*Author pov*
Sesampainya mereka dikamar dengan keadaan baju basah mereka melihat-lihat keadaan kamar. Tiffany pun langsung ke kamar mandi untuk menggantungkan jaket erika yang basah dikamar mandi, sedangkan erika langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur dan memenjamkan matanya. Saat tiffany keluar kamar mandi dia bingung melihat erika dengan keadaan basah itu dia bisa tidur? apa dia tidak kedinginan? Pikir tiffany, mungkin dia kelelahan.
Tiffany yg menyadari erika tertidur hanya bisa tersenyum dan menyelimuti tubuh erika.
Dan tiffany pun merebahkan badannya pada sofa panjang empuk disana lalu memejamkan matanya yg mulai mengantuk.Ketika di sepertiga malam erika terbangun, dia mendapati tiffany yg sedang tertidur disofa, bangkitnya dia dari kasur dan melihat cara wanita ini tertidur bak seperti malaikat kecil ini dia spontan tersenyum melihat tiffany tertidur tanpa beban. Erika yg melihat tiffany yg tak nyaman tidur disofa pun langsung menggendong tiffany dan memindahkan dia dari sofa ke kasur. Dan erika pun ikut tidur juga disebelah tiffany sambil menyelimuti dirinya dan tiffany.
Mata erika tak henti-hentinya memandangi tiffany yang sedang tertidur pula sedari tadi dia mengusap pelan mata hidung pipi tiffany, tapi tiba-tiba tiffany seperti mengigau gemetar ketakutan sontak erika panik dan langsung memeluk tiffany mengusap pelan punggungnya, mencoba membuat tiffany tertidur dengan tenang dan nyaman lagi, tiffany pun tidur dengan pulas di pelukan erika malam ini.
"Jangan khawatir ada aku tuan putri."
Ucap pelan erika kepada tiffany yg sedang tidur dan mereka tidur sambil berpelukan.
8.00 am California.
Pagi hari dihotel, ketika tiffany terbangun dari tidurnya dia terkejut melihat erika tidur bersamanya sekarang. Berhadapan dan memeluknya, Dia menatap erika penuh dengan tanya, tiffany tersenyum melihat erika tertidur dia terus memandang erika dan tangan tiffany pun spontan mengusap pipi erika, tak ingin membangunkan erika yg sedang tidur, tiffany pun langsung beranjak bangun dari tempat tidur tapi ketika tiffany akan beranjak bangun. tiba-tiba tangan tiffany tertahan oleh erika, sapa pagi hangat keluar dari mulut erika yg sedikit serak karena baru saja bangun.
"Good morning~"
Ucap seseorang di belakangnya dengan mata masih tertutup. Tiffany menoleh ke arah erika yg masih tertidur diapun mengusap rambut dan lalu tersenyum.
"Good morning too:))"
Erika memegang tangan tiffany yg mengusap rambutnya dan dia pun menatap kearah tiffany yg sedari tadi memandang nya dengan senyum.
"Tidurmu nyenyak tadi malam tuan putri?"
"Aku? Ah tentu saja, tapi sejak kapan aku pindah ke kasur lalu tidur bersamamu hm??"
"Hmm, syukurlah. Oh itu kemarin malam aku melihat mu diseret oleh tikus aku diemin saja" jawab gurau erika yang membuat tiffany senyum dia tau pasti itu hanya jawaban candaan dia. Erika tersenyum terus alih-alih dia tau pasti itu membuat tiffany tersenyum erika terus memegang tangan tiffany tiba-tiba dicubitnya kedua pipi erika oleh tiffany yang membuat erika terbangun dan tersenyum jahil.
"Aaww, ish apa?? Aku benar melihatmu sedang di seret oleh banyak tikus tau".
Sambil mengusap pipi bekas cubitan erika meringis. Tiffany pun mengendus-endus bau badannya tapi dia tidak bau badan dan melirik erika yg jahil ucapannya.
"Yakk! Kau ini mana mungkin aku di seret tikus sih. Tapi tunggu bisa jadi benar juga tikus nya itu besar dan berambut pirang seperti kau! Hayoo mengaku saja"
kelikitik pelan tiffany ke perut erika yg jahil dan mereka pun saling tertawa canda bersama.
Erika pun menghentikan aksi tangan jahil tiffany dengan menahan tangannya mereka pun saling tatap dan tersenyum.
"Aku senang melihat mu tersenyum."
Kata2 erika membuat tiffany terdiam dan jantungnya berdetak tak seperti biasanya tiffany merasakan seperti ada atmosfer baru di ruang dadanya seperti ada yg membalut luka nya ketika banyak sekali orang yg menyakiti dia. Alih-alih gak mau ketauan bahwa dia terbawa perasaan oleh kata-kata dan tatapan erika, tiffany pun beranjak ke kamar mandi.
"Sudah aku ingin mandi dulu."
Dengan menutup muka erika dengan bantal tiffany jalan masuk kamar mandi.
Erika pun mengulung senyum lalu terdiam ketika punggung tiffany menghilang ketika masuk kamar mandi diapun gusar kesal pada dirinya sendiri.
"Aargghhh, itu terlalu cepat erika ayolah jangan dulu terlalu terburu-buru aarrghh~" kesalnya dia pada diri sendiri dia pun merilekskan semuanya seperti biasa dengan menyalakan tv.
Ketika tiffany telah selesai mandi erika sedang menonton tv.
"Sana mandi gih" dilemparkan handuk bekas di pakainya kepada erika, Erika pun spontan menangkap lemparan handuk dari tiffany, erika melirik tiffany dan tersenyum, dia melihat tiffany yang sedang kesusahan mengkeringkan rambut diapun terbangun dan diambilnya pengering rambut yang sedang dipegang oleh tiffanny.
"Butuh bantuanku hm?" Sambil mengambil pengering rambutnya erika telaten mengeringkan rambut tiffany, tiffany hanya bisa terdiam dan tersenyum simpul saja melihat wajah erika dipantulan cermin. Setelah rambutnya kering pun dia mematikan pengering rambut.
"Aku mandi dulu yaa" dengan muka sedikit kikuk erika masuk kamar mandi. Tiffany tersenyum melihat tingkah erika,
"drrtt..drrttt.."
Tiffany mencari asal bunyi tersebut dan dia dapati suara notifikasi ponselnya berbunyi dia hanya melirik sekilas saja tak perdulikan itu tetapi
"ddrrtt..drrtt..drrtt.."
"Lee Eunhyuk💜"
Tbc-
Ini lama banget yaa publish wkwkk maafkan yaa happy reading gais^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak Hotel
FanfictionBisakah kita bersama ketika semua orang tak menginginkan kita berada diantaranya ketika kita bersama? Kumohon tetaplah bersamaku