BAGIAN EMPAT

42 2 0
                                        

Author pov

Kring...kring...kring... alarm berbunyi.
Ah masih ngantuk juga, emang jam berapa sih? Batin rein bertanya.
Setelahnya rein melihat beker yang terletak dinakas.
Oh jam setengah enam, ujar rein dalam hati.
Hah jam setengah enam, aku kesiangan. Pekik rein langsung bergegas ke kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama rein pun selasai mandi. Dalam waktu 30 menit rein sudah berpenampilan rapi dengan seragamnya dan bergegas turun untuk sarapan.
" pagi ma, pa" ujar rein ketika sampai di meja makan.
"Pagi sayang. Tumben agak siangan?" Tanya refita kepada anakknya.
"Iya, biasanya jam segini udah stay di sekolah" ujar reyn.
" gak tau ma, pa mungkin kecapekan kemarin" alibi rein.
"Kecapekan kenapa sayang?" Tanya refi dengan nada khawatir.
"Kamu nggak sakit kan?" Ujar reyn juga khawatir.
"Aku gak sakit ma, pa. Cuman kemarin banyak tugas aja" ujar rein dengan nada rendah.
" ya udah kalau gitu kamu sarapan dulu" ujar refita penuh perhatian.
"Iya ma" jawab rein, dan langsung memakan sarapannya.
Setelah rein selesai sarapan dia pamit kepada sang mama dan pergi ke sekolah diantar oleh sang papa. Hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk rein sampai ke sekolah walaupun sempat kejebak macet dijalan.

Rein pov

Aduh pakek acara kesiangan pula kan jadi nggak bisa lihat dia. Ahh semoga dia belum datang.
Setelah aku sampai dikelas aku langsung menunggu kedatangannya didepan kelas, tetapi telah lama menunggu hingga bel pertanda jam pelajaran dimulai dia tidak muncul.
Ahh... mungkin dia udah datang lebih dulu: batinku berucap bersamaan dengan memasuki kelas.
Setelah jam pelajaran pertama telah usai, kami pun istirahat.

" hay rein, galau lo? Gak lihat dia?" Tanya lalisa kepadaku.
"Gara-gara gue kesiangan ini. Jadi nggak lihat dia kan" ujarku penuh lesu.
" nanti juga lihat tenang aja" ucap lisa menyemangatiku.

Setelah mengobrol sebentar dengan lalisa aku dipanggil ketua kelas untuk membawa buku tugas ke kantor. Ya dia menyuruhku karena aku sekretaris di kelasku.
"Nih tolong kumpulin, terus tarok dimeja bu indah" ujar ketua kelasku, yang hanya ku balas anggukan kepala.

Ketika aku ingin kekantor aku melihat segerombol anak basket, iya pasti ada dia seniorku. Aku jadi bingung mau lewat koridor kelas tapi jauh karena harus keliling, tapi kalau lewat lapangan basket ada dia.
Dan aku akhirnya memilih lewat lapangan basket. Ketika melewatinya aku melirik ke arahnya dan bergegas pergi ke kantor. Setelahnya aku langsung menarok tuh buku dimeja dan melewati lapangan basket lagi untuk kekelas.

"Hey... awas ada bola!!" Ujar seseorang dan aku membalikkan badan. Dan bam.......












......................................................................

Ea digantungg...
Tunggu kelanjutannya ya...
Salam manis dariku
~R.M~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang