Part 6

927 31 7
                                    


Author POV

Dalam penerimaan lapor kenaikan kelas Putry masih di posisinya yaitu meraih peringkat 1 umum, dan seperti biasa mendapatkan hadiah 10 buku album kecil dan 2 pak pulpen dan uang tunai 500rbu. Bukan itu saja Putry juga menerima coklat dari teman-temannya.

"Selamat ya put, gua bangga sama lu"ucap seniornya yang masuk ke dalam kelasnya dan memberikan coklat dengan hiasan pita di atasnya.

Putry mengangguk dan ucapan terimakasih kepada mereka yang sudah memberikannya coklat.

"Di mohon semuanya keluar"ucap Jai dibelakangnya bersama Arga, dan semuanya keluar termasuk adik kelas mereka juga ikut keluar.

"Lu mau kemana tetap sama gua disini"Putry Manahan tangan Rani agar tak meninggalkannya.

"Gua tadi dipanggil Bu Arsi, maaf ya"ucap sesal Rani, Putry langsung melepaskan genggamannya di tangan Rani. Rani langsung keluar dari kelas disusul Jai di belakangnya.

Arga mengekori jai dari belakang.

Huuuuufff
Putry membuang nafasnya, Putry kirain Arga akan ketempatnya.

Karena Putry masih merasa takut jika hanya berduaan saja sama Arga.

"Kenapa sampai buang nafas gitu"tanya Arga saat sudah disamping Putry. Putry langsung mendongak dan menatap Arga kaget karena sudah duduk di meja.

Tepat Putry duduk di bangku dan Arga duduk di meja jadi saat Putry mendongak Arga lebih tinggi.

"Gpp, gua hanya capeh aja"balas Putry berusaha santai.

"Capeh Nerima coklat dari senior dan junior gitu"goda Arga ke Putry, Putry hanya terkekeh mendengar godaan dari Arga, Arga tersenyum melihat Putry tertawa.

"Ya gitulah, tuh kalau lu mau makan ambil aja, lagian banyak banget"sahut Putry.

Putry ingin sekali beranjak dari tempat duduknya, karena mereka terlalu dekat.

Sedangkan di jendela banyak junior yang menatap mereka berdua. Mereka mengintip dari luar.

Putry sangat malu sekarang.
"Mau kemana?"tanya dan Arga mencekal tangan Putry yang ingin beranjak dari duduknya.

"Ini buruk Arga, gimana kalau mereka anggap kita yang gk gk"ucap Putry menatap Arga dengan tatapan memohon.

"Biarkan saja"ucap Arga dengan santai dan mengangkat kedua kakinya dan menaruhnya di kursi duduk Putry, karena bangkunya cukup panjang.

Arga langsung mengusap kepala Putry dengan gemes.

"Lu ngapain nunduk gitu gk biasanya lu kayak gitu. Lu kan  bawel"kekeh Arga dan melangkah ke arah papan tulis dan menghapus tulisan yang masih ada tinta spidolnya.

"Bernafaslan"lanjut Arga terkekeh sambil menghapus tulisan di papan tulis itu.

Huuuufff

Putry langsung menarik nafas dan membuangnya.

"Ko dia tau gua nahan nafas ya?"tanya batin Putry sendiri.

Jenior cowok cewek masih menatap mereka lewat luar jendela.

"Apa yang mereka lihat?"batin Putry bertanya.

Putry menatap ke arah jendela dimana Ina, Arni dan Lina juga disana senyum-senyum sendiri.

"Oya ramaikan tadi di panggil sama Bu Arsi"batin Putry saat tidak melihat Rani.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang