Part 1

1.2K 5 0
                                    

Pagi yang cerah tengah menyelimuti kota Shanghai, China. Udaranya yang sejuk membuat kota yang indah itu tampak begitu bersahaja. Kesibukan kota ini pun mulai sedikit-sedikit terlihat.

Sebuah rumah berwarna putih mewah nan besar berlantai 3 milik sebuah keluarga konglomerat ternama yang bermarga LEE ini pun mulai terlihat, berbagai kesibukan para pelayan di rumah itu, mereka tampak menikmati pekerjaan mereka di pagi hari ini.

Terlihat seorang lelaki tua tengah berdiri menghadap sebuah jendela yang menghadap balkon ruangannya. Dengan kedua tangannya yang tengah menyimpul di belakang, membuat lelaki tua itu tampak sangat beribawa.

" ehm, Yao Ming . . . " ujar lelaki tua itu secara spontan.

" aa . . shi " jawab Yao Ming terbata-bata

" kulihat anakmu sekarang sudah besar sekarang " tanya lelaki tua itu

" shi " jawabnya lagi

Kemudian lelaki tua itu berbalik ke hadapan Yao Ming yang tengah menundukan kepalanya. Lelaki itu pun kemudian menarik napasnya dan mengehembuskannya.

" ayah ingin . . . kau menikahkan putramu itu dengan, ehm . . . kau pasti tau siapa yang ayah maksud, kan ? " 

Begitu mendengarkan perkataan ayahnya itu, sontak membuat Yao Ming tersentak kaget, dan secara spontan ia melihat kearah ayahnya yang kini berdiri dihadapannya. 

" shi " jawab Yao Ming dan menundukan kepalanya lagi.

" kau pasti bertanya kenapa ayah lakukan ini . . . "

" seperti yang kau tau, mereka masih satu keluarga dengan kita. Meskipun tergolong sangat jauh . . . "

Lelaki tua itu memotong penjelasannya kepada anaknya. Dengan penjelasan seperti itu Yao Ming pun bingung dengan maksud ayahnya itu, ia lalu menatap wajah ayahnya dengan sangat serius.

Ayah Yao Ming pun kemudian ia memalingkan pandangannya kearah sebuah meja kerjanya. Matanya terpaku pada sebuah bingkai foto yang berisikan keluarganya di sudut meja itu. Tanpa menunggu lama , ia pun mengambil bingkai foto itu, sontak raut wajah lelaki itu pun berbinar, senyum manis kini terlihat di wajah lelaki tua itu.

" ehm, yah meskipun tergolong sangat jauh " lanjut ayah Yao Ming sambil menaruh bingkai foto yang ia pegang itu ketempat semula.

" ayah tidak ingin mengulang kesedihan seperti waktu itu, hanya karena keegoisan kita akan perusahaan ini, hati anak mu itu menjadi taruhannya "

Yao Ming pun menambah kebingungannya dengan penjelasan ayahnya itu.

" maksud ayah ? " tanya Yao Ming

" kau tidak mengerti atau pura-pura lupa ? " jawab ayahnya sambil menatap tajam anak lelakinya itu.

" perceraian anak mu itu, kau tidak ingat kah ? " ujar ayahnya lagi

" aku tidak ingin mengulang kisah itu, jadi kau ngerti maksud ayah ? " tanya ayahnya lagi

Yao Ming pun mengangguk dengan wajah datar nya. Ia tampaknya mengerti dengan apa yang ayahnya jelaskan tadi, memang benar perceraian anaknya yang pertama sangat membuatnya terpukul, buka hanya dia, tentu keluarga dan anaknya pun merasakan hal yang sama.

" kalau begitu tunggu apa lagi " ujar ayahnya

Perkataan ayahnya barusan membuat langkah kaki Yao Ming secara tiba-tiba bergerak. Ia pun kini bergegas pergi dari ruangann ayahnya itu.

BLAM

"  Jun, mana adikmu ? " tanya Yao Ming dari anak-anak tangga yang ia turuni satu persatu terhadap seorang lelaki muda tampan bernama Jun yang tengah duduk asyik sambil memakan popcorn bersama anak lelakinya.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang