Chapter 24

7.4K 299 11
                                        

Vote diatas 60 aku bakal up! Makasih yaa semuanya untuk vote kalian udh sampai 2.03k makasih bngt!

Ps: Maaf kalau banyak typo!

***

Alexa menyandarkan tubuhnya di balik pintu. Ia ternyata bisa tidak menangis saat melihat Alend berciuman dengan Theresa.  Tetapi yang seharusnya menangis malah terganti dengan rasa sakit di dalam hatinya.

Kenapa ia tidak pernah merasakan senang, damai,dan bebas di hidupnya. Di mata semua orang ia seperti sampah yang tidak cocok untuk hidup di dunia.

Untuk apa Ia dilahirkan jika di dalam dunia ia hanya bisa disakiti,dihina,dijadikan hal yang merusak masa depannya dan semua katagori yang negatif.

Alexa tersenyum lirih sambil mehembuskan nafas berat.

Tok!

Tok!

Alexa tetap diam dibalik pintu dan tidak bergerak sama sekali.

"Alexa aku benar-benar bersalah. Aku minta maaf! Aku membalasnya karena aku terlalu sering memikirkan mu dan dalam pikiran ku selalu kamu! Aku membalas ciuman itu karena aku kira itu kamu. Aku terlalu sering memikirkan keadaan kamu,kandungan kamu, dan segala aktifitas yang kamu lakuin. kamu selalu aku pikirkan selama ini. Sampai aku tidak pernah memikirkan diriku sendiri!"  Jelas Alend seperti kehabisan kata-kata.

"Jika aku mengulangi lagi. Kamu boleh sakitin aku sepuas kamu." Alend mengetuk ketiga kali pintunya.

Alexa bangkit dari duduknya dan membuka gagang pintu tersebut dengan pelan.

Alexa bisa melihat wajah Alend yang sudah  seperti orang stress walaupun ukiran senyum itu selalu terlihat oleh Alexa.

Alexa langsung memeluk Alend dengan erat walaupun hatinya memang belum bisa di sembuhkan tapi ia bisa merasakan lega saat memeluk Alend kembali.

"Kita ke dokter kandungan sekarang ya" Bisik Alend di sela-sela pelukannya. Alexa mengangguk mantap.

***

Dokter Zein mengoleskan gel di perut Alexa.

"Bapak suami dari istri ini kah?" Tanya Dokter Zein tersebut.

"Iya.." Jawabnya.

"Sebaiknya Ibu Alexa ini perbanyak istirahat  dan terlalu banyak pikiran membuat tekanan darahnya terlalu tinggi dan itu bisa membuat Ibu Alexa kehilangan bayinya."

"Ba-Baik Dok." Alend mengacak rambutnya sedikit kesal kepada dirinya sendiri.

'ini semua salah ku yang membuat  kamu menjadi terus kepikiran.' Batin Alend menyesal.

"Nah Ibu Alexa perbanyakin makan buah agar dalam kandungannya sehat." Ucap dokter tersebut dan dibalas anggukan oleh Alexa.

"ini hasil USG nya ya Pak." Dokter Zein memberikan hasil rontgennya kepada Alend.

"Kira-kira perempuan atau laki-laki ya dok?" Tanya Alend.

"Saya belum bisa melihatnya, mungkin beberapa bulan kedepan akan terlihat." Jelas dokter tersebut.

"Baik Dok terima kasih" Ucap Alend dan sekalian berpamitan sambil membantu Alexa turun dari ranjang dan langsung keluar ruangan.

"Aku takut." Rengek Alexa dengan tiba-tiba, sambil mengapit lengan Alend.

"Takut kenapa sayang?" Tanya Alend. Saat Alend memanggil kata 'sayang' itu seperti sebuah hadiah yang membuat Alexa selalu senang.

"Aku pernah dengar kalau melahirkan itu sakit ya?" Tanya Alexa memajukan bibirnya yang membuat Alend gemas melihatnya.

ALEXA.J (COMPLETED) REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang