Atap Kamar Nira

2K 68 1
                                    

Setelah membuka asbes langit-langit kamar nira, arsyan naik dan mulai melihat ruangan diatas langit-langit kamar nira. Dia ditemani senter dan suara-suara teman-temannya yang mendukungnya dari bawah.
Sambil berjalan dan melihat-lihat sekitarnya, arsyan menemukan sebuah peti, tetapi ukurannya sedikit kecil dari pada ukuran peti yang ditemukannya dan teman-temannya waktu itu.

Arsyan dengan segera menurunkan peti tersebut.

"Teman-teman, tangkap peti ini" ujar arsyan.

"Dino, cepat tangkap" suruh mina.

Dino menangkap peti yang dilempar arsyan. Mereka penasaran apa isi peti itu hingga melupakan kalau arsyan ada diatas langit-langit.

"Woyy.. Aku turunin aku dulu kuyy...!!" teriak arsyan.

"Ehh lupa kita" kata dino sambil menggaruk kepalanya.

Dino dan fernipun menurunkan arsyan dari langit-langit kamar nira.

"Seandainya kalian biarkan arsyan diatas sana seperti kucing yang takut turun. Hahahahahaha...." goda nira sambil tertawa.

"Hiihh..." kata arsyan dengan geram mengacak-acak rambut nira.

"Kan.. Diacak-acak lagi,uhmmm..." ngambeg nira.

"Hahahaha... Mending aku dari pada kamu yang ngambegnya seperti bebek" canda arsyan.

Kamipun mencoba untuk membuka isi peti tersebut, tetapi terkunci.

"Aduhh.. Terkunci" kesal nova.

"Ehh.. Bentar-bentar, tadi didalam lukisan terdapat kunci dan peta ini." ujar nira dan menunjukkan kunci tersebut.

"Gak bilang dari tadi" kesal ferni.

"Sorry sorry aku lupa euyy" kata nira dengan menggaruk kepalanya.

Nirapun memberikan kunci itu kepadan ferni dan mulai membuka isi peti itu. Isinya sebuah gulungan tua yang menggambarkan peta denah kebun belakang rumah nenek nira. Sebenarnya nira heran ada apa lagi dikebun belakang rumah neneknya itu.

Kamipun menuju kebun belakang rumah lagi, mencari tahu apakah ada lagi seperti ruang dan lorong rahasia. Satu jam kemudian, setelah kami mencari-cari tak ada yang mencurigakan lagi selain yang dipatung itu.
Nira pernah menuju kegerbang paling belakang kebun, disana ada sungai dan dinding-dinding.

"Ehh... Disini ada gerbang belakang kebun, tapi ada sungai dan dinding-dinding disekitarnya" ulas nira.

"Ayo kesana, mungkin saja ada hal lain atau rahasia yang masih belum terungkap lagi" ujar arsyan.

Kamipun menuju gerbang belakang kebun yang terdapat aliran sungai beserta dinding-dinding. Sebenarnya aku juga heran uantuk apa dibangun dinding disekitar pinggiran sungai, dan itupun dekat dengan sungainya. Sering sekali aku bermain-main disungai dengan meloncati batu demi batu untuk kesebrang sungai. Kalau tidak aku juga sering memukul-mukul tembok, dan saat itu suara tembok yang aku ketuk memiliki suara yang berbeda dari tembok pada umumnya.

Aku juga tidak memperdulikannya, karena aku masih kecil dan belum memiliki hal-hal negatif dipikiranku. Mungkin itulah rahasianya, suara yang aku ketuk dengan tembok itu dan tembok lain memiliki suara dan makna yang berbeda. Aku tetap akan mencari tahu semua rahasia-rahasia yang ada disekitar rumah nenekku.

Misteri kebun belakang nenekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang