2. Please Care To Me Again

1.1K 80 6
                                    


Happy Reading

Aku tidak tahu apa salahku. Aku tidak tahu kenapa dia menghindariku. Aku bahkan tidak tahu kenapa tatapan yang selama ini ku suka tak ia berikan. Senyum manisnya bahkan tak ditampilkan. Catat! Itu hanya berlaku di depanku! Jika di depan orang lain semua terjadi seperti biasa. Maka ku simpulkan, jika dia pasti marah padaku.

Kini ku perhatikan langkahnya yang anggun. Dia berada di tengah, So Min di samping kanannya dan So Hyun di samping kirinya. Ketiga So itu, So Min, So Eun, dan So Hyun terlihat cantik. Namun, hanya satu yang kecantikannya membuatku terkapar tak berdaya. So Eun, ya Kim So Eun. Tawanya bahkan terdengar merdu di telingaku. Senyum manisnya bagai pancaran indah di mataku. Tanpa ku sadari, aku ikut tersenyum melihatnya.

Langkah kaki itu semakin mendekat, bahkan obrolan mereka terdengar nyata di telingaku. Aku menatapnya, So Eun. Dengan tatapan teduhku, dengan senyum simpulku. So Eun sempat melirik kearahku, seperkian detik berikutnya ia langsung berpaling. Mengacuhkanku. Bahkan ketika melirikku tatapan indahnya lenyap, muka bersinarnya berubah temaram, senyum manisnya luntur seketika, bahkan tawa merdunya sempat berhenti. Kim So Eun, apa salahku?! Gerutuku dalam hati.

Itu kali pertama ia mengacuhkanku. Aku masih memaklumi, mungkin dia tidak ingin orang lain tahu tentang 'Arti tatapan mata' -kami-. Karena selama ini dikala ia menatapku hangat, aku membalasnya, pun sebaliknya. Benar adanya jika "Mata jendela hati" heol aku seolah memercayai itu.

Kini giliranku yang berkumpul dengan teman-temanku di kantin sekolah. Ku lihat dirinya yang baru saja turun dari tangga, seorang diri. Aku tahu pasti kemana tujuannya, menyusul So Min dan So Hyun yang sedang asik makan. Tatapan matanya masih tenang menghadap depan, seraya membalas sapaan teman yang berlalu lalang. So Eun, hati ini untukmu!

Dia berjalan di depan mejaku, tatapan matanya sempat melirikku, ia sadar jika sedari tadi aku menatapnya menunggu ia membalas tatapanku. Sayang sekali, aku menelan kekecewaan untuk yang kedua kalinya. Kali ini lebih menyakitkan! Bukan lagi seperti tertikam, bukan lagi seperti dibohongi. Ia melirikku sekilas, setelahnya ia menoleh kasar seolah ia malas menatapku. Langkah kakinya pun tak sedamai tadi, kini cenderung cepat. Aku menggeram kasar. Teman-temanku bahkan tidak ada yang melihat kehadirannya selain aku, lalu kenapa dia tidak membalas tatapanku? Dugaanku semakin kuat mengacu jika 'So Eun menghindariku'.

Hari berikutnya ia masih sama. Begitu acuh padaku.

"Kim Bum kau tidak mengerjakan tugas?" Pak Nam bertanya.

"Tidak, Pak." jawabku lirih.

"Berdiri di depan!" bentak Pak Nam setelahnya. Fiuh, aku mendesah kasar. "Beberapa bulan lalu kau rajin mengerjakan tugas kenapa sekarang kau tidak mengerjakannya lagi!" ujar Pak Nam.

"Aku lupa, Pak." balasku singkat. Ku lihat dia, So Eun. Gadis pintar di kelas ku hanya menunduk.

"Masih muda sudah lupa bagaimana tuanya." Pak Nam mengoceh, aku tidak peduli! "Angkat tangan dan satu kakimu!" suruh Pak Nam. Aku dengan cepat melakukannya. Dulu aku juga sering melakukan hal ini.

"Kenapa So Eun tidak mengingatkanku?" tanyaku dalam hati. Beberapa bulan lalu aku selalu rajin mengerjakan tugas karena kepedulian yang So Eun berikan. Walau interaksi antara kita jarang terjadi tapi So Eun selalu ada cara untuk peduli padaku. Ia selalu mengingatkanku melalui telepon atau pesan tentang tugas, mengajariku pelajaran yang kuanggap sulit, menasehatiku untuk jangan datang terlambat, jangan tidur di waktu belajar, jangan sering bermain game hingga larut dan banyak lagi kepedulian yang ia beri. Awalnya aku cukup malas menanggapi kepeduliannya yang kuanggap berlebihan, seperti ocehan ibuku. Seiring berjalannya waktu, aku nyaman akan semua kepeduliannya.

"Minumlah!" ia menyerahkan air mineral dingin padaku ketika aku baru selesai latihan basket. Suasana sekolah cukup sepi, hanya ada orang-orang yang sedang berlatih cheerleaders dan basket.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUMPULAN ONESHOOT BUMSSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang