?"

"Sangat hebat. 10 bulan lalu, dia dibawa kerumah sakit ini karena mengalami kecelakaan mobil dengan tunangannya,,,"



10 BULAN YANG LALU,,,

"Apa besok kita jadi membeli gaun untuk pernikahan kita?" Suzy tersenyum.

"Tentu saja. Besok jam 8 pagi aku akan menjemputmu, kalau begitu aku pergi dulu ya" Baekhyun tunangannya pergi pulang.

"Hati-hati dijalan" Suzy melambaikan tangannya.

Keesokan harinya Suzy sudah bersiap untuk pergi memilih dan membeli gaun. Dia sangat cantik hari ini dengan gaun warna pink nya yang simple tapi elegan.

"Ayah, aku akan memilih gaun untuk pernikahanku"

"Pasti kau akan sangat cantik sekali saat menikah nanti. Aku sebenarnya sangat tidak rela memberikanmu pada orang lain" ayahnya melirih.

"Jangan begitu, nanti aku akan mengunjungimu setiap hari. Kalau perlu aku akan tinggal dengan ayah disini nanti," Suzy memeluk sang ayah.

"Kau sangat mengerti aku. Oh ya, apa kau akan mengunjungiku nanti siang ke rumah sakit?" Tanya ayahnya.

"Aku akan mengunjungimu, aku akan memberikan kejutan untukmu pasti ayah suka" Suzy duduk disamping ayahnya.

"Ayah, apa kau menyayangiku?" Tanya Suzy.

"Aku sangat menyayangimu" Ayahnya mengelus lembut rambut Suzy.

"Apa aku selalu membuatmu kesal? Apa aku selalu tidak menurut padamu? Maafkan aku jika aku seperti itu" Suzy dengan suara pelan.

"Tidak, kau tidak pernah seperti itu. Kau selalu membuatku tersenyum, kau tidak pernah membuatku meneteskan air mata sedikitpun"

"Aku mencintaimu, yah. Tetaplah disampingku seperti ini" Suzy semakin erat memeluk ayahnya.

Baekhyun datang menjemput Suzy untuk memilih gaun yang akan mereka kenakan nanti.

"Jaga Suzy baik-baik ya, dia putri kesayanganku satu-satunya" ayah menitip pesan.

"Tentu saja. Om gak perlu khawatir, sampai mati saya akan menjaga princess ini" Baekhyun menggenggam tangan Suzy.

Princess adalah panggilan sayang Baekhyun untuk Suzy. Mereka berdua melambaikan tangan pada ayah Suzy.

"Nanti kita mampir ke toko jam yang kemarin ya, aku mau membeli jam untuk kado ulang tahun ayah" Suzy menoleh.

"Baiklah, ayo kita membeli kado istimewa" Baekhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Setelah memilih dan membungkus jam tangannya dengan cantik, Suzy segera pergi lagi ke butik gaun.

"Gimana menurut kamu, bagus gak jam yang ini" Suzy meminta pendapat.

"Iya, bagus kok cocok buat ayah kamu" Baekhyun tersenyum. Suzy segera mengantongi kembali jam tangannya.

Beberapa menit suasana sangat canggung di dalam mobil.

"Baekhyun!"

"Apa?"

"Apa kau sungguh akan menikahiku?"

"Kamu gak percaya sama aku? Aku cinta banget sama kamu tahu"

"Percaya kok. Kamu jangan kemana-mana ya, tetap disampingku. Gak ada cowok yang sebaik kamu"

"Kalo pun nanti aku harus tiada, aku tetap akan membawa cintaku untukmu sampai aku mati"

"Jangan ngomong gitu!"

"Kalau aku meninggal, aku sendiri yang akan mencarikan pengganti ku untuk mu. Seseorang yang pastinya lebih baik dariku"

"Iya, tapi kamu kan masih ada di samping aku"

Seketika itu juga mobil yang Baekhyun kendarai tertabrak truk besar yang melaju dari arah persimpangan kiri karena truk itu tidak berhenti saat lampu merah menyala. Mobil Baekhyun terdorong jauh dan tergelincir hingga menyebabkan kerusakan parah dan api yang muncul dari depan mobil Baekhyun. Baekhyun dan Suzy bersimbah darah, mata Suzy masih terbuka sedikit sebelum pingsan dan melihat wajah Baekhyun yang tak sadarkan diri menyandarkan wajahnya di stir mobil.

Warga yang melihatnya segera memanggil ambulance dan polisi ketempat kejadian, terdengar ramai suara sirine polisi disana.

Ayah Suzy sangat terpukul saat tahu putrinya mengalami kecelakaan dan dibawa kerumah sakitnya sendiri. Dia tidak menyangka kalau kalimat Suzy saat dirumah akan terjadi seperti ini, terlebih saat dia melihat kado untuknya didalam tas Suzy yang akan menjadi kejutan untuknya tapi malah putrinya sendiri yang menjadi kejutan terbesarnya.

Suzy memang selamat meskipun harus menjalani koma. Sedangkan Baekhyun, tuhan lebih menyayanginya dibanding Suzy. Dia meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit karena pendarahan yang cukup hebat.

Dan saat itulah untuk pertama kalinya Suzy membuat ayahnya menangis karena kejadian buruk yang menimpanya.

         

                       ☆☆☆☆☆

So Far Away ||SeokJin《BTS- Suzy||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang