“Iya, gue lagi ada di jalan. Bentar lagi nyampek.” Gadis bersurai hitam sedang sibuk membenahi buku yang hampir saja jatuh.
“Iya. Gua latihan dance kali ini. Lima belas menit gua sampai,Rianti.” Gadis bernama Kaila Nazwa Azura sedang mencari bis yang tidak juga muncul-muncul.
Kaila dari kecil sudah di ikutan kursus nari oleh mamanya. Tidak heran jika saat dewasa Kaila sudah banyak membawa piala. Bagi Kaila menari merupakan cara dia menyampaikan perasaan. Menari adalah hidup buat Kaila.
Di sebrang jalan ada nenek renta yang terlihat kebingungan mau menyebrangi jalan raya. Kaila langsung bergegas menghampiri nenek itu.
“Biar saya bantu ya nek.”
Nenek itu tersenyum melihat ada juga orang yang ingin membantunya.Kaila menengok kanan kiri memastikan tidak ada kendaraaan yang lewat. Tangan Kaila mengandeng nenek dengan perlahan sampai di ujung jalan.
“Udah sampai nek. Lain kali jangan sendirian ya.”
“Makasih.”ucap nenek membuat Kaila tersenyum melambaikan tangan.
“Itu udah ada bis. Kaila pergi dulu ya nek.” Kaila tanpa sadar langsung berlari menuju sebrang jalan tanpa menoleh kanan kiri.
Ada dua mobil yang ngebut di jalanan. Bahkan sampai terdengar suara tembakan dari salah satu mobil itu.
Braak.
Sebuah mobil hitam menabrak Kaila. Hingga Kaila menghantam kaca depan mobil. Darah mulai keluar deras membasahi jalanan. Orang yang melihat langsung bergegas ingin menolong Kaila. Si pengemudi masih tidak sadarkan diri.
Tok.. Tok..
Suara ketukan di kaca membuat Iqbal tersadar langsung bergegas membuka menghampiri gadis yang baru saja ia tabrak. Matanya menyusuri jalanan. Iqbal berdecak kesal. Bisa bisanya dia di jebak oleh suruhan penipu ulung.
Mata Iqbal membulat tidak percaya. Sampai separah ini.
“Bisa buka pintu mobilnya. Saya akan bawa dia ke rumah sakit.” Iqbal menggendong Kaila yang sudah tidak sadarkan diri.
“Bapak kalau nyetir hati-hati. Jangan sampai nabrak lagi.” Kata satu satu warga membuat semuanya mengangguk setuju.
“Iya pak. Maafkan saya tapi saya sambil angkat telfon. Saya akan bertanggung jawab. Jadi bapak semua tenang saja. Saya permisi dulu.”
Mobil yang di tumpangi Iqbal langsung melaju tanpa memerdulikan lalu lintas. Yang Iqbal pikirkan sekarang adalah keselamatan gadis yang dia tabrak. Terlalu banyak darah.
Iqbal meringis nyeri pada lengan yang luka tembakan tadi. Tangan lengan kanannya pun mengeluarkan banyak darah sampai membasahi jok yang di tempati Iqbal.“Brengsek!” umpat Iqbal menahan rasa sakit memutar kemudi saat melihat para gerombolan yang tadi memgejarnya sudah ada di depan menanti mangsa datang.
Baru dia mau mundur sudah ada lagi segerombolan di belakang.“Gue mohon. Loe bertahan sedikit lagi.”ucap Iqbal pasrah melihat Kaila tergeletak lemah di jok belakang.
Berfikir Iqbal tidak mungkin melawan mereka di saat gadis ini membutuhkan pertolongan. Kondisi Iqbal juga tidak memungkinkan melawan. Musuh yang jumlahnya puluhan. Dengan dengan Iqbal banting stir. Tidak ada yang lebih penting selain menyelamatkan gadis ini.
Dor... Dor
Suara tembakan dari arah belakang, samping. Membuat Iqbal refleks menunduk badan menghindar dari tembakan musuh. Untung mereka tidak tau kalau ada orang di jok belakamg Iqbal. Bisa kacau kalau mereka tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insiden
Short StoryKaila Nazwa Azura, gadis yang selalu bermimpi jadi dancer. Namun, sebuah kecelakaan membuat dia mengubur mimpinya dalam dalam. Kecelakaan dengan orang yang tidak di kenal tiba tiba masuk dalam kehidupannya membuat hidup yang dulunya tanpa masalah. S...