Hari ini adalah hari weekend. Disela-sela kegiatan Iqbal menulis dibuku diarynya.
Dear diary
Isi :Hari ini, sedikit demi sedikit aku mulai mengetahui apa arti hidup itu. Hidup itu adalah cinta. Dan cinta ialah dia. Dia yang membuat rasa ini muncul, dia yang membuat aku mulai peduli akan seseorang. Memang sifatnya kurang mengenakan, tapi dengan kekurangannya itu aku bisa belajar mencintainya dengan sebuah kata TULUS. Sejak kapan rasa ini mulai muncul? Sampai kapan rasa ini harusku pendam? Baru beberapa hari saja jantungku sudah dibuat bergetar tidak karuan, serasa mau copot.
Iqbal pun mengeluarkan semua yang ada dipikiran dan hatinya. Sementara dirumah gadis itu dia juga melakukan hal yang sama seperti Iqbal.
Dirumah gadis itu.
Dear diary
Isi :Apa ini? Apa rasanya seperti ini? Cinta? Apa aku mulai merasakannya? Dia mulai mengganggu pikiranku. Sedikit demi sedikit rasa itu mulai muncul. Entah kenapa aku bisa memikirkan orang seperti itu......
Gadis itu pun bingung, dia tidak melanjutkannya dan memilih untuk melakukan kegiatannya seperti biasa.
Disela-sela kegiatan menyapu lantai rumahnya, gadis itu mulai kepikiran Iqbal lagi, dan berbicara dalam hati.
"Apa jangan-jangan Iqbal suka sama aku? OMG! No no no and no!! Oke? Bisa-bisa mati gaya dong aku" katanya dalam hati.
Setelah menyapu lantai rumahnya, dia kembali ke kamarnya. Sesampainya di kamar ia menghempaskan tubuhnya di ranjang dengan sprai bermotif bunga mawar. Ia menepis jauh-jauh semua pikiran tentang Iqbal dan mulai mengeluarkan benda pipih berwarna rose gold dari kantong celananya dan menancapkan earphone ditelinganya.
Sedikit demi sedikit kelopak matanya mulai menutup dan tidak lama kemudian dia pun terbang ke alam mimpi.Keesokan harinya...
"Manda!! Bangun sayang, kamu sekolah ngak? Mamah berangkat kerja dulu. Jangan lupa sarapan ya, sudah mamah buatin di meja makan"
Teriak wanita paruh baya dibalik pintu. Lalu wanita itu pun pergi beranjak dari rumahnya.Gadis itu pun membuka kelopak matanya, ia sadar bahwa dia tertidur cukup lama. Lalu ia melihat jam loker yang ada disamping ranjangnya. Jam menunjukkan pukul 05.05 masih ada waktu sekitar 1 jam lagi untuk tidur, karena gerbang sekolah ditutup jam 07.10.
Sesampainya di depan gerbang gadis itu berpapasan dengan Iqbal. Iqbal yang melihat gadis itu sedang berjalan di depannya, mempercepat langkah kakinya lalu menghampirinya.
"Haii!" sapa Iqbal.
"Aa-pasi so-k care deh" jawab gadis itu terbata-bata.
"Lo kenapa? Kok ngomongnya kayak orang panik gitu? Tanya Iqbal.
"Ga-k apa-apa ko-k" jawab gadis itu.
"Beneran?"
"Iya"
"Yaudah ayok ke kelas" ajak Iqbal.
Mereka pun berbarengan menuju kelas. Di sepanjang jalan menuju kelas, keadaan sangat hening tak ada satupun yang mengeluarkan sepatah kata hanya suara langkah kaki masing-masing yang terdengar.
"Manda?" Tanya Iqbal memecah keheningan.
"Apa?" jawab gadis itu.
"Ngomong-ngomong nama panjang lo siapa? Gue lupa hehe" Tanya Iqbal sambil mengaruk pelipisnya yang tak gatal.
"Amanda Laudia Marine" ucap gadis itu.
"Ohh iya, nama yang bagus" respon Iqbal.
"Makasih" jawab gadis itu sambil menundukkan kepalanya ke aspal.