Prolog

329 7 1
                                    

"Kamu harus ikut Daddy dan Mommy ke Jambi, sekolah disana bersama kakak dan adikmu,"kata Andreas

"No Dad! Eve akan tetap disini bersama Opa dan Oma!"Bantah Evelyna

"Sudah cukup kamu berada disini selama ini sayang."

"Eve lebih suka disini Dad, sungguh. Udara yang sejuk, tanpa asap kendaraan. Dan lagi pula, mengapa kalian berkeras mengajakku pulang?"

"Eve sayang, Dad dan Mom kangen kamu nak, dan lagi Oma dan Opa sudah tua, mereka tidak mungkin bisa mengurus kamu disini sayang." Kali ini Adriana mencoba membujuk putrinya itu.

"Opa dan Oma saja tidak marah Eve disini, Eve yang akan mengurus mereka."

"Eve cucu kesayangan Oma, Oma Senang Eve tinggal disini. Tapi Oma dan Opa juga akan pergi dan menetap dirumah Aunty Karren. Jika Eve disini, siapa yang akan menemani Eve?"kata Melisa, yang merupakan Oma Eve.

Eve seketika diam.

"It's oke! Dad,Mom, Eve akan ikut bersama kalian dan bersekolah diyayasan Daddy. Tapi dengan ada syaratnya."kata Eve.

"Apapun syaratnya akan Dad turuti. Asal kamu mau tinggal bersama kami dan bersekolah di yayasan milik Dad"

"Sungguh?"

"Sungguh sayang , Dad berjanji."

"Syaratnya 1. Eve tidak ingin masuk disekolah itu karena Dad. Eve ingin masuk sekolah itu karena beasiswa. 2. Eve tidak ingin ada orang yang tau kalau Eve anak pemilik yayasan. 3. Eve tidak ingin diantar atau berangkan dengan kak Alex dengan mobil. Eve akan pakai sepeda Eve. Gimana?"

Andreas dan Adriana terkejut atas persyaratan yang diajukan oleh putri mereka. "Bagaimana bisa itu semua kami setujui sayang. Kamu putri kami. Jika kami menerima persyaratan itu, sama saja kami tidak mengakuimu sebagai anak kami."kata Adriana.

Opa dan Oma hanya tersenyum.

"Eve hanya ridak ingin mereka berteman dengan Eve karena Eve anak pemilik yayasan. Eve ingin mendapatkan teman yang tulus Dad,Mom,"kata Eve, "tapi jika Mom dan Dad tisak menyetujui, Eve akan tetap tinggal disini walau tanpa Opa dan Oma."

"Oke Dad setuju, asalah kamu ikut bersama kami"

Eve tersenyum lalu pergi kekamar untuk membereskan barang-barangnya.

"Ini tidak mungkin terjadi Andre! Kau menyetujuinya sama saja dengan kau tidak mengakuinya sebagai anakmu! Bagaimana bisa kau begini!"Adriana merasa kesal dengan keputusan Andreas.

"Adri, Eve hanya melakukan apa yang ingin dilakukannya. Dan kita sdbagai orang tua harus mendukungnya."

Adriana hanya mengangguk saja. Eve keluar dari kamarnya, Andreas menyusun barang-barang Eve kedalam bagasi mobil. Eve memeluk Opa dan Omanya bergantian.

"Jaga diri kalian, Eve sangat sayang Opa dan Oma."

Lalu Eve masuk dalam mobil, dan pergi bersama Daddy dan Mommy nya.

"Ini adalah awal baru buat aku,jika bukan karena Mom dan Dad, aku tidak ingin ke Jakarta. Dan apa dia masih ingat aku? Ah lupakan Eve, ini sudah lima tahun berlalu."gumam Eve dalam hati.

Rayhan & EvelynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang