For You :: 01

373 53 32
                                    

Male Cast : Hwang Minhyun


xx


"Sangat sulit untuk tumbuh dalam keluarga yang sempurna saat kamu tak sempurna." -  fifty shades of grey

Kedua netra kelamnya memandang kecewa pada pantulan dirinya sendiri dicermin.

Rambut pendek sebahu yang terlihat berantakan, serta wajah yang tak kalah kusutnya dengan seragam yang tengah dia kenakan. Gadis itu terlihat kacau.

Nama Hwang Jieun terpampang jelas didada kanannya.

Matanya menatap nyalang kearah marga hwang, yang mengawali namanya.

"Kenapa orang biasa sepertiku bisa dilahirkan dikeluarga luar biasa? Ini semua menyulitkanku." Ucapnya parau.

Jieun menghempaskan tubuhnya kasar pada kursi belajarnya. Tangannya terangkat untuk memijit pelan pelipisnya, berusaha menghilangkan rasa penat.

Suara ketukan terdengar menginterupsi waktu tenangnya. Jieun bangkit dari duduknya lalu melangkah menuju ambang pintu.

Tepat saat pintu telah terbuka, sesosok lelaki tampan menenuhi pandangannya.

"Ada apa?" Tanya Jieun dengan nada yang terdengar dingin.

Sebuah senyum hangat tetap terangkat begitu saja meskipun sang kakak memberikan respon dingin terhadapnya.

"Aku ingin belajar bersamamu." Ucap lelaki itu begitu riangnya sembari mengangkat sebuah buku fisika tebal.

Satu alis Jieun terangkat tinggi. Sesaat kemudian matanya memicing tajam kearah Minhyun, adiknya.

Jieun pikir, Minhyun kini sedang mencoba mengejeknya. Minhyun ini seorang lelaki jenius. Dia bahkan telah melakukan lompat kelas sampai dua kali, hingga kini membuat mereka berdua berada pada tingkat kelas yang sama. Jadi, ajakan belajar bersama yang Minhyun tawarkan pada Jieun, terdengar aneh untuk Jieun sendiri.

Dan lagi, sikap Minhyun yang sekarang sangat berbeda dengan yang biasanya. Minhyun yang biasanya sangat tak pedulian pada Jieun, bersikap dingin, kasar, dan serentet kepribadian lainnya yang Jieun benci ada pada Minhyun.

"Aku tidak mau. Dan satu hal lagi akan kuperingatkan padamu, jangan pernah berusaha bergaul denganku." Mulut tipis Jieun mulai berceloteh begitu tajamnya.

Raut riang Minhyun luntur seketika begitu mendengar penolakan yang Jieun lontarkan.

"Wae?" Tanya Minhyun penasaran.

"Karena orang jenius sepertimu tidak cocok bergaul dengan orang biasa seperti diriku." Jawab Jieun dengan ekspresi datarnya.

Raut wajah Minhyun berubah dingin. Dengan kasar, tangannya mendorong Jieun mundur untuk memberikan akses padanya agar dapat memasuki kamar milik Jieun.

Kemudian, Minhyun menutup kencang pintu kamar Jieun dan menguncinya dengan kunci yang telah menggantung disana.

Disimpannya kunci itu pada saku celana jeansnya. Dan Jieun hanya dapat menghela nafas pasrah melihat sikap asli Minhyun yang mulai muncul kembali.

-IU- ficletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang