[extra part] 2 - Haruskah?

1.9K 138 12
                                    


Desember 2017

Semenjak kejadian di restoran, aku semakin bimbang,

haruskah aku bertanya?

atau diam saja?

Sebenarnya aku ingin menanyakannya tapi aku tidak berani, entah mengapa aku sangat takut

Takut, jika memang Sehun masih mencintai Jihan

Takut, jika Sehun akan meninggalkan ku

Takut, jika aku tidak lagi bisa melihat wajahnya saat terbangun dari tidur

Takut, jika Sehun tidak pernah mencintai ku

Aku harus bagaimana? Aku sangat bimbang.

Pernah saat itu aku sudah yakin untuk bertanya, namun begitu melihat wajahnya yang lelah dan ia sedikit emosi, aku menjadi takut untuk bertanya.

Aku belum siap untuk mendengar jawabannya.

Ah, sebaiknya aku lupakan kejadian itu. Aku yakin Sehun memiliki alasan kenapa bisa berdua dengan Jihan, Sehun tidak mungkin selingkuh.

Lebih baik aku menyiapkan makan malam untuk Sehun.

Aku bergegas menuju dapur untuk mengecek bahan-bahan masakanku, tapi ternyata masih ada yang kurang. Akhirnya aku mengambil mantelku dan berjalan keluar dari apartemen, untuk ke supermarket membeli bahan-bahan sekalian membeli susu untuk ibu hamil.

Kalian tidak lupa kan jika aku sedang hamil?

Kalau lupa, aku ingatkan kembali.

Aku memasuki supermarket terdekat, lalu mendorong salah satu trolley dan menuju ke bagian bumbu dapur dan ikan. Aku ingin memasak tumis ikan salmon, karena itu makanan kesukaan Sehun.

Setelah berkutat memilih ikan salmon, aku menuju tempat bumbu dapur. Saat sampai dibagian bumbu dapur, aku melihat sesuatu.

Pasangan kekasih sedang berciuman, memang supermarket hari ini tidak begitu ramai. Tapi apakah tidak ada tempat lain untuk berciuman?

Menjijikan sekali.

Tapi tunggu, aku seperti mengenali pasangan itu.

ASTAGA!!

Tolong, katakan jika ini mimpi!

Tidak mungkin!

Pasangan itu ...

SEHUN DAN JIHAN!

Aku tidak menyangka, pasangan yang ku katakan menjijikan tadi adalah suamiku dengan mantan pacarnya

Haha

Brengsek kau Sehun!!

Maafkan mom ya nak jika hari ini banyak berkata kasar

Aku menghampiri mereka dan menarik tangan Sehun.

Sehun terkejut melihatku, lalu aku menampar wajahnya yang putih mulus itu.

"Brengsek kau Tuan Oh Sehun! Aku sedang hamil dan kau bersenang-senang dengan mantan pacarmu?!"

"Dan kau, Jihan! Apakah kau tak mengerti jika Sehun sudah menikah dan akan menjadi seorang ayah?! Mengapa kalian melakukan ini?!"

Jihan, dia hanya diam saja tidak berusaha menjelaskan dan terlihat senyuman licik di wajahnya.

"Aku bisa jelaskan, tapi tidak di sini. Kita bayar belanjaanmu dulu lalu kembali ke apartemen" ucap Sehun sambil memegang tanganku.

Lalu kami menuju kasir dan membayar belanjaan. Setelah selesai membayar belanjaan, Sehun membawa belanjaan ke mobil.

Selama di dalam mobil, kami saling diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. 10 menit kemudian kami tiba di apartemen dan aku langsung meninggalkan Sehun.

Biar dia yang membawa barang belanjaanku.

Aku memasuki lift lebih dulu lalu disusul Sehun. Saat tiba di lantai 3, kami masuk ke dalam apartemen kami.

"Y/n aku ingin menjelaskan kejadian tadi"

"Jelaskan"

"Aku akan jujur, sebenarnya aku masih mencintai Jihan. Tapi di saat bersamaan juga, aku mencintaimu. Terlebih kau sedang mengandung anakku"

"Lalu apa yang akan kau putuskan? Kau akan menceraikanku dan kembali dengan Jihan?"

"Tidak."

"Tidak? Katamu tidak?! Lalu mengapa kau malah berciuman dengan Jihan?! Kau brengsek Sehun! Dua bulan lalu aku melihat kalian berdua di restoran!"

Suaraku melemah, air mataku menetes lagi.

Entah mengapa kisah cintaku tidak mulus.

Aku hanya ingin memiliki Sehun seutuhnya, tapi yang aku bisa miliki hanya raganya, tidak dengan cintanya.

"Y/n, maafkan aku. Aku tahu aku yang salah. Tapi aku tidak akan pernah kembali dengan Jihan! Aku akan tetap bersamamu dan anak kita" ucapnya sambil memelukku.

Aku tidak membalas pelukannya, aku tidak sanggup membalas pelukannya.

Luka yang ia torehkan sudah terlalu dalam.

Dia mengatakan masih mencintai Jihan tapi mencintaiku juga. Egois sekali dia.

"Tolong beri aku kesempatan untuk mencintaimu seutuhnya y/n"

Air mataku semakin mengalir deras, haruskah aku memberinya kesempatan?



with love
c h o u

Ice Cream • Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang