Bagian 2

1.1K 141 12
                                    

Journey Of Haruto Kingitsune

Prequel of Kingitsune

.,.

Naruto "Not Mine"

.,.

Warning : OOC, Typo.


Beberapa tahun telah berlalu dan sejak malam itu Madara tak lagi melihat keberadaan rubah kecil ajaib itu. Walau beberapa kali ia pernah bermimpi didatangi sosok pemuda berambut pirang panjang yang terus menantinya dibawah sebuah pohon sakura besar di dalam area sebuah kuil. Tapi dirinya tak pernah tahu di mana kemeberadaan tempat itu dan apa makna dari mimpi itu.

Saat ini dirinya telah tinggal di kediaman Uchiha yang baru. Senju dan Uchiha akhirnya sepakat untu berdamai dan desa ini telah dibangun sejak enam bulan lalu. Walau ketegangan masih ada tapi semua berusaha untuk menurunkan ego masing-masing agar tak lagi ada pertumpahan darah dari kedua belah pihak.

Posisi kediaman Uchiha yang jauh dan dekat hutan membuat Madara lebih leluasa jika ingin menyendiri. Bukan maksudnya untuk menghindari orang-orang atau keluarganya. Tapi terkadang dalam kepala pemimpin klan Uchiha itu selalu muncul prasangka buruk kepada orang-orang disekitarnya. Ia selalu merasa bahwa suatu saat salah satu dari orang-orang disekitarnya pasti akan menusuknya dari belakang. Apalagi semakin banyak klan-klan kuat yang bergabung dengan Konoha seperti Nara, Yamanaka, Inuzuka, Sarutobi bahkan klan Hyuuga yang memiliki hubungan buruk dengan klan Uchiha pun turut bergabung. Semua karena pesona yang dimiliki Hashirama.

.

Malam itu Madara menyusuri hutan belakang kediamanya. Hingga tiba disebuah danau yang tak begitu luas. Mata onix kepala klan Uchiha itu memindai ke sekitar. Danau itu memiliki air yang jernih dan di tumbuhi bunga lotus yang indah. Di pinggir danau yang ditumbuhi rumput juga di tumbuh tanaman rambat yang berbunga indah. Ketika mengamati sekeliling tanpa sadar matanya menangkap sosok pemuda yang berdiri diseberang danau tempat Madara berada. Mata Madara menatap sosok itu dengan tajam hingga ia dapat melihat mata sappire dan rambut pirang panjang yang tertiup angin dengan lembut. Sosok pirang itu mengulurkan kedua tangannya meminta Madara untuk datang mendekatinya. Mata biru indah itu menatap Madara dengan lembut dengan senyum yang tak hilang di wajahnya. Tanpa membuang waktu lama Madara memacu kedua kakinya menyeberangi danau dan menuju sosok pirang itu.

"Berani-beraninya kau menghilang setelah apa yang kau lakukan!" Mata Mangekyou Sharingan Madara memandang mata biru itu dengan tajam. Kedua tangan porselen Uchiha itu menarik kerah yukata yang di kenakan pemuda pirang itu. Sementara kedua tangan pemuda itu terkulai di samping tubuh.

Pemuda itu hanya tersenyum tak sedikitpun mengalihkan pandangan dari mata merah yang memandangnya dengan tajam.

Tangan putih Haruto meraih pergelangan tangan Madara, menariknya, membawa kepala klan Uchiha itu memasuki hutan. Dengan kaki yang lincah Haruto berlari dengan Madara mengikuti di belakang, tak jarang ia menoleh ke belakang memastikan bahwa Madara masih mengikutinya. Tanpa memperdulikan malam yang semakin larut Madara terus mengikuti Haruto meninggalkan wilayah Negara Api menuju arah timur tempat desa Uzushio berada.

Langkah lembut Haruto berhrnti ketika mereka tiba di halaman sebuah kuil yang sering Haruto kunjungi. Madara dapat melihat kuil ini cukup tua dan terawat ditambah dengan puluhan rubah yang berkeliaran dengan santai. "Dimana kita?" Tanya Madara mengikuti Haruto yang berjalan mendekati pohon sakura besar di halaman kuli itu. Jari telunjuk lentik Haruto menunjuk papan nama kuil di pintu masuk kuil. 'Kuil Inari' batin Madara membaca papan itu.

JOURNEY OF HARUTO KINGITSUNEWhere stories live. Discover now