Prolog

94 13 33
                                    

Jika memang ditakdirkan bersama
Masalah apapun itu
Tidak akan ada yang bisa memisahkan mereka
Tinggal tunggu waktu dimana takdir bersama itu akan disatukan kembali

***

Flasback on~

"Vio..." Panggil seorang laki-laki itu ke gadis yang saat ini ada di sebelahnya itu.

"Hm?" Gadis yang dipanggil namanya itu pun menoleh kepalanya tetapi tidak dengan pandangannya yang masih saja fokus ke langit saat ini yang gelap namun indah dengan bintang-bintang yang bertebaran kecil dilangit.

"Kalau suatu saat kita berpisah, apa yang kamu lakukan?" Tanya laki-laki itu. Ia menatap gadis disebelahnya ini dengan tatapan sulit dimengerti. Sontak Vio itu membalas tatapan laki-laki itu dengan sedukit terkekeh.

"What's wrong with you Angga? Jangan membuatku bingung" Ucap Vio sudah berpikir yang tidak-tidak. Vio langsung memegang jidat Angga, ia pikir mungkin Angga sedang sakit jadi nanya yang gak jelas.

"I'm fine. Cuma menanyakan saja, apa tidak boleh?" Ucap laki-laki itu bernama Angga.

Vio seketika menatap rumput yang didudukinya sekarang. Gadis mungil itu berpikir sejenak , seperti mencari jawaban untuk pertanyaan dari Angga itu.

"Misalnya kita berpisah mungkin aku bakal cari sahabat baru lagi, hehe" Jawab Vio dengan santai. Sedangkan, Angga terkejut mendengarnya dengan tatapan tak percayanya.

"Hahaha aku bercanda. Lagian ya, misalnya kita berpisah itu sudah kenyataan,gak bisa di ganggu gugat lagi. Tapi misalnya takdir mempertemukan kita lagi, itu sebuah anugerah dari tuhan. Berarti kita emang ditakdirkan bersama lagi. Ngerti gak?" Jawab Vio, Angga yang mendengarnya pun hanya tersenyum salut mendengar jawaban dari gadis yang dia sayang kedua setelah ibu nya itu. Angga tak pernah membayangkan bahwa jika suatu saat akan berpisah dengan gadis disebelahnya ini yang sudah menjadi bagian dari hidupnya. Mungkin hari-hari Angga tidak berwarna lagi? Angga tidak mau semua itu terjadi.

"Semua di hidup ini banyak rintangannya. Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Itu semua cobaan, jadi terima saja. Mungkin tuhan memberikan yang lebih terbaik pada suatu hari nanti" Lanjut Vio si gadis mungil tersebut. Angga pun tersenyum puas mendengar jawaban itu, ia langsung mengelus rambut Vio gemas sampai berantakan. Vio yang menjadi korbannya langsung menyingkirkan tangan Angga yang menghancurkan rambutnya.

"Bah jangan berantakin rambutku... lagian kamu nih kenapa tumben banget nanya hal aneh kek gini? Kamu mau kemana?" Tanya Vio seutas kekhawatiran dihatinya pun tumbuh.

"Gak kemana-mana. Cuma nanya aja, hehe. Jangan khawatir kan kalau kita berpisah suatu saat nanti itu cobaan mungkin entar kita dipertemukan kembali? Seperti ucapanmu barusan" Kata Angga sambil tersenyum. Vio pun hanya membalas senyuman Angga sambil mengangguk, Vio tidak tahu entah mengapa saat melihat senyuman Angga hatinya berdebar tidak karuan. Apakah aku sakit jantung? Aku harus segera memeriksa kedokter segera dengan mama. Batin Vio demikian

"Tapi misalkan kamu pergi... kamu harus kasih tahu aku, jangan pergi tiba-tiba" Ucap Vio dengan wajah serius. Angga hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Kalau kamu yang pergi juga harus kasih tahu aku supaya gak khawatir. Sudahlah ayo kita pulang, sudah larut malam entar orang tua kita nyariin" Ucap Angga sambil menarik tangan Vio untuk pulang. Semoga aku tetap bisa mengengam tanganmu seperti ini terus Vio.... batin Angga. Angga berpikir dari kemarin ada perasaan yang tidak enak dengan Vio, mungkin itu hanya sebuah angin lalu. Itulah yang dipikirkan Angga.

Hingga sesuatu tak terduga pun akhirnya muncul pada saat itu juga....

***

Flasback off~

"Argh" Seorang laki-laki dengan keadaan frustasi ini mengeram kesal. Ia selalu mengulang memori indahnya dulu bersama wanita yang dia sayang. Tak pernah mudar memori itu, masih terlihat jelas hingga sekarang ini.

"Coba aja aku gak tinggalin kamu sendirian... seadainya aja aku terus mengenggam tangamu tanpa melepaskannya" Ujar Angga. Dia sudah seperti orang gila yang berbicara sendiri, tapi dia tidak peduli apa yang orang pikirkan tentang gilanya ini sekarang dia selalu menyesali apa yang dia lakukan dulu. Dia sudah gila atas penyesalannya dulu dan sampai saat ini penyesalan dan luka masih sepenuhnya membekas tanpa pernah berkurang dihatinya.

"Maafkan aku Vio, maafkan aku... semua terjadi karena aku gak becus hahaha" Ucap Laki-laki itu tertawa hambar.

"Sudah 7 tahun Vio.... kamu baik-baik aja kan?" Ucap laki-laki itu lagi sambil mengelus sebuah foto dia dengan seorang gadis. Ya... laki-laki ini adalah Angga. Dan yang dirindukan dia? Tentu saja Violina Elberty Dynaura. Gadis yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak akibat kecerobohan dirinya sendiri.

Semoga takdir mempertemukan kita kembali Vio... batin Angga lirih.

***

HELLO GUYS!:) Bagaimana ceritanya? Abal2 ya? Ngehehe maklum pemula:>
Pokoknya makasih yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita aquh ini. Maapkeuh kalo ada typo bertebaran:3

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAW HEHE TQ:))

A promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang