Chapter 9 - Better Than Words

9 4 0
                                    

Hari ini hari Senin. Semua murid seperti biasa menjalan kan aktivitasnya. Sekolah dan belajar. Alvareno sampai bosan di buatnya.

" Al! Bangun woy!" teriak Julian dan Stefan bersamaan saat kedua cowok itu sudah singgah di apartemen Alvareno sejak subuh tadi.

Julian dan Stefan saling melempar pandangan satu sama lain. Akhirnya kedua cowok itu melompat lompat di atas kasur Alvareno. Percuma saja membangunkan Alvareno dengan cara lain selain cara ini.

" Ck! Apaan sih ah,goyang goyang " decak Alvareno dengan suara serak.

" Bangun,kebo! " Stefan menabok keras punggung telanjang Alvareno.

" Biarin aja Andara nya di gondol kucing " ucap Julian. Tiba tiba Alvareno bangkit,dan melempar selimut putihnya.

" Mana? Mana?" tanya Alvareno celingukan yang sedang mencari orang yang di sebut Julian tadi. Stefan dan Julian hanya cekikikan karena melihat tingkah idiot Alvareno. Di tambah Alvareno shirtless dan hanya mengenakan boxer ketatnya.

" Heh kutil zombie,liat noh jam berapa" ucap Stefan. Alvareno melihat ke arah jam yang sudah menunjukan setengah tujuh.

" Ck,santai napa " decak Alvareno lagi.

" Heh,lu kaga pernah berubah ye masih aja tidur pake boxer doang. Kaya orang abis ons,anj " ucap Julian seraya tertawa terbahak bahak.

" Hah? Ons? Apaan?" tanya Alvareno polos.

" One night stand," cicit Julian takut kena tabok bos nya itu.

" Anjing," ucap Alvareno lalu cowok itu terkekeh.

" Udah ah,gue mandi dulu. Tungguin " Alvareno berjalan ke kamar mandi dengan handuk yang tersampir di bahu lebarnya.

" Temen lo tuh " Stefan menyikut Julian.

" Lah iya,temen lo juga lah otong " balas Julian tak mau kalah.

" Eh,gue ada rencana nih " ucap Stefan tiba tiba.

" Kita berdua harus deketin Al sama Dara. Secepatnya. Gue penasaran banget siapa sih Andara itu. Kayanya penting bgt bagi Al " ucap Julian. Stefan mengangguk setuju.

Setelah 10 menit,Alvareno keluar. Sudah rapi dengan seragam nya. Rapi dalam artian hanya memakai dasi. Itu pun kemeja nya masih di keluar kan. Jauh beda dengan Stefan dan Julian yang rapi di pagi hari tetapi di siang hari akan lusuh.

Kan kalo Alvareno itu,mending berantakan dari pagi sampe siang. Daripada siang doang. Katanya gak asik. Gitu. Ucap Stefan tempo hari.

" Udah ah yo,cabut " Alvareno menyuruh Stefan dan Julian keluar dari apartemen nya. Dayang dayang Alvareno itu menurut. Lalu mereka semua berangkat ke sekolah.

***

" Telat lagi,hmm?" gumam Bu Harlina saat melihat 3 berandal famous yang sudah menginjakkan kakinya di depan gerbang.

" As usual,ya nggak bu?" ucap Julian seraya menaik turunkan alisnya pada Bu Harlina. Bu Harlina tersenyum,

" Iya,as usual ya. Hahaha" tawa Bu Harlina hambar.

" Bersihkan toilet perempuan! "

" Yah bu,malu dong saya " sahut Alvareno.

" Ibu tidak menyangka kalian masih punya malu " ucap Bu Harlina seraya menutup matanya sejenak. Merasa sangat lelah mendidik 3 berandal sekolah yang sangat terkenal.

" Ssst...cabut " bisik Alvareno sangat pelan. Mereka bertiga melangkah seperti maling mengendap endap. Lalu berlari begitu saja saat Bu Harlina sadar akan hilangnya mereka bertiga.

Je T'aime Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang