« Normal POV »
~shimmie,shimmie,kokobop~
Sebuah ringtone yang terdengar dari ponsel seorang pemuda yang sendari tadi berjalan resah mengikuti arah jarum jam, terlihat jelas bahwa sesuatu tengah mengganjal pikirannya.
~i think i like it~
Tepat pada bait kedua, sebuah jemari lentik datang menghentikan ringtone itu dan beralih mengangkatnya.
"Bagaimana keadaan di sana? Apa ADORE sudah selesai dijahit? Aku membutuhkannya kurang dari tiga jam sebelum peragaannya dimulai"
Keluh pria berwajah imut itu pada salah satu bawahannya yang ditugasi membawa Haute Couture miliknya.
"Ma-Maafkan saya sajangnim, salah satu dari kami tidak sengaja menumpahkan kopi ke atas gaun anda"
Sontak pernyataan itu berhasil membuat mata sipitnya membulat sempurna.
"Apa yang kau katakan?! Siapa yang berani mengotori gaunku, apa itu kau?!"
Amarah mulai membuncah saat jawaban pengawal itu tak sesuai dengan apa yang ia harapkan.
"Bu-Bukan saya, tapi Gyeol-ssi yang teledor dan menumpahkan cairan kopi keatasnya, sa-sajangnim"
"Pecat dia! Dan lakukan apapun untuk merubah ADORE kembali seperti semula jika kau masih ingin bekerja denganku!"
"N-Ne arasseo, Baekhyun-nim"
Tut-Tut-Tut
Secepat kilat ia menutup panggilan sialan itu dengan wajah memerah marah dan mengutuk setiap nama bawahan yang dirasa tak becus membawa karya tertinggi miliknya.
"Lihat saja kalau mereka berani membawa ADORE dengan kondisi mengenaskan, akan kupastikan keluarganya bernasib buruk selama tujuh turunan, cih!"
Rutuk Baekhyun, seorang designer muda yang ada dibalik kesuksesan Charlotte. Salah satu merk busana terkenal di Korea yang dinaungi agensi utamanya, SM Entertainment.
Btw, sekarang bukan waktunya membahas kesuksesan seorang Baekhyun yang tak ada habisnya, alangkah baiknya kalau kita sedikit merasa iba pada nasib yang akan menimpa bawahannya nanti.
*Sedikit aja tolong, tujuh turunan bukan sebentar guys, buatnya juga susah :")
❄❄❄
!TOK-TOK-TOK!
"Permisi, apa ada orang di dalam?"
Ketukan tergesa dari pria paruh baya yang bukan lain adalah pengawal Baekhyun tadi.
!TOK-TOK!
"Pemiliknya adalah seorang nenek tua, tolong bersabar"
Jawaban itu membuat si pengawal bisa sedikit bernapas lega.
~Krieett~
Pintu terbuka, menampakan sesosok nenek tua yang menatap pria itu dengan ekspresi bingung.
"Aigoo, ada apa kau menggangguku sore - sore begini anak muda? Kau tidak kasian pada tulang nenek tua sepertiku, hah?"
"Mianhe, ahjumma. Bukan maksud saya untuk mengganggu, tapi saya sedang membutuhkan bantuan anda"
KAMU SEDANG MEMBACA
- private'd ¦ bbh✨[HIATUS]
Fanfiction"Biarkan aku menyesap setiap inci dari tubuhmu" -bbh [18+]