"Rik buruan kita harus udah di bandara jam 9" teriakku pagi ini sambil mengedor gedor pintu kamar Rika
"Iya aku udah bangun ini mau mandi jangan teriak lagi kau" akhirnya Rika menjawab setelah setengah jam aku teriak teriak membangunkannya
"Oh masih ingat bangun kau, aku kira udah gak bangun lagi, udah mau ke masjid aku umumin nama kau" teriak ku lagi untuk memastikan Rika benar benar bangun
"Teriak sekali lagi kau, pigi sendiri, aku gak ikut" balas Rika kesal dan membuka pintu kamarnya
"Okeoke mandi kau, jangan sampek ku suruh nenek gayung mandikan kau, aku mau siap siap dulu" aku lansung lari masuk kamar menghindari singa mengamuk yang baru saja kubangunkan
"Adel" teriak Rika kali ini menggelegar sambil menutup pintu kamarnya
Aku hanya tertawa melihatnya begitu, ini hiburan sendiri bagiku dan mungkin akan aneh jika sehari saja aku tak menjahili Rika,
Hari ini Hafis akan berangkat ke Jerman, mengikuti program pertukaran mahasiswa dan akan melanjutkan kuliahnya disana hingga wisuda, Hafis memang terkenal pintar dikampus jadi gak heran kalo banyak cewek ngejar ngejar dia, bisa dibilang aku termasuk beruntung menurut mereka karna bisa dekat dengan Hafis, untung ? yang ada tiap jalan kantongku kering
Hafis menyuruhku mengantarkannya ke bandara, karna melihat senyum dan muka memelasnya aku jadi gak tega, dendamku hilang begitu saja, tapi tenang aku masih pintar gak seoon Rika menyangkut masalah percintaan, beda tipislah 11 12, aku 11 dan Rika 12 gak sama kan ?
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan memakan waktu akhirnya aku sampai di Bandara internasional Kuala Namu Medan, karna bandara ini belum lama diresmikan jadi masih banyak orang yang datang kesini hanya untuk melihat bandara ini, udah kayak taman rekreasi yakan ?, memang malah ada yang bawa tikar sama rantang udah berasa kayak piknik beneran, jadi jangan shock kalau kalian kesini liat pemandangan kayak gitu, aku gak ambil pusing selagi mereka gak duduk disekitar pendaratan pesawat
"Del, sini" Aku melihat ke arah sumber suara yang memanggilku ternyata itu si manis Hafis, aku lansung menarik Rika mendekati Hafis
"Udah mau berangkat ? Bunda sama ayah mana ?" tanyaku sekedar basa basi
"Belum jam 12 ntar, ibu sama ayah masih dijalan" jawabnya santai
"What ? Jam 12 ini masih jam 8 hafis, terus ngapain kau nyuruh aku datang jam segini" aku mulai bete lagi lagi dimodusin oleh si asem Hafis, kok gak manis lagi ? Udah capek sama yang awalnya manis ujungnya pahit
"Kan biar lama lama dekat samamu del, lagian aku lupa bilang kalau ditunda tadi pagi" Hafis nyengir ngerasa gak berdosa membuatku ingin memakannya sekarang
"Eh Hafis kau kalau modusin Adel, dia aja gak usah aku juga" Rika akhirnya meluapkan kekesalannya sambil mencubit cubit Hafis
"Aduh sakit Rik, Aku kan gak nyuruh kau kawanin Rika, gak salah ku lah" Hafis masih merasa gak bersalah membuatku melotot tajam menatapnya
"Hey, kalian disini juga ?" seru Rian menghampiri kami membuat Rika menghentikan aksinya dan bersikap lembut, dasar pencitraan
"Eh iya, kamu ngapain ?, aku kawanin Adel ngantar Hafis kan dia mau ke jerman, biasalah setia kawan" jawab Rika sambil senyum senyum gak jelas
"Tadi aja marah marah, sekarang ketemu sama pawangnya lansung jinak" seru Hafis membuat Rika menatap tajam seolah ingin membunuh si Hafis yang gak bisa diajak kompromi
"Aku nganterin mama balik ke Jakarta tadi, eh kutu lembu kau bilang apa barusan ? Syukur Rika ku baik mau nemenin gebetan kau" balas Rian membuat Rika makin senyum senyum karena merasa menang, Rian berada dipihaknya,
"Siapa suruh dia mau ? Aku kan cuma nyuruh Adel" jawab Hafis santai
"Terus kau mau dia berangkat sendiri ? Kalau dia diculik cogan ditengah jalan gimana ? Mau kau" balas Rika gak mau kalah
"Eh iya juga, makasi ya Rika singa, udah baik hati nemenin Adelku, sekalian aku titip dia kalo aku pigi, jangan sampek dia kurus, awas kau rik" Seru Hafis sambil merangkulku
"Kau kira Rika emaknya ? Eh Aku pinjam Rika bentar ya del, kelen puasin dulu berduaan ntar telpon aja kalau sikutu lembu mau berangkat, kamu pasti belum sarapan ya kan sayang ?" seru Rian sambil mengacak gemas rambut Rika,
Rika hanya mengangguk, Rian merangkul Rika dan membawa Rika pergi meninggalkanku dengan Hafis
"Woy sok sayang jumpa Ranti baru tau kau Rian" teriakku ketika mereka mulai menjauh membuat orang orang disekitarku menatapku heran, karna malu menjadi pusat perhatian aku menutup wajahku
"Adel kamu belum sarapan juga kan ? Yuk sarapan bareng" seru Hafis sambil meraih kedua tanganku yang dari tadi menutup wajah
"Bener ya ? Aku gak ada uang lagi soalnya buat bayarin kau lagi fis" balasku sambil senyum tanpa sadar membalas senyuman Hafis
"Iya aku janji, yok sekalian nunggu bunda sama ayah datang" jawab Hafis membuatku tersipu
Hafis menggandeng tanganku dan berjalan menuju kesalah satu restoran
"Bubur ayam 2 cokelat panas 2" sahut Hafis ketika pelayan datang menanyakan pesanan tanpa meminta persetujuan dariku, karna Hafis sudah hafal menu sarapanku, pacar idaman kan ?
Tak butuh waktu lama pesanan kami datang dan aku mulai fokus dengan makananku
"Del" panggil Hafis membuat aku lansung menatapnya
"Iya kenapa fis ?" tanyaku sambil terus melahap buburku
"Ini buatmu del, Maaf ya akhir akhir ini kau jadi traktir aku, uang beasiswaku baru keluar hari ini del, jadi aku bari bisa ngasih samamu sekarang" Hafis menyerahkan uang 500 ribu ke tanganku
"Loh ? Kok diganti fis ? Aku ikhlas kok gapapa" aku kembali meletakkan uang itu ketangan Hafis, jujur aku ngerasa gak enak kalau menerima uang ini kesannya gak ikhlas, mending makan promag asal berkah yakan ?
"Udah ambil aja aku tau uangmu habis, aku gak mau loh waktu aku pigi kau jadi kurus terus makan promag tiap hari" balas Hafis dan meletakkan kembali uang itu ditanganku
"Tapi Fis, kau kan lebih butuh uang buat disana" aku masih bersikeras menolak pemberian Hafis
"Del, aku sayang samamu, aku gak mau kau sakit, ambil aja aku minta maaf ya baru bisa ngasih sekarang, jaga kesehatanmu ya, jangan genit genit sama cowok, jangan dekat sama Farid lagi, aku gak mau liat kau nangis pas aku gak ada, aku gak tau kedepannya gimana, pokoknya hatiku bakalan buatmu del, meskipun status kita gak pacaran, karena aku tau kau gak bisa LDR, jadi cukup jaga hatimu aja del" Hafis tersenyum tulus dan mengelus rambutku gemas
Bersambung...
Thankyou udah baca 😘
Cukup dulu ya ? Kepanjangan ntar kalian bosan terus minggat kelain hati eh cerita maksudnya 😂Follow dan Vote nya jangan lupa ya biar ada penyemangatnya gitu 😁
Kritik dan sarannya juga aku tunggu dicoment, jangan segan segan loh ya 😉
See you di part 8
@adeaudyana
KAMU SEDANG MEMBACA
PDKT ? Pernah Deket Jadian Kagak
HumorPDKT ? mendengar kata itu aku tau apa yang ada dipikiran kelen Pendekatan ? kemudian jadian Pendekatan ? kemudian terlupakan Pendekatan ? kemudian minjam duit *eh Aku Adelia Siregar, orang medan ? iyalah gak kau tengok itu margaku siregar Ini kisah...