4. Pernyataan Aldo

33 4 1
                                    

Sudah terhitung tiga hari semenjak perkelahian Kara dengan kakak kelasnya yang sok cantik itu, yang berarti besok juga mulainya Kara masuk sekolah seperti biasa lagi.

Sekarang ini Kara sedang tiduran di kasur sambil men-scroll ponsel dengan bosan. Jangan tanya apakah tiga hari ini kara bosan berada di rumah terus? Dan jawabannya adalah SANGAT.  Tiga hari tidak sekolah dan berada di kamar sendirian membuatnya hampir mati kebosenan. Ya iyalah sendirian, orang semua pada sekolah. Ayahnya sedang keluar kota mengurus pekerjaannya, sedangkan bundanya tiga hari ini sibuk arisan dan kalau di rumah pun Kara akan memilih tinggal di kamarnya dari pada menemani bundanya nonton reality show. Kara mulai berpikir apa yang harus di lakukan untuk menghilangkan kebosanan ini.

Kara bangkit dari kasurnya menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Rencananya Kara akan memasak saja untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan ingin di kasih makan.

Tak perlu waktu lama Kara sudah siap dengan baju santainya dan rambut sebahunya yang di ikat keatas agar tidak mengganggu acara memasaknya. Sekarang di kulkas hanya ada mie instan dan telur. Sebenarnya Kara ingin membuat sandwich tapi tidak ada bahannya. Terpaksa dia masak seadanya, toh kalau lapar apa saja terasa enak di mulut.

Sambil menunggu mie yang di rebusnya matang Kara memecahkan telurnya ke teflon yang sudah panas. "Aduh" ucapnya spontan saat tangannya terkena cipratan minyak. Kara meniup tangannya yang memerah, seasaat suara telfon di ruang tengah berbunyi, Kara mengecilkan kompor dan bergegas melangkah untuk mengangkatnya.

"Hallo"

"Hallo, nak! Kok kamu yang ngangkat. Bunda kemana?"

"Ayah?" Tanyanya memastikan seraya duduk di sofa samping telfon.

"Iya"

"Bunda lagi arisan yah, kenapa?"

"Kalo udah pulang kasih tau bunda ayah pulang malam ini"

"Oh, iya yah. Jangan lupa oleh-olehnya"

"Beres, kalo itu ayah nggak akan lupa. Tapi Kara, kamu nggak sekolah nak?"

"Emm, nanti aja ya yah bahas itunya. Soalnya Kara lagi masak nih takut gosong"

"Kamu ini ada-ada saja, yaudah kalau gitu ayah tutup telfonnya"

"Dah ayah"

>=<

Without you, I feel broke.

Like I'm half of a whole.

Without you, I've got no hand to hold.

Without you, I feel torn.

Like a sail in a storm.

Without you, I'm just a sad song.

I'm just a sad song.

With you I fall.

It's like I'm leaving all my past in
silhouettes upon the wall.

With you I'm a beautiful mess.

It's like we're standing hand in hand
with all our fears upon the edge.

Matanya yang sedari tadi terpejam sedikit terbuka saat lagu dari We the kings-sad song berhenti dan merasakan ponsel yang ada di sakunya bergetar. Mungkin sms dari operator batinnya. Ia melanjutkan tidurnya yang sempat terusik dan meletakkan kepalanya di atas bangku dengan bantalan tas. Sebenarnya dia tidak tidur, hanya saja matanya terpejam nenenangkan sejenak pikiran yang membebaninya akhir ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KIRA & KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang