Pagi ini, hari pertama masuk sekolah. Iqbal, Renald, Niko dan Ando setuju untuk sekolah di SMA Makarya Bandung. Sekolah ini memang terkenal bagus dan megah di kota bandung. Tentu saja mereka berempat ingin sekali masuk ke sekolah itu.
"Waowww...!!! Megah banget ini sekolah, sekolah apa hotel?" Tanya seorang murid laki laki yang sedang membulatkan pupil dan bibirnya.
"Ya sekolahan lahh, dasar kecebong air" Sahut murid laki laki yang berada tidak jauh dari segerombolannya itu.
"Berisik, gue ngak nanya lo"
"Apa lo?"
"Iqbal dan Niko yang mendengar obrolan mereka, hanya menggeleng kepala, dan tidak menhiraukan kedua pria di belakangnya.
"Udah kenapa lo berdua, ribut mulu kerjaannya, ngak dirumah, disekolah, di SD, SMP sama aja" lerai Niko kepada kedua sahabatnya itu.
"Nohh Renald duluan yang mulai, bukan gue" ucap Ando membela dirinya.
"Gue kan cuman ngasih tau lo doang" ucap Renald enteng.
"Tapi lo ngatain gue juga" Protes Ando.
"Udah cukup! jangan ribut lagi!!" sentak Iqbal melerai pertengkaran keduanya.
"iya bal, sorry" pinta Ando dan Renald bersamaan.
Lalu mereka berempat melanjuti langkahnya dan kembali mengobrol tentang sekolah barunya yang sempat terhenti karna Ando dan Renald.
Karena Iqbal terlalu asik mendengarkan obrolan teman temannya, tak sengaja ia menabrak seorang murid perempuan.
"Aduhhh... " ucap iqbal terjatuh.
"Awww..." ucap gadis itu terjatuh dan mengeluh kesakitan.
Lalu iqbal berdiri bersamaan dengan gadis itu.
"Kalau jalan pake mata dong!! Teriak iqbal.
"Hellooo... Setau gue kalau jalan itu pake kaki, bukan pake mata, sinting ya lo? Tanya gadis itu mulai kesal.
"Udah bal, lo pasti kalah debat sama ni cewe" bisik Niko.
"Yaudah deh, gue juga gaada urusan sama lo" ucap Iqbal enteng.
"Siapa juga yang mau cari masalah sama anak kayak elo?!! Gak level!!! Jawab gadis itu ketus.
"Dihhh gaya bener lo!
"Iya, emang kenapa? Gasuka?
"Udah bal, mending kita kabur aja, ni cewe bener-bener aneh, pasti kalah lo ama dia.
"1... 2... 3... Kaburrrr......... " Ucap mereka berempat kompak.
"Yahh, dasar banci lo semua!" teriak gadis itu kencang.
Karena Iqbal sudah menabrak murid perempuan itu. Dia pun lari bersama keempat temannya itu menuju kelas.
****
Setelah mengecek kelas satu persatu, ternyata nama mereka berempat terdaftar di kelas X IPA1.
"Kenapa gue harus sekelas sama lo lo lagi? Keluh Iqbal tak setuju.
"Hahaha berarti tandanya kita berempat gabisa dipisahin bagaikan gitar dan senarnya. Sama sama saling membutuhkan dan saling melengkapi, jika hilang satu sudah tidak ada gunanya lagi. Memang sahabat sehidup semati" jawab Ando panjang kali lebar bahagia bisa sekelas dengan mereka berempat lagi.
Sebenarnya Ando cuman ingin sekelas dengan Iqbal karena ia bisa meminta contekan kepadanya.
"Lebay lo ndo, pake bilang sahabat sehidup semati, bilang aja lo seneng kan bisa dapet contekan dari Iqbal? Tanya Niko.