Bagian 1

1.8K 157 7
                                    

Journey Of Haruto Kingitsune

Prequel of Kingitsune

.,.

Naruto "Not Mine"

.,.

Warning : OOC, Typo.

.

Indra menatap ayahnya dari kejauhan. Lelaki tua itu tampak tengah duduk santai dengan seekor rubah kecil di pangkuannya. Dari dulu dia merasa penasaran, rubah itu sudah dilihatnya sejak kecil dan tidak ada sedikitpun perubahan baik ukuran dan warna dari rubah itu. Apa mungkin rubah biasa memiliki umur sepanjng itu?

Ketika senja tiba rubah itu akan kembali ke sarangnya di hutan belakang kediaman keluarga Ootsuki. Rubah itu sangat senang bermain dengan Ashura sementara jika tidak ada Ashura dan Hagoromo, rubah itu akan menatap Indra dari kejauhan seolah-olah tengah mengamati. Terkadang itu membuat Indra merasa risih.

.

Siang itu hujan gerimis membasahi wilayah desa tempat kediaman Ootsuki yang tersinari cahaya matahari. Tidak biasanya hujan seperti ini terjadi diwilayah desa itu. Indra menatap kabut yang menyelimuti hutan dari dojo tempat ia bisa berlatih. Hujan yang dingin itu membuat suasana menjadi sedikit sunyi hingga sebuah semak didekat hutan gergesek keras. Mata hitam Indra menangkap sosok bayangan berambut panjang perpendar keemasan dibalik semak, segera saja Indra mendekati bayangan itu.

"Siapa kau?" tanya Indra dengan waspada. Tidak biasanya ada orang yang berani menyelinap ke dalam kediaman Ootsuki apalagi melewati hutan lebat yang ada di belakang kediaman Ootsuki. Hutan itu dikenal sebagai sarang berbagai macam hewan buas dan tak kasat mata.

"Kau... Indra Ootsuki..." suara bayangan itu sangat lembut dan juga menghanyutkan. Jika orang biasa yang mendengarnya pasti langsung terhanyut dan jatuh dalam ilusi.

"Aku Tanya siapa kau? Apa maumu menyusup kemari!?" sosok itu hanya bergumam tenang, Mata emas sosok itu tak sedikitpun berpindah dari sulung Ootsuki.

"Indra... aku selalu ingin bertemu langsung denganmu..."

Mengetahui bahwa dirinyalah tujuan sosok itu menyelinap membuat Indra semakin waspada. "Kenapa kau ingin menemuiku?"

"Ootsuki Indra, aku sudah mengamatimu dari dulu tapi aku masih belum juga mengerti. Kenapa kau sangat mirip dengan Tengu itu?"

"Tengu? Apa maksudmu?"

Sosok itu hanya tersenyum dan terus menatap Indra hingga hujan yang gerimis menjadi lebat dan Indra harus kembali ke dalam dojo meninggalkan sosok bayangan yang semakin lama semakin menghilang.

.

"Shinjirou-san..."gumam seorang pemuda bersurai pirang panjang yang tengah tertidur di atas tempat tidur gantung yang terbuat dari sulur pohon. Bayang-bayang dari pohon sakura diatasnya menutupi sinar matahari yang henda mengusik tidur tenangnya, aroma sakura yang sedang bermekaran membuat pemuda itu semakin terlelap dalam mimpi.

"Sampaikapan kau akan tertidur?" seekor rubah oranye berekor sembilan menatap pemuda pirang itu. Ukuran rubah itu yang besar membuat ia harus merebahkan kepalanya di atas tanah agar dapat menatap wujud pemuda itu dengan lebih mudah.

"Bila Waktunya tiba, maka ia akan terjaga Kurama." Seekor rubah tak kalah besar duduk tepat disamping rubah yang di panggil Kurama itu.

"Madara-sama..." salam Kurama kepada rubah berbulu putih di sampingnya. Rubah itu adalah rubah berekor sembilan yang menguasai gunung Kurama. Namanya Madara dan sudah hidup beratus-ratus tahun dapat dilihat dari jumlah ekor dan warna bulunya yang begitu putih bersih mandakan kesempurnaan ilmu, kekuatan dan kebijakan hati yang dimiliki si rubah tua.

JOURNEY OF HARUTO KINGITSUNEWhere stories live. Discover now