BAB 2

3.5K 373 66
                                    

I realize the screaming pain. Hearing loud in my brain. But I'm going stairght ahead with the scar.

-Naruto Opening 6 : Sign by Flow-

***

Pemuda bersurai gelap itu sudah hampir sepuluh kali menengguk air mudahnya sendiri. Mengingat gadis bersurai indigo yang saat ini sedang berjalan dengan santai disampingnya itu mengenakan pakaian misi kurang bahan yang membuat berbagai mata laki-laki nakal menatap tubuh si sulung Hyuuga dengan tatapan lapar. Dan Uchiha Sasuke saat ini juga termasuk dalam kategori laki-laki itu.

Pada akhirnya pemuda Uchiha itu memilih menyerah, dirinya benar-benar tidak tahan jika harus berakhir di kamar mandi dengan sabun yang tengahnya berlubang. Oke baiklah, Uchiha Sasuke pemuda berusia 23 tahun, lajang, tidak pernah melalukan hubungan intim dengan seorang wanita. Karena Sasuke adalah pria yang pemilih untuk melakukan hubungan seperti itu dengan wanita.

"Hei!" suara milik pemuda disamping gadis bersurai indigo itu membuat gadis itu menghentikan langkahnya. Mata Hinata memancing seoalah bertanya ada apa?

"Apa?" tanya gadis itu ketus. Dan ini adalah untuk pertama kalinya dalam hidup Sasuke ada seorang wanita yang seolah tak menginginkan keberadaannya. Sialan memang Hyuuga ini.

"Apa kau tidak malu memakai pakaian seperti itu? Ini sudah hampir larut sebaiknya kau mengenakan jubahku." jelas pemuda itu menawarkan jubah musuhnya berwarna kecokelatan itu. Bibir Hinata mencebik, "Jubahmu begitu lusuh. Terlihat seperti tidak mandi selama satu minggu."

Oke Sasuke geram sekarang. Perkataan Hinata memang benar. Dirinya sudah tidak tahan lagi. Pemuda itu mendengus. "Tapi terimakasih banyak karena kau sudah peduli." ucap gadis itu sembari tersenyum simpul lantas melenggang pergi.

Dan itu membuat detak jantung Uchiha Sasuke berdetak lebih cepat dua kali.

Sasuke akui gadis yang tengah menikmati senja di hadapannya ini cantik. Ya, begitu cantik lebih cantik dari sahabat pinky-nya itu. Hinata juga memiliki tubuh proporsional bak seorang model. Mungkin ciri khas bangsawan yang selalu menjaga tubuh mereka untuk tetap terjaga. Dan Hinata adalah salah satunya, gadis itu memiliki aset yang begitu memukau yang jelas sangat berbeda dengan apa yang dimiliki Sakura.

Oke baiklah Sasuke tidak ingin membahas tenang tubuh Hinata. Dirinya benar-benar gerah dan butuh mandi sekarang.

Catat! Sasuke bukan pria brengsek yang meniduri seorang wanita hanya karena nafsu semata. Bahkan jalang sekalipun Sasuke tak sudi. Oleh karena itu memilih melakukan hal nista di kamar mandi daripada melapas status perjaka-nya.

Hyuuga Hinata, gadis itu nampaknya benar-benar tak peduli dengan berbagai mata yang tengah menatapnya lapar. Hinata seolah tak mau mengerti jika si Uchiha bungsu itu mati-matian menahan hasratnya.

"Apa masih lama?" akhirnya Sasuke bersuara. Dengan suara tenang, dan datar seoalah tak terjadi apa-apa. Hinata mengangguk, "Jarak Mansion Uchiha dengan Kantor Hokage cukup jauh. Jangan bilang kau juga lupa!"

Gadis itu mencebikkan bibirnya kesal. Amesthys itu menatap onyx dan rinnegan dengan tatapan sulit diartikan. "Tapi kurasa kau sama sakali tak berubah. Sifat mesummu masih saja ada. Yah, walau sedikit mending sih." lanjut gadis itu dengan santai nya.

Membuat mulut Sasuke menganga tidak etis sekarang? Jadi dirinya di dunia ini terkenal mesum?! Yang benar saja! Sasuke benar-benar pusing sekarang.

Kedua insan itu berjalan menyusuri jalanan desa Konoha menuju Mansion Uchiha. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai Mansion Uchiha. Dan bagi Sasuke semua tampak sama tak ada yang berbeda.

❝ ᴅᴜɴɪᴀ ʟᴀɪɴ - sαsυнιηα ❞ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang