Tentang Rasa

Entah

Manado
2010

Subuh waktu itu...

seperti biasanya...

Mendung masih menghiasi gelapnya langit.
dedaunan dipenuhi embun yang siap terjatuh.
Kicauan burung yang begitu menenangkan mulai menyambut terangnya pagi.dan juga ada Aku.
Aku yang selalu melawati depan rumah itu di pagi yang sama,jam yang sama dan masih dengan rasa yang membara setiap kali melihat Dia. lalu
tepat didepan rumah itu aku kembali terhenti.

"Rere"
suara itu masih sama,memanggilku dengan lembut bersama tatapan yang sulit tuk aku hindari.

"Raka"
aku balas perkataannya santai.namun dengan perasaan yang tergugup.

"Seperti biasa ya.aku selalu mendapatimu hanya di saat-saat seperti ini,"

dia terdiam sejenak

"langit mendung, saat subuh, dan aku yang sedang berdiri memegang sapu"
lanjutnya diiringi dengan sebuah tawa manis. Aku ternganga dengan spontan.

"Mau singgah?" tanyanya kepadaku.

"bolehkah? " jawabku sok imut.

"aku yang menawari mengapa juga aku tak perbolehkan. kamu lucu juga yah haha." dia tertawa lagi dan mengacak rambutku sebagai sentuhan akhir.

"baiklah"

----

Aku dan Dia baru saja duduk diteras rumahnya.lalu hujan turun membasahi bumi.

rupanya tak salah dia menawariku singgah.

"Lihat hujan deras itu. dan lihat apa yang kamu bawa"

aku mengikuti perkataannya.dan aku tak menemukan apapun yang kubawa.

"Kamu ngapain sih setiap pagi-pagi jalan sendiri.pas mendung lagi."

aku bingung, berpikir sejenak.dan tetap menjawabnya.

"Aku hanya suka saat-saat seperti tadi.berjalan saat mendung di pagi hari.berhenti tepat di dedepan rumahmu. lalu melihatmu menyapu halaman. sungguh aku bahagia." jawabku polos seadanya. Aku terseyum kaku,
menatapnya ragu.

Dia terdiam,
menatapku dalam. tatapan yang sulit tuk aku artikan. tatapan yang membuatku sangat menyesal telah memilih menjawab pertanyaan bodoh itu.

"Begitu ya.yasudah aku masuk dulu mau tidur. kamu disini saja sampai hujan reda.jika sudah mau pergi langsung pergi saja"
ucapnya dingin tanpa menatapku.
Dan setelah hujan redah akupun pergi.
tak pernah kembali lagi
saat menjelang pagi.
saat sedang mendung.
saat dia sedang menyapu.
hingga akhirnya aku pergi.
pindah ke tempat yang jauh.