Chapter 1

28 3 0
                                    

"Bunda serius???? Jangan bercanda gitu ah Bun...."tanya seorang gadis yang berpakaian kerja rapih dengan nada tidak percaya.

"Apanya yang bercanda sih Mir! Bunda lagi ngomong serius sama kamu. Kamu yang kebanyakan bercanda sampe Bunda pusing mikirinnya"jawab wanita yang berumur sekitar kepala empat yang duduk tepat disebrang gadis tadi.

"Bun, dia itu cacat Bun!! Cacat mental! Masa iya Bunda tega jodohin aku sama dia?"tanya gadis yang bernama lengkap Miranda Auximer lagi.

"MIRANDA! JANGAN SUKA NGOMONG GITU!"bentak sang Bunda.

Dengan perasaan kesal yang sudah mencapai puncak kepala dengan cepat Miranda meninggalkan meja makan dan tentu saja sarapan dan bundanya tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia tidak menghiraukan teriakan bundanya yang memanggil namanya. Dengan cepat ia menuju garasi dan dengan sangat gesit ia melajukan motor maticnya keluar area rumahnya.

•••••••••••••

Diperjalanan menembus jalanan ibukota tercinta, pernyataan yang bunda nya ucapkan tadi terus bersarang dikepalanya. Dipikirannya hanya satu, bahwa bundanya sangat tega bila perjodohan itu sampai benar benar terjadi.

Dijodohkan dengan orang yang berketerbelakangan mental?
Mau jadi apa masa depanku

Miranda Auximer, gadis berumur 26 tahun dengan penampilan yang selalu ceria dan membuat orang yang melihatnya akan terbawa suasana ceria yang ia pancarkan. Tidak, pikiran kalian salah! Dia bukan gadis dengan badan semampai nan elok seperti yang kalian bayangkan. Hanya gadis mungil dengan rambut sebahu dan kulit mulus berwarna kuning langsat yang selalu tersenyum setiap saat. Bila kalian menanyakan apa profesinya, dia bekerja sebagai karyawati disalah satu perusahaan swasta di kotanya.

Ya, dengan gesit ia memarkirkan motor maticnya diparkiran khusus karyawan di kantor kerjanya. Dengan perasaan yang masih sangat kesal ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantor tempat kerjanya, tidak ada senyum diwajahnya yang biasa ia tampilkan setiap datang kekantor. Hanya muka masam yang membuat siapa saja yang melihatnya malas untuk menyapanya.

Buggg...

Dijatuhkannya tubuhnya ke kursi kantor yang lumayan empuk, diambilnya nafas panjang dan mengeluarkannya dengan tenang selanjutnya setelah tiga kali melakukan hal itu dihidupkannya komputer  yang berada di atas meja kerjanya.

Sebelum memulai pekerjaannya tiba tiba saja ada yang menepuk pundaknya, dengan reflek Miranda menengok kearah orang yang menepuk pundaknya, dengan cengiran khas nya mata Miranda menangkap perawakan wanita dengan penampilan sexy didepannya. Laras, teman kantornya sekaligus sepupunya berdiri disana dengan satu tangan memegang secup kopi yang masih terlihat asap mengepul diatasnya.

"For my lovely...." katanya sambil memberikan kopinya kepadaku.

"Nggak makasih, lagi nggak mood"tolak Miranda ketus.

"Kayaknya gue cium bau bau badmood pagi ini"kata Laras lalu menyesap kopi yang tadi Miranda tolak.

"Nah tuh tau, jadi sekarang get out from my room!"perintah Miranda.

"Cerita dulu lah baru gue pergi, nggak biasanya pagi pagi you udah badmood aja"jawab Laras lalu duduk dibangku sebrang sepupunya itu.

"Gue dijodohin sama anaknya Tante Hani, puas?"jawab Miranda cepat.

"WHAT THE F.... Bohong kan lu?"seru Laras setengah menjerit.

"Ya gue bohong....... YA BENERAN LAH LARASATI NINGTYAS!!!"jawab Miranda dengan emosi yang kembali memuncak.

"Oke calm down, jelasin ke gue kenapa you bisa sampe mau dijodohin sama anaknya Tante Hani?"

"Gue nggak tau Ras, Bunda ngasih alasan yang nggak logis pas gue tanya pertanyaan yang tadi lo tanya!"

"Demi apapun, gue UP parah kalo jadi you sih. Btw, Di...Dim.. Dimas tau soal ini?"tanya Laras.

"Nggak, gue aja baru dikasih tau bunda tadi pagi. Nggak bakal juga sih gue kasih tau ke Dimas"jawab Miranda lesu.

"Isshhh, masa iya you nggak mau kasih tau dia sih. Sebelum you nikah ya you harus putus dulu lah sama Dimas."kata Laras gemas.

"MAKSUDNYA APA ITU ADA KATA KATA NIKAH PLUS PUTUS? SIAPA YANG MAU NIKAH HEH?"

"Lah kan katanya you dijodohin ya berarti nikah lah."jawab Laras dengan polosnya.

Sabaf Mir sabar....
Inget dia sepupu lo....
Percuma cakep plus sexy kalo kepintaran dibawah rata-rata..
Seenggaknya gue bersyukur gue walaupun nggak sexy tapi otak jalan...

Setelah menyabarkan diri dari segala kepolosan sepupunya itu, Miranda menyuruh Laras untuk meninggalkannya sendiri. Yang ia butuhkan saat ini hanya kesendirian untuk fokus mengerjakan tugasnya dan memikirkan cara untuk membuat perjodohan itu tidak akan pernah ada.

Dalam hatinya bukan maksud apa apa dia tidak mau dijodohkan tapi pernikahan benar benar impiannya yang terbesar dalam hidupnya. Bukan hanya sekedar perjodohan apalagi calon suami yang ia cintai, boro-boro cintai, mengenalnya saja merupakan sesuatu yang sangat ia tidak harapkan. Ia ingin punya keluarga normal yang indah seperti impiannya.

•••••••••••

Rangga, baru sekali Miranda bertemu dengannya yaitu disaat pesta pembukaan toko kue milik bundanya sekitar 7 tahun lalu. Rangga datang bersama mamanya, ya mamanya adalah Tante Hani. Tante Hani sendiri merupakan sahabat satu SMA bundanya Miranda.

Dipertemuannya dengan Rangga , Miranda langsung mengasumsikan bahwa Rangga berketerbelakangan mental. Karena, saat itu ditengah pesta yang meriah Rangga hanya diam duduk dipojok ruangan dengan memegang satu balon dengan kepala menunduk. Miranda memperhatikannya waktu itu, ketika Tante Hani mendekati anaknya dan seperti mengajak ngomong, Rangga hanya tetap diam dan menunduk. Bermaksud mengajak anaknya bergabung menikmati pesta dengan menarik tangan anaknya untuk bangun dari kursi tanpa sengaja balon yang Rangga pegang waktu itu lepas dan terbang melayang ke udara. Dengan keadaan kepala yang masih menunduk tiba tiba Rangga jongkok dan menutup kedua kupingnya dengan tangannya. Miranda tau ada yang aneh dengan Rangga dan saat itu dia langsung mengasumsikan Rangga mengidap keterbelakangan mental.

Dan itu lah alasan utama Miranda sangat menentang perjodohan ini, benar mungkin kalian berfikir bahwa Miranda sangat kejam. Tapi hati nuraninya juga tidak tega dengan berkata yang seperti itu kepada Rangga.....

Tapi apa boleh buat, ego dan impiannya memengaruhi hati nurani Miranda supaya menjadi keras...


👇👇👇👇👇
Hai guys, this is my new story. I hope you enjoy and like it. Dont forget to vote and comment❤




Just The Way You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang