Deal

1K 31 13
                                    

Warning! ini cerita GAY! penuh kata-kata sarkas di dalamnya, kalau kalian nggak suka tema dan kata-kata sarkas, monggo diskip, thanks!

***

Jika berkenan, sila ditekan gambar bintang.
Terimakasih.

***

Pilot.

"Cuma macarin cowok cupu kayak dia mah gampang, lagi pula itu cowok pasti gay, so bot banget lagi" Firza tersenyum penuh makna ke arah cowok berambut klimis dengan kacamata jadul yang selalu setia bertengger di hidung pesek si cowok cupu tersebut.

"Jadi deal ya, pacarin tuh si Bira selama empat minggu?" tanya Romeo dengan tatapan meremehkan ke arah Firza.

Firza mendengus sebal. "Deal! Dan lo pasti jadi kacung gue selama satu semester ke depan!" Firza menyambut jabatan tangan Romeo.

Dua cowok itu mengangguk-anggukan kepala mereka, tanda menyetujui taruhan mereka yang baru saja mereka sepakati. Firza dan Romeo adalah sahabat karib sejak mereka kanak-kanak, Firza adalah seorang cowok ber-orientasi biseksual dan Romeo seorang cowok straight. Namun orientasi tidak sama sekali membuat hubungan persahabatan mereka merenggang sedikit pun.

Mereka adalah dua orang sahabat yang selalu melakukan pertaruhan—keduanya selalu menganggap taruhan yang mereka lakukan adalah permainan yang amat menghibur—sejak mereka beranjak remaja, sejak mereka memilih apa orientasi seksual mereka. Sejak mereka mengenal cinta.

"Eits!!! Tapi gue kasih waktu cuma tiga minggu lho." tambah Romeo setelah mereka selesai berjabatan tangan.

Firza mendengus sebal, dalam hati ia mengejek ulah Romeo yang tidak pernah mau kalah dalam taruhan slash permainan yang mereka lakukan, terakhir kali Firza bertaruh dengan Romeo, dengan cara Romeo harus meniduri ketua Osis cantik yang sangat diidolakan banyak cowok dan cewek di sekolah mereka, dan Romeo kalah dalam taruhan terakhir mereka. Sebagai konsekuensinya Romeo harus mengencani Amelia cewek yang wajahnya dipenuhi jerawat serta bergigi tonggos yang selalu membuat onar di kelas mereka, dengan amat terpaksa dan tentunya makian panjang Romeo kepada Firza akhirnya Romeo mau mengencani Amelia selama tiga hari dan itu adalah salah satu pengalaman paling buruk yang cowok dapatkan di dalam sejarah pertaruhan Romeo.

Sekarang Romeo menantang Firza untuk memacari Bira cowok super cupu dengan wajah kuyu yang sangat berkesan dekil. Firza, cowok tampan dengan postur tubuh yang sangat ideal untuk cowok berumur delapan belas tahun yang mampu membuat pria gay manapun meliriknya berkali-kali, sedangkan Romeo cowok straight dengan senyum semanis sakarin yang selalu membuat wanita terjerat dengan kata-kata indahnya.

"Kalau pun lo menang, lo bakalan muntah berminggu-minggu karena harus ngerayu si Bira yang mukanya mirip keset ruang BP, yang dekilnya nggak ketulungan" kekeh Romeo. Firza pun ikut terkekeh namun sarat ejekan kepada Romeo yang tidak henti-henti membayangkan sahabatnya akan mencium si cowok cupu berkacamata jadul dengan wajah yang Romeo selalu labeli 'keset ruang BP' lalu menusuk pantat si Bira yang tidak bisa dibayangkan oleh Romeo seberapa buruknya. Mungkin ada beberapa penyakit kulit di sekitar lubang pantat Bira. Mukanya aja udah dekil apalagi pantatnya? Pano, Kurap, Kudis bahkan koreng dan bekas-bekas koreng pasti menetap di pantat si Bira, gue nggak sabar nunggu si Firza kapok nusuk pantat cowok lagi. ujar Romeo geli dalam hati.

"Tapi dia manis lho!" jawab Firza spontan setelah mengamati Bira yang sudah menghilang tertelan koridor sekolah.

"Dasar homo pemakan segala!" celetuk Romeo sambil mendorong punggung Firza agar kembali melangkah ke arah ruang laboratorium

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang