Perompak Bedak Bayi

783 96 41
                                    

"Na... sebelum tidur, ayo kita pakai krim dan bedak dulu...", ucap seorang seonsaengnim dengan nametag bertuliskan 'flo' di dada kirinya. Ia berjongkok agar menyamakan tingginya bersama anak-anak Day Care Ray lainnya.

"Flo seonsaengnim, jooheonie ingin pakai bedak sendiri.", ucap Jooheon bersama serangan pouty face dan kedua tangannya yang menengadah meminta wadah bedak bayi.

"Jangan, seonsaengnim! Nanti Jooheonie malah pakai main.", Wonho datang bersama boneka kelinci di pelukannya. Wajahnya dibenamkan setengah di antara kedua telinga panjang boneka kelincinya.

Jooheon reflek kesal dan mendorong Wonho hingga terjoengkal salto. Jadilah Wonho memasang pouty face dengan mata berkaca meninggalkan Jooheon.

"Jooheon, jangan begitu pada Wonho Hyung... minta maaf pada Wonho Hyung...", ucap Flo seonsaengnin yang sudah tak mengerti lagi bagaimana kelakuan buas Jooheon.

"Tapi fitnah lebih jahat dari pembunuhan.", Jooheon mempout bibirnya dan mengeluatkan puppy eyesnya. Secetak lesung pipi terlihat di kedua pipinya. "Wonho Hyung memfitnahku di depan seonsaengnim favoritku, Jooheonie takut seonsaengnim marah pada Jooheonie."

"Harap tenang... harap tenang... ini ujian... bocah nakal ini pasti punya 1001 cara untuk ngelakuin hal nakal lagi."

"Seonsaengnim akan berikan ini padamu setelah memberikannya pada yang lain ya, Jooheonie. Jadi Jooheonie bisa pakai krim dulu dengan Hana seonsaengnim, ne?"

Jooheon seketika memeluk leher Flo seonsaengnim erat, bahkan hingga seonsaengnimnya itu tak mampu bernafas. "Siap!"

Seketikalah kurcaci berbadan cukup berisi itu berjalan menuju Hana Seonsaengnim dengan kaki jenjangnya yang berlari. Terlihat tak seimbang dan mengkhawatirkan bahkan rasanya ia bisa saja mencium lantai sewaktu-waktu.

"Flo seonsaengnim!!"

Sebuah teriakan heboh datang dari entitas kurcaci lainnya yang tengah berlari ke arahnya. Flo seonsaengnim menghela nafas sejenak dan perlahan ketika menadapati seonggok bocah lainnya berpipi tirus berdiri di hadapannya. "Yah, ini botjah anime lucknut lagi satu. Pergi satu datang yang lebih parah ini mah namanya."

"Ne, Minhyukie?"

"Flo seonsaengnim dipanggil Kimi seonsaengnim di dapur."

Kerutan terpampang di dahi Flo Seonsaengnim. "Wae, Minhyukie?"

"Ada tikus putih besar di dapur! Iiiiii~~ Minhyukie takut!!", bahu Minhyuk terkejang kejang(?) ceritanya takut dengan tikus yang ia maksud di dapur.

"Hah? Kalau begitu, Minhyukie diam di sini dengan Hana seonsaengnim, ne? Flo Seonsaengnim akan ke dapur."

"Ne, Seonsaengnim..."

Seketika itu juga, Flo seonsaengnim berjalan cepat menuju dapur dengan kepanikan yang tak terhingga. Mana boleh ada hewan selucknut itu di Day Care apalagi di dapur. Bagaimana nasib anak-anak Day Care nantinya? Bagaimana jika Jooheon malah mendapati tikus itu dan menjadikannya mainan? Atau jika Changkyun malah membawa tikus itu pulang untuk keperluan laboratorium ayahnya?

Sementara itu, di sisi lain Child Care Ray, Minhyuk masih ada di sana tepatnya di depan sebuah kotak berisi beberapa botol bedak bayi.

"Joooheonie!! Aku mendapatkannya!", teriak Minhyuk seraya mengangkat tinggi-tinggi botol bedak bayi bermerk 'Kusin Baby' di tangannya.

Tiba-tiba saja entah dari mana Jooheon datang dengan penutup mata hitam ala bajak laut menutupi mata kanannya. "Jooheonie si perompak, siap menjalankan aksi!"

Minhyuk menyerahkan sebotol bedak bayi pada Jooheon, kemudian ada pula bedak bayi lainnya di tangan Minhyuk. "Lancarkan misi!"

"Siap, kapten!"

Monsta X Child Care RayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang