BAB 3

2.7K 327 34
                                    

Gadis bersurai indigo itu mengerjakan mata bulannya secara perlahan. Hinata hendak beranjak bangkit namun, ada sebuah hal yang membuat dirinya harus tertahan lebih lama lagi di tempat tidur. Ada sebuah perasaan sesak dalam dalam dadanya.

Menyadari sebuah tangan kekar memeluknya posesif, perlahan semburat merah menjalar dipipi gembil gadis itu. Hingga menyadari tangan Sasuke berada tepat dibawah payudaranya wajah Hinata semakin semerah tomat sekarang. Apalagi mengingat tadi malam gadis itu tak mengenakan bra-nya.

Gila! Selama mereka menikah. Ini untuk pertama kalinya Hinata dan Sasuke tidur bersama. Dan ini adalah malam pertama mereka tertidur disebuah ranjang yang sama.

"Nghh..."

Sasuke malah mengeratkan pelukannya. Pemuda bersurai gelap itu semakin memeluk Hinata dengan posisi dibelakang gadis itu. Hinata bahkan bisa merasakan wajah Sasuke yang berada dibelakang punggungnya. Deru nafas pemuda tampan itu.

Kami-sama! Jantung Hinata serasa mau copot sekarang.

Hinata mencoba menyingkirkan tangan Sasuke perlahan. Gadis itu beranjak dari ranjang dan merapikan pakaiannya dengan mengambil sebuah yukata yang terletak tak jauh dari sisi ranjang kemudian mengenakannya.

Senyum diwajah cantik nan garang milik gadis berambut indigo itu perlahan terangkat. Uchiha Sasuke memang tampan. Bahkan ketika tertidur seperti ini kadar ketampanan pemuda itu semakin bertambah.

"Nghh ...."

Sasuke mengerjapkan matanya secara perlahan. Pemuda itu menggulingkan tubuhnya ke kiri dan sisi kanan ranjang. Pemuda itu bangkit dan bersandar pada sisi ranjang. Sayup-sayup Sasuke menoleh ke arah kirinya. Namun pemuda itu tak menemukan Hinata disana.

Ia mengalihkan pandangannya dan menemukan seorang gadis tengah memandanginya dengan tatapan seolah meminta penjelasan. "Kau sudah bangun? Bagaimana keadaanmu. Apa sekarang kau sudah mengingat semuanya? Dan kenapa tadi malam kau tidur dikamarku." Tanya Hinata bertubi-tubi. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada seolah meminta penjelasan.

Sasuke mengernyitkan keningnya bingung. Bukannya selama dirinya sudah menjelaskan? Tapi kenapa sekarang Hinata masih bertanya. Dan itu membuat Sasuke menghela nafas.

"Aku sudah menjelaskannya selama." Lanjut pemuda itu beranjak. Hinata membuang muka melihat Sasuke yang sedang telanjang dada membuat imajinasi liarnya berputar. Sontak rona merah itu menjalar perlahan. "Kemarin aku sudah bilang. Kalau aku bukan berasal dari dunia ini." Jelas Sasuke sembari mengenakan sebuah kaus hitam tipis yang semalam ia kenakan.

Kini giliran Hinata yang mengernyitkan kening. "Apa maksudmu bukan berasal dari dunia ini?" Tanya gadis itu bingung. "Aku berasal dari dimensi lain. Yang jelas aku bukan suamimu." Balas Sasuke datar.

Namun sukses membuat mata amesthys itu membola. Terkejoed!

"A-apa maksudmu? Kau bukan suamiku? Kau gila ya! Semalam kita sudah tidur bersama. Aku tidak mau tahu kau Sasuke atau bukan tapi kau harus bertangung jawab."

Hinata kesal. Gadis itu mendudukan dirinya dengan keras disisi ranjang. Membuat Sasuke lagi-lagi menghela nafas. "Hei, kita hanya tidur bersama. Tidak lebih dari itu. Kau sendiri yang membuatku bingung karena merengek dan menangis memaksa untuk belajar mencintaiku." Jelas pemuda itu singkat.

Onyx kelam itu menatap lurus ke arah jendela kamar yang sekarang sudah terbuka. Lagi-lagi mata Hinata melebar. Yang benar saja? Merengek dan menangis didepan Uchiha Sasuke. Harga diri Hinata dimana Kami-sama?!

"Ta-tapi kenapa kau tidak memakai bajumu?"

Tanya Hinata mengalihkan pandangannya. Gadis itu memalingkan muka karena mengingat rona merah itu Hinata rasa kembali menghiasi pipi gembilnya.

❝ ᴅᴜɴɪᴀ ʟᴀɪɴ - sαsυнιηα ❞ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang