Sejak malam itu Sam menjadi pendiam, tetapi diatetap seperti biasa posesif padaku.
Bahkan belakangan ini dia yang menjemputku dari praktek magang di rumah sakit.Aku sudah tidak bermimpi lagi, setiap malam Sam memberikan aku coklat hangat agar aku mudah tertidur.
Hingga hari dimana dia wisuda.
Aku memakai dress berwarna hitam selutut dengan potongan leher V yang membuat Sam menolak untuk berangkat menghadiri upacara wisuda.
"Ganti baju mu atau aku tidak akan berangkat!" Teriak Sam."Oh, ayolah kak... Ini acara wisuda mu! Tidak mungkin aku memakai kemeja dan jeans?!".
Sam menatapku marah, mata birunya seperti kilatan petir.
"Bagaimana nanti kalau aku menikah?, Apa kakak akan membiarkan aku memakai karung goni?" Protesku tidak menyerah, aku membeli gaun ini sebulan lalu tapi belum pernah memakainya sekali saja.
Dia tercekat, seperti berpikir.
"Oke...oke... Pakai saja, tapi jangan lepaskan kacamatamu!".Aku mengangguk bersemangat.
Henry menaikkan alisnya melihatku "Waw... Baby, you'r so beautiful!".
Henry memujiku, dia juga terlihat tampan... Tidak, mereka berdua tampan.
Sam dengan balutan jas dan kemejanya terlihat seperti patung dewa yunani begitu pula Henry.
Mungkin jika saja Sam bukan kakak ku, aku akan jadi nerd yang diam-diam menyukainya.Aku tersenyum senang, "Really?!".
Henry tersenyum, saat dia hendak meraih tanganku Sam langsung merangkul pinggangku.
"Jangan coba-coba!" Ancam Sam.Henry hanya tersenyum kecut, menarik tangannya menjauh dari ku.
Aku mendesah frustasi, sudah enam bulan sejak Henry menyatakan perasaannya padaku tapi Sam masih saja tidak mempercayai sahabatnya.
Dan aku pun begitu...Aku menjadi ragu dengan perasaan Henry.
Sebelumnya Henry selalu mencuri-curi kesempatan untuk dekat dengan ku, tapi sekarang dia sedikit menjauhiku.Terkadang saat aku mengirimkan pesan dia bahkan tidak membalas pesanku.
Apa dia jenuh?!...
Pokoknya aku akan menyalahkan Sam bila aku harus menjomblo seumur hidup.
Acara wisuda dimulai, aku sangat bangga dengan Sam dia mendapatkan gelar IPK tertinggi dengan nilai yang sangat memuaskan. Sam juga mendapatkan tawaran beasiswa S2 serta pekerjaan, tentu itu membuat iri mahasiswa lainnya.
Aku memberikan karangan bunga pada Sam dan Henry, kami bertiga foto bersama seusai acara wisuda.Para junior perempuan memberikan bingkisan dan karangan bunga, berbeda dengan Henry. Sam menolaknya dengan alasan sudah mendapatkan bunga dariku.
Irina datang bersama Luna, aku merasa Luna terlihat canggung ketika dekat dengan Henry.
Mencurigakan? Jelas, tapi aku akan mencari tahu nanti.Malam pesta wisuda merangkap pesta perpisahan para senior, aku datang dengan Sam yang sangat posesif sehingga sepanjang pesta aku hanya bisa berdiri disampingnya, sementara dia bercanda dengan teman-teman klub basket.
Tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, aku mencari-cari dimana Henry hingga tanpa aku sadari aku berada dibalkon gedung yang memiliki tangga untuk akses ke halaman kampus.
Disana...!
Aku melihat Luna dan Henry dibalik pohon, apa yang mereka lakukan?.
Dengan rasa penasaran dan polos aku mendekati mereka."Mmmhhh...".
Mataku melebar saat melihat Henry dan Luna berciuman, mereka saling menempelkan bibir dan melumat satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Brother (Completed)
RomanceSabrina Galle, si cupu yang berkacamata hanya menginginkan kehidupan seperti gadis normal lain. memiliki teman yang banyak dan juga pacar diusianya yang menginjak dewasa tetapi Samuel Galle melarang itu semua. "Sampai kapan dia akan memperlakukan ak...