☆Empat☆

74 8 0
                                    

"SYEINNNNN! ASTAGAAA!!! UDAH JAM BERAPA INI SYEINA AGATHA?!! MAMA TUNGGUIN DARI TADI DI MEJA MAKAN, TAUNYA KAMU MASIH MOLOR DISINI. BANGUN CEPETAN! MAMA UDAH TELAT INI! KAMU JUGA UDAH TELAT, CEPETAN BANGUN SYEEE!!

Dengan samar, jeritan mamanya terdengar di telinga Syeina dan ia membuka mata dengan berat seakan lem terkuat terpasang di matanya.

"Berisik banget sih ma, ini tuh masih jam lima maa.."

Syeina menyodorkan jam kecil disamping tempat tidur ke arah mamanya

Srett...

Sinar matahari menyengat masuk menusuk bola mata Syeina, ketika mamanya membuka lebar jendela kamarnya.

"Jam kamu mati Syee.. ini udah jam 06.30. Yaampunnn.." Mama Sye menggeleng - gelengkan kepalanya.

"HELL NOO!! YAAMPUN MAMAA KENAPA GAK BILANG DARI TADI SIHHH, AKU KAN TELAT JADINYA, GIMANA NIH?!!! MATAHARINYA UDAH TERANG BANGET LAGI. ASTAGA. UDAH DEH AKU MANDI DULU. MAMA TUNGGUIN AKU YAH!!"

Syeina dengan segera menyibakkan selimutnya dan bersiap - siap.

----------

Syeina turun menyusuri tangga rumahnya dengan terburu. Ia mengangkat tangan kirinya dan melihat jam bermerk swatch melingkar di pergelangannya.

Oh shit, udah jam 7 pas, mampus gue

Dia langsung berlari ke pintu utama rumahnya tanpa singgah ke meja makan untuk menyantap sarapan.

"Loh? Mobil mama mana? Jangan bilang gue ditinggal? Damn, such a bad day ever. Mck"

Syein berdecak dan segera mengambil handphone untuk memesan ojek online.

✨✨✨

"Ini mas, kembaliannya ambil aja."

Syein berlari kencang ke arah gerbang belakang sekolahnya.

Dia sengaja turun di gerbang belakang, karena sudah pasti setiap hari senin, seluruh siswa - siswi mengikuti upacara bendera yang memang sudah menjadi rutinitas pelajar Indonesia.

Beruntungnya, tidak ada guru yang mengawas di gerbang coklat itu sekarang.

Dengan mengendap - endap Sye berjalan memasuki gerbang itu, dan menyembunyikan tas Adidas berwarna lavender miliknya di balik post satpam belakang sekolah.

Melihat seluruh sudut sekolah aman, ia berlari ke lapangan sekolah dan berhasil masuk ke barisan paling belakang.

"Gila woy, itu muka atau cucian baju, kusut amat mbak."

"Buset item banget tu mata, abis ngepet lu? Mau dong gue hasilnya."

Syeina menjadi telat gini, karena tadi malam ia memutuskan untuk mengerjakan pr PKN yang menumpuk sehingga ia baru bisa tidur pada jam 03.00 pagi.


Jadilah Syein yang sekarang, muka yang pucat menahan lemas karena ia kurang tidur dan tidak sarapan, lingkaran hitam dibawah matanya, rambut yang berantakan karena diterpa angin, dan seragam yang kusut akibat tidak sempat disetrika.

"Bodo amat kali ya, yang penting gue kagak kegep tadi sama guru."

Sye mengacungkan kedua jempol tangannya ke arah Lucas dan Shania.

-------

Baru 15 menit Syeina mengikuti upacara ini, ia merasakan pusing yang amat sangat melanda kepalanya. Matahari yang menyengat panas seakan menusuk - nusuk kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teac(her)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang