"Jadi nama kamu Sylvia Joanna?"
Sylvia mengangguk mengiyakan. Dia sedang melakukan wawancara. Seorang wanita berumur sekitar 30 tahunan duduk dibalik meja didepannya. Parasnya cantik tentu saja, dengan style pakaiannya yang elegan dan mahal, menandakan kalau wanita ini memiliki jabatan tinggi di Resort tempat Sylvia melamar pekerjaan ini.
"Apa pekerjaan kamu sebelumnya?" Dia bertanya kembali kepada Sylvia.
"Sebagai administrator di sebuah percetakan offset, Madam," jawab Sylvia jujur.
"Kenapa kamu berhenti bekerja disana? Apa kamu melakukan kesalahan?" Tanya wanita itu lagi.
"Ehm, tidak Madam," Sylvia terdiam sejenak.
Wanita itu menanti jawaban Sylvia dengan sabar.
"Ada apa? Apa kamu dipecat tidak hormat?"
"B-bukan Madam. Mereka mengalami kebangkrutan. Saya dan karyawan lainnya di PHK besar-besaran," sekarang Sylvia menundukkan kepalanya karena merasa bersalah,"Maafkan saya, saya merasa tidak berhak membicarakan perusahaan yang sudah lama mempekerjakan saya seperti ini, Madam."
*
"Maafkan saya."
Gadis didepannya ini meminta maaf dengan bersungguh-sungguh. Victoria kagum kepada gadis ini. Padahal gadis ini hanya mengatakan kalau perusahaannya yang lama bangkrut, tapi dia merasa sangat bersalah hingga meminta maaf kepadanya, yang menurut Victoria itu tidak perlu.
Gadis ini gadis yang jujur. Victoria yakin akan hal itu.
"Haha," Victoria tertawa untuk mencairkan suasana.
Gadis itu sedikit terkejut melihat dirinya tertawa.
"Apa kamu kira aku terlalu kaku?" Victoria mengedipkan matanya,"Selamat datang di The Palace, Sylvia Joanna."
"Kami akan bangga sekali menerima anda sebagai karyawan baru di Perusahaan kami ini."
*
Sylvia berjalan mengekor Victoria yang melangkah cepat didepannya. Di hari pertama dia bekerja, dia diminta wanita itu untuk membantunya di Cafetaria Hotel utama Resort ini.
The Palace Resort memiliki satu hotel utama "The Palace" dan puluhan cottage indah yang bersusun rapi di tepi pantai. Selain itu juga mereka memiliki restoran berkelas bintang lima di rooftop Hotel utama, BAR & Casino, arena olahraga (sejauh yang Sylvia ketahui mereka memiliki lapangan golf dan tennis di sini) dan terakhir Waterpark bermain untuk anak-anak.
"Sylvia.." Victoria tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Untung saja Sylvia berhenti tepat pada waktunya sebelum tubuhnya menabrak Victoria didepannya.
"I-iya Madam?" Ujarnya tergagap.
"Aku hampir melupakan sesuatu," sesal wanita itu sembari memijat keningnya.
"Adik bungsu-ku akan tiba di Airport siang ini."
"Adik?" Tanya Sylvia bingung.
"Ya, Henry akan tiba dalam 1 jam lagi," jawab wanita itu setelah melirik jam di pergelangan tangannya.
"Ayo," ajaknya seraya berjalan lebih cepat dari sebelumnya,"Aku akan memperkenalkan kamu kepada Andrea."
*
Henry akan tiba dalam waktu 1 jam lagi, kenapa aku bisa melupakannya. Victoria merutuki dirinya sendiri.
Adik bungsunya baru saja menyelesaikan studinya di Kanada dan dia akan kembali ke negara ini setelah sekian lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RESORT
RomanceVictoria Avery Elric "Tidak ada kesempatan kedua didalam kamus kehidupanku. Biarkan aku membesarkan Josh seorang diri, Ray. Kau bukan siapa-siapa lagi untukku, begitu juga dengan Josh." Nicholas Archibald Elric "Gosip tentang aku seorang gay sudah b...