PROLOG [0]

50 7 6
                                    

"Waktu itu kamu masih lugu, sekarang kamu sudah bisa berkorban demiku?"
.
.
P r o l o g
.
.

Saat Kaleb bertemu pertama kali dengan Via, satu kata yang muncul dalam otaknya adalah.

Cerewet.

"Astaga, ya ampun, maafkan aku!" panasnya kopi yang sedang di pegang Kaleb menjalar turun menuju tubuhnya, hari pertama kerja di kantor baru, sudah ada perempuan aneh menabraknya yang jelas-jelas berjalan pelan sekali.

Kaleb masih diam, Via semakin panik, takut bila muka garang Kaleb tiba-tiba memakan mukanya dalam satu tegukan, "Ma-Maafkan aku. Aku janji akan lebih berhati-hati lagi." Kaleb menatap Via tajam hingga terasa menusuk di dadanya.

"Astaga! baju mu bewarna coklat. Basah dan.."

Tangan Via yang tadinya sibuk mengusap perut Kaleb berhenti dan mukanya memerah.

Sixpack!

Kaleb memutar matanya kesal, ia berlalu lalang meninggalkan Via yang masih menutup wajahnya malu.

.
.
P r o l o g
.
.

Surabaya, Tempat Penuh Luka.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang