Kyungsoo Part 3

3K 273 11
                                    

Sementara itu ditempat Kwangsoo.....

"APA!!!!" teriak marah seorang laki-laki tua di depan Kwangsoo. Kwangsoo hanya mampu menundukan kepala sebagai rasa bersalahnya karena melalaikan tugasnya. "Bawa aku padanya sekarang!" titahnya. "Jisung sajangnim," ucap Kwangsoo. "Aku tidak bisa seperti ini, aku akan membawa Kyungsoo kesini. Aku akan menjaganya dan juga calon bayi dalam kandungannya. Aku tidak ingin cucuku menderita," ucap laki-laki yang bernama Park Jisung itu. Kwangsoo lega, meski tadi sempat marah, tapi tuannya ini peduli dengan Kyungsoo. Maka, siang itu juga Kwangsoo membawa Jisung menemui Kyungsoo.

*******

Sore itu sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah Kyungsoo. Kyungsoo melihat dari jendela siapa yang datang. Saat melihat Kwangsoo turun dari mobil, Kyungsoo keluar menghampirinya. "Paman kembali?" tanya Kyungsoo. "Ya, paman kembali bersama seseorang yang ingin bertemu denganmu," ucapnya sambil tersenyum. "Halo, Kyungsoo," sapa laki-laki yang baru saja keluar dari mobil.

.

Dan kini mereka bertiga sudah duduk di dalam rumah. Kyungsoo hanya menatap bergantian antara pamannya dan lelaki yang mengaku sebagai kakek dari pihak ibunya. Kyungsoo masih tidak percaya dengan semua itu. "Tutup mulutmu, sebelum ada lalat masuk," ucap Kwangsoo yang melihat Kyungsoo masih saja belum percaya. Membuat sang kakek terkikik. "Benar-benar mirip Yuna," ucapnya.

******

Malam itu Jisung memutuskan untuk menginap di rumah Kyungsoo. Kyungsoo masih belum percaya dengan semua itu. Jisung tahu seluk beluk Kyungsoo, bahkan ia tahu Kim Jae Suk sahabatnya lah yang membantu Kyungsoo. Tingkah Kyungsoo membuat Jisung tertawa.

"Kenapa kakek tertawa?" tanya Kyungsoo kesal. "Kau yang bingung seperti itu sungguh lucu Kyungsoo," jawabnya terkikik. Kyungsoo meliriknya. "Tenang, aku tidak malu dengan kondisimu Kyungsoo, terlebih sekarang kau akan memberiku cicit," tambahnya, membuat Kyungsoo semakin melongo, dan membuat Jisung semakin tertawa terbahak-bahak. Dan Kyungsoo semakin kesal.

.

Pagi buta sebelum matahari terbit, Kyungsoo dan kakeknya pergi meninggalkan rumah masa kecilnya itu. Mereka pergi diam-diam. Tidak ada yang tahu kemana Kyungsoo pergi. Kyungsoo hilang seperti di telan bumi.

*****

Kyungsoo kini tinggal di mansion milik kakeknya. Kehidupannya berubah. Ia bukan lagi seorang yang miskin, kini Kyungsoo menjadi seperti teman-teman sekolahnya yang kaya raya.

Kyungsoo senang dan bahagia, masa kehamilannya begitu ia nikmati. Kakeknya memberi pengawalan dan pembantu khusus yang membantunya melewati masa kehamilan. Sangking senangnya Kyungsoo lupa pada keluarga Kim itu.

.

Hari berganti bulan, Kyungsoo akhirnya melahirkan putranya. Seorang bayi laki-laki, yang tampan nan lucu. 'Aku hanya mewariskan matanya saja, selebihnya mirip dengan Jong In. Apa yang akan ku jawab jika ada yang melihatnya? Dia sungguh-sungguh mirip Jong In' ucap Kyungsoo dalam hatinya saat memperhatikan putranya.

Putra nya diberi nama Tae Oh Park. Ya, semenjak tinggal bersama kakeknya Kyungsoo memutuskan mengubah namanya dari Do Kyungsoo menjadi Park Kyungsoo, mengikuti marga kakeknya -sebenarnya dipaksa-. Kyungsoo begitu bahagia dengan kehadiran Tae Oh, orang-orang di rumah itu juga menangis haru saat akhirnya mereka mendengar tangisan bayi tuan muda mereka yang lahir ke dunia.

"Berhentilah tersenyum, kau tidak ingin mengabari mereka," ucap Jisung yang datang bersama Kwangsoo. Kyungsoo terkejut karena kedatangan kakeknya dan Kwangsoo. Kyungsoo pun mendengarkan ucapan kakeknya, Kyungsoo melepas kalung prisma yang dipakainya. Membukanya dan mengeluarkan secarik kertas di dalam kalung itu. Kyungsoo mengambil ponselnya dan menekan nomor yang tertulis di kertas itu. Kyungsoo pun meloudspeaker ponselnya. Dan panggilan itu pun tersambung.

KYUNGSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang