Chapter 3

12 3 0
                                    

Di dalam kamarnya, dengan perasaan kesal teramat sangat Miranda dengan cepat mencari handphone nya.

Setelah ditemukannya, ia pun segera menelfon Dimas.

Satu panggilan tidak terjawab
Dua panggilan tidak terjawab
Dan hingga panggilan ketiga Dimas tetap tak menjawab.

"Lagi ngapain sih Dimas sampe tiga kali ditelfon nggak dijawab"rutuk Miranda.

Karena merasa banyak pikiran, dengan masih menggunakan pakaian kasualnya tadi ia pun merebahkan diri ke kasur empuknya. Dan tidak lama kemudian ia pun tertidur pulas.

••••••

Seminggu setelah pertemuan yang berakhir mengecewakan itu hubungan Miranda dengan bunda nya tak kunjung membaik.

Keesokannya setelah malam pertemuan tersebut Miranda dan Bundanya diselimuti oleh keheningan. Sarapan tanpa kata, malam tanpa kata. Keduanya sibuk dengan urusan masing masing.

Namun hari ini Miranda merasa cukup jengah oleh keheningan antar ia dan bundanya. Maka dari itu sebagai permintaan maafnya, sepulang dari kantornya ia mampir kesalah satu toko kue terkenal di daerah dekat kantornya.

Ia pun membeli oreo cheesecake untuk bundanya.

Pokoknya hari ini harus minta maaf ke Bunda dan jelasin semua uneg uneg yang selama ini aku pendam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pokoknya hari ini harus minta maaf ke Bunda dan jelasin semua uneg uneg yang selama ini aku pendam.
Batin Miranda

Tak lama kemudian sampailah Miranda dirumah minimalisnya. Setelah memarkirkan motor kesayangannya di garasi ia pun masuk kerumah melalui pintu belakang yang langsung terhubung dengan dapur.

Dilihatnya tidak ada siapapun didapur rumahnya, ia pun menuju ruang tengah dan betapa kagetnya ketika ia melihat bunda nya dan Tante Hani sedang asik mengobrol. Dengan cepat Miranda memutar balik badannya dan ingin berlari kekamarnya.

Namun sayang, dengan cepat Tante Hani memergokinya. Dengan malu ia pun ikut duduk bersama kedua ibu ibu tersebut.

Ditaruhnya oreo cheesecake yang ia beli diatas meja. Dan langsung menyalimi tangan Tante Hani dan bundanya. Setelah itu ia duduk disamping bundanya sehingga berada tepat disebrang Tante Hani.

"Aduh pasti capek ya Mir baru pulang jam segini?"tanya Tante Hani basa basi.

"Ya begitulah tante"jawab Miranda dengan senyuman tipis.

"Dia mah emang kalo soal kerjaan paling bandel dibilangin Han, sebenernya dia tuh pulangnya dari jam 3 tapi katanya selalu banyak kerjaan makanya jam segini baru pulang"jelas sang Bunda.

Miranda pun hanya terkekeh pelan mendengar penjelasan bundanya.

"Ya nggak apa apa atuh Tha, kan kalo kerja keras gitu juga hasilnya pasti banyak dan pasti dikasih buat bundanya dong. Ya kan Miranda?"tanya Tante Hani dengan lembut sambil tersenyum kearah Miranda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just The Way You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang