"Lah, Ayara mana?" Kai menatap heran ketika yang hadir hanya Catra, Catleya, Jeara dan Johnny yang datang dengan mobil terpisah.
"Yara mulu yang lo tanyain, demen lagi nanti lo." Ucap Catra sembari memberikan bingkisan pada Kai yang tadi sempat dibelinya dalam perjalanan.
"Ya bukan gitu, tumben aja" balas Kai pelan dan menerima bingkisan lainnya dari Catleya juga Jeara.
"Si Yara sekarang tiap weekend selalu ke pantai, nanti nyusul kalau bilang ke gua sih." Sahut Leya menjawab penasaran Kai yang menggantung tadi.
"Ngapain itu bocah?" Catra melirik Leya ikut penasaran
"Cari ilmu awet muda" Jawab Jeara asal yang mendapat sikutan dari Leya namun yang terkena hanya tertawa kecil, jawabannya tidak masuk akal, bodoh rasanya bila ada yang percaya.
"Gapapa nanti gua yang jemput pas dia sampai di pertigaan, takut nyasar." Johnny akhirnya bersuara setelah daritadi hanya diam mengawasi yang lainnya.
Mereka kini ada dirumah baru milik Kai, yang sebenarnya pembangunannya sudah rampung dari beberapa bulan kemarin tapi Kai baru sempat mengisi perabotan dan lainnya bulan kemarin dan hari ini menjadwalkan syukuran kecil-kecilan.
Namanya juga kecil-kecilan dia hanya mengundang beberapa teman dan dosen terdekat, kerabat dan mungkin tetangga sekitar rumah. Tidak banyak juga susunan acara hanya pengajian yang dipimpin imam masjid setempat yang sudah selesai terlebih dahulu pagi tadi, kini acara makan-makan dan berbincang seperti biasa.
"Cewe lo ada?" Tanya Johnny, ketika mereka sampai diruang tengah yang terlihat menyatu dengan ruang tamu.
Sofa-sofa disusun kesamping dengan karpet tebal penuh menutupi lantai marmer dan sajian snack tradisional hingga cake dari toko terkenal berjejer ditengah karpet, suguhan saat pengajian dan untuk para tamu yang datang nanti sepertinya.
Mereka duduk diatas karpet dengan Catra tanpa ditawari sudah mengambil satu buah snack yang langsung Leya sikut, bagaimanapun saat ini dirumah Kai tidak hanya ada Kai ada sanak saudaranya juga.
"Laper Le, gua masih sakit harus banyak makan" alasan Catra
"Eh iya makan aja gapapa emang disimpen buat dimakan kan" Kai seperti lupa menawari teman-temannya untuk makan, kemudian menatap Johnny seperti ada yang belum terjawab juga. "Ada Jo, didalem gatau dilantai atas sama keluarga gua" Jawab Kai
Entah pikiran teman-temannya saja atau memang Kai jadi sedikit diam, dari kemarin-kemarin saat dikampus hingga hari ini acara syukuran rumahnya.
Sedangkan Kai sendiri kurang menyadari perubahannya, dia pikir masih sama saja tapi orang terdekatnya pasti tau ada yang sedang dipikirkan dari diamnya lelaki akhir dua puluhan tersebut.
"Katanya gaakan lo isi sekarang-sekarang taunya malah syukuran, kejar setoran lo?" Gurau Catra, berpikir untuk mencairkan suasana lagi dan agar orang-orang tidak fokus pada dirinya yang sudah mengambil kue ketiga sekarang.
Kai tertawa kecil. "Tadinya emang mau gua isi akhir tahun aja tapi kata nyokap ya kalau ada rezeki mulai isi aja perabotan nya, gabaik juga dikosongin lama-lama mana belum syukuran" jawab Kai
Catra mengangguk. "Terus akhir taun lo mau ngapain? Kawin? Rumah kan udah beres." Tanya Catra lagi
"Kawin mulu pikiran lo" Kai tertawa lagi, agak canggung saat ada yang mengucap kata tersebut "Nanti lah, doain aja kapan waktu baiknya" Jawaban teraman bagi Kai saat ini hanya itu, apalagi takut keluarganya juga akan mendengar percakapan mereka.
"Eh gua juga ngundang anak BEM, kata gua kalau yang mau datang ya datang aja apalagi yang ngekos." Seperti mengalihkan topik dan menghindar dari pertanyaan lanjutan Kai mengucap kata lain yang kini menjadi fokus baru teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
loveline
FanfictionShort story about loveline. Tentang mereka dan garis cintanya masing-masing. Antara Catra dan Catleya, akankah persahabatan mereka tetap berjalan sesuai garisnya ketika Catra mengakui bahwa selama ini menaruh hati pada Catleya. Kaiden yang mencoba m...