Ada Apa dengan Syifa

847 25 6
                                    

Prilly keluar dari ruangan itu dengan bekas tangisan di pipi chubby nya, dia masih terisak membuat orang dihadapannya bingung
Dia kenapa ya?- batin Adrian
"Ini semua gara gara lo! Kalo aja lo ga nabrak syifa dia gabakal ngejalanin oprasi kayak gini!" ucap Prilly, Syifa dioprasi? Separah itukah?
"Please, im sorry. Gue bakal tanggung jawab" ucap Adrian, tunggu-
"Lo Ali kan?" ucap Prilly penuh selidik
"Hah? Bukan kok! Gue Adrian, Ali kakak gue" jelasnya, hufft syukur lah gue gajadi ketemu cowok aneh itu
"Bagus deh, gue gamau tau ya sebelum syifa sembuh lo harus tetep dateng kesini!" jelas prilly sedikit meninggikan suaranya, sedikit ya.
"Oke, kalo sempet. Soalnya gue sibuk sekolah" ucapnya dengan santai, emang ya kakak-ade itu gabakal beda jauh, sama sama sengklek
"Makanya kalo masih sekolah gausah gaya gaya bermobil deh lo!" tegas Prilly, Adrian ingin membalas ucapan Prilly, dokter memanggil Prilly terlebih dahulu sehingga perdebatan itu usai dengan sendirinya, namun belum selesai.
"Awas ya lo! Ini belum selesai!" ancam prilly kemudian berlalu begitu saja meninggalkan pria yang kira kira 1 tahun dibawahnya itu, tak banyak bicara diruangan ber cat putih itu air matanya kembali menetes. Bahkan dokter belum mengatakan sepatah katapun dan lebih banyak menghela nafas panjang karena dokter tau kenyataan ini akan membuat gadis didepannya menangis
"Jadi begini sebenarnya adik anda harus melakukan operasi dibagian kepalanya, tapi kita tak bisa menjamin apakah operasi itu akan berhasil atau tidak karena saya menemukan gumpalan darah dibagian kepala adik anda" ucap dokter yang bername tag Maxime Bouttier
"A-apa dok? Kenapa kalian gak bisa jamin keberhasilan operasi itu?! Saya gak mau tau lakukan apapun yang bisa membuat adik saya kembali sehat seperti semula dok!" ucap Prilly getir bercampur khawatir langsung menjalar diseluruh tubuhnyq sehingga dia merasa semua gelap dan bruk prilly pingsan, dokter itu langsung membawanya keruang pemeriksaan, sedangkan disisi lain Ibu mereka begitu senang sekaligus khawatir. Senang,karena suaminya sudah sadar dan sedih karena kedua anaknya belum juga kembali.
"Kamu istirahat aja ya pah, aku mau nyari anak anak" ucap Deswita yang hanya mendapat anggukan kecil dari suaminya karena keadaanya yang baru sadar dan masih lemah setelah berhari hari koma. Deswita keluar dari ruangan suaminya, dan berjalan tak tentu arah mencari kedua putri tercintanya itu. Sampai di lorong rumah sakit dia melihat seseorang yang seperti dikenalnya, siapa lagi kalo bukan prilly? Putri pertamanya yang tadi izin mencari makan dan Syifa adiknya tetapi sekarang? Dia sedang digendong seseorang berjas dokter menuju ruang pemeriksaan
"Wait me sir!" teriak Deswita membuat dokter itu menoleh, tanpa ba bi bu lagi ia berlari menuju dokter yang sedang menggendong putrinya
"Anda memanggil saya bu?" dokter itu bertanya dan mendapat anggukan
"Ya, sepertinya anda membawa putri saya, ada apa dengannya?" ucapnya bertanya bertubi tubi
"Prilly is your daughter?" tanya Dokter Max memastikan
"Yes,she is my daughter" balas Deswita yakin
"Ikut saya ke ruang pemeriksaan" ucap dokter itu kemudian mereka berjalan menuju ruangan serba putih di dalam nya, hanya gorden saja berwarna hijau.




Yeay! Maaf ya guys aku baru up setelah sekian lama aku gantung ceritanya hehe, oh ya cukup cerita aja ya yang digantung perasaan jangan takutnya ilang. Oke lupain soal candaan garing aku barusan, maaf kalo ceritanya ngawur:( oh iya Adrian itu adiknya Ali ya jadi jangan lupa vomment nyaaa❤❤

PRILLY dan SYIFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang