Ketika biduk tak lagi bertambat
Sedang pena nyaris saja berhenti tamat
Ketika hati keruh menghitam pekat
Serta pikir bertambah penat
Hingga pesanNya datang merambat
Memeluk hati dengan begitu hangat
Ahhh..
Beginilah jika padaNya, diri teramat angkuh untuk sekedar mengingat..
Kini,
Kala senja dan seruan namaNya mengalun Khidmat
Ku sujudkan kepala sembari bermunajat,
Biar diri menjadi lapang
Lalu segera melupa walaupun mungkin sedikit lambat