2

6.7K 986 13
                                    

Semalaman Sena tidak bisa tidur masih mengingat dimana tuan Angelo mencekik kuat leher nya, Sena berharap itu hanya mimpi namun saat merasakan perih di sekelilng lehernya ia tersadar semua bukan lah mimpi tapi kenyataan.

Sambil menyiapkan sarapan untuk tuannya dan teman kencan nya itu, air mata sena sesekali menetes, di dalam hatinya masih mengganjal kecewa atas sikap arogan majikannya. Andai nona Allesa masih disini pastilah tuan Angelo tidak berlaku kasar.

Hanya nona Allesa yang bisa menjinakkan siluman rubah itu, sebutan itu rasanya cocok untuk tuan Angelo.

Sebuah tangan menepuk bahunya Sena terlonjak.

"Siluaman rubah!" Kata Sena lantang berbalik menatap Angelo yang sudah berdiri menatap tajam padanya.

"Siapa yang kau sebut siluman rubah?" Tanya Angelo.

"Tidak ada tuan, aku hanya terkejut." Jawab Sena menunduk takut.

Sena mengejapkan matanya saat Angelo meraih dagunya memperhatikan wajah nya dengan seksama.

"Kenapa matamu bengkak?" Tanya Angelo, ibu jarinya menyentuh kelopak mata Sena.

"Tidak, aku hanya kelilipan hingga mata ku perih dan bengkak." Jawab Sena hampir berbisik.

Angelo mengangguk menjauh dari Sena, ia menggeser kursi lalu menghempaskan nya duduk menghadap meja makan, Angelo melirik meja yang masih bersih tidak ada minuman atau sarapan untuk dirinya.
Sena cepat tanggap ia segera menyajikan roti pangang yang baru ia buat dan segelas kopi di letakkannya di atas meja.

"Ini Sarapan untuk tuan" Kata Sena." wanita tuan apa belum bangun? aku sudah menyiapkan sarapan untuknya juga."

"Lupakan dia, sarapan nya untuk mu saja." Kata Angelo menyesap kopinya.

"Kenapa?" Tanya Sena.

Angelo menyipitkan matanya tidak suka dengan Sena yang selalu bertanya.

"Kenapa kau selalu ingin tau, kau lupa kau hanya pelayan di sini." Kata Angelo kesal.

"Maaf!"

Lihat lah wajah polosnya sangat memuakkan bagi Angelo selalu meminta maaf bila berbuat salah.

"Apa Alexi masih tidur?" tanya Angelo mengalihkan pembicaraan.

"Alexi sudah di jemput Tuan Darren dan nona Allesa sangat pagi sekali katanya nona Allesa tidak bisa tidur tanpa Alexi di sampingnya, tuan kan masih tidur nona Allesa melarang aku untuk membangunkan tuan." Jawab Sena.

Mimik wajah Angelo berubah datar, selera makannya hilang, ia menggeser kursi lalu berdiri meninggalkan meja makan.

Sena menghela nafasnya kanapa tuannya itu belum bisa menerima nona Allesa sudah bahagia bersama pasangannya? Walau Angelo tidak pernah mengatakan menyukai Allesa tapi Sena tau tuannya itu memendam rasa pada nona Allesa pernah dulu tanpa mereka sadari Sena memergoki tuan Angelo mencium bibir nona Allesa. Dan ciuman itu tidak selayaknya di berikan seorang om kepada keponakannya.

Harus kah Sena bertahan bekerja pada tuan Angelo yang bagai siluman rubah yang berubah ubah sikapnya kadang pendiam, baik, kasar dan judes.

Tapi kalau ia pergi siapa yang menemani tuan Angelo pasti dia kesepian nona Allesa dan Alexi sudah tidak tinggal disini lagi.

Bodoh! bukannya tuan Angelo sudah tidak kesepian lagi ada wanita itu yang sekilas malam tadi Sena dengar bernama Bela, bahkan wanita itu mungkin sudah menghangatkan tempat tidur tuannya itu.

Sena menyentuh dadanya yang tiba tiba berdenyut sakit, ada apa dengan dirinya kenapa ia begitu peduli pada tuannya itu bahkan tuan Angelo sama sekali tidak bisa menghargainya.

Mr. Angelo (Squel Mr. Black)Series mafia#2√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang