Langkah-langkah lebar ku mainkan dalam realitas terbatas
Aku diburu waktu untuk cepat-cepat lekas dalam renungan
Tak ada kesempatan tuk menatap ke belakang; kepadamu
Dan saat malam bergegas datang, suatu yang indah 'kan jadi pembukanya
Senja
Kini dia kelabu, angin langit menerpa gigil, temaram dan hening
Aku sekarang berlari, tak ku sangka senja menjeratku erat
Saat tiba di persimpangan jalan, bisikan pun ku dengar; suaramu
Seketika sendu, dan salah satu jalan 'kan membawaku kembali
Bimbang
Aku pikir 'kan terlepas dari sebuah kubangan delusi
Salah besar, bahkan aku tak rela terima lara
Akan tetapi, rencana itu telah tertoreh; melupakanmu
Aku 'kan lalui jalan yang baru, terbentang lurus tanpa persimpangan
YOU ARE READING
ANTOLOGI SENJA
PoetryAmatir yang bersyair. Sama sekali sumbang, tak menyentuh, dan kadang hampa. Namun menyala walau sayup-sayup. Entah kenapa.