11

5 1 0
                                    

Aktivitasku sudah mulai seperti biasanya. Hidupku hanya seputar ngegame, belajar dan makan. Sementara Uni jadi makin sibuk.

Aku tau, keputusan Ayah dan Ibu membuat beban Uni makin berat. Karena ngga ada Ibu, Uni yang menjadi peran penggantinya.

Bagaimana sibuknya kakak perempuanku ini. Segala kebutuhan rumah tangga Uni yang nyiapin.

Aku mulai terbiasa dengan masakan Uni yang sedikit aneh. Apa apa pasti pedas. Entahlah... Selera Uni memaksa lidahku untuk dibiasakan.

Tapi bagaimanapun itu, aku bersyukur dengan semua ini. Setidaknya, aku mulai berpikir dewasa. Tidak manja seperti sebelumnya.

Sedangkan Uda? Aku baru tau kalau Uda udah lama bekerja. Dan aku baru tau kalau Uda dan Uda Rion itu lebih dari dekat. Dan akan lebih dekat hubungannya jika Uda Rion nikah sama Uni.

Elahhh... Apaan sih aku??

"Res, mau ini ngga?" aku menggeleng, tanpa tau apa yang Uni tawarkan.

"Res... Ini tuh bagus banget!!! Uni pengin punya tas yang kaya gini!!" aku melihat gambar tas yang Uni maksud.

Tas couple? Huh?

"Apaan sih? Jelek gitu juga!" sungutku. Tapi naas...

Pletakkk!!!

"Aawww... Sakit Uniiii.... Jahat banget sih sama adik sendiri?" protesku. Jitakan Uni maknyoss juga. Uhhh!!

"Lagian kamu ngacangin Uni terusss!!! Mau jadi tukang martabak ya?? Iihhh...." aku menatap sebal, Uni juga.

"Yaa ampun Uni kuhh.. Seloww aja..." kataku akhirnya. Uni menatap layar hpnya lagi. Memandangi tas couple itu.

"Uni, Ares bisa aja beliin itu. Ares kan udah punya couple. Tapi sekarang, Uni yang pengin. And unfortunately,  ngga ada couple nya. Kasihan... Kasihan..." sejujurnya aku pengin ketawa.

Melihat Uni yang pengin banget. Tapi bingung juga kalo beli. Satunya buat siapa?? Uni ngga ada couplenya.

"Res, gimana kalo satunya buat kamu aja? Biar kita samaan gitu.. " ide macam apa ini?? Aku ngga sejail itu kali??

"Ogah!" protesku. Uni sepertinya ingin menangis. Membuatku tak tega.

"Udahlah... Kamu emang gitu. Harusnya Uni tebiasa dengan sikapmu. Tapi nyatanya, Uni pengin ini pun berharap sama kamu. Padahal aku tau... Berharap sama manusia adalah hal yang salah" kata Uni tiba tiba. Langsung saja meninggalkanku. Masuk ke kamarnya setelah membanting pintu.

"Dasar PMS!!  Pengin Marah Selalu!! Perempuan Menjadi Singa!!" Huh... Umpatku kesal.

Lagian, Uni gaje banget. Ngga jelas.

Tapi aku mulai menyadari satu hal. Ini pertama kalinya Uni meminta sesuatu padaku.

Sebelum sebelumnya, selalu minta pada Ayah.

Dan sekarang?? Ayah ngga disamping Uni. Mau minta sama siapa lagi?? Rasa bersalah mulai merayapi hatiku.

"Uni... Maafin Ares yah? Ares mau ko beli tas itu. Couple sama Uni. Yang penting Uni maafin Ares" lirihku di depan pintu kamarnya.

Semenit.

Ngga ada respon. Aku mendesah. Biarlah... Aku juga sedang memperbaiki hidupku. Menata kembali hatiku. Sama sama belajar saling menguatkan. Ya kan Uni? Uda?

~~~~
Uaahhh... Lama banget ngga nongol di lapak ini.
Malah sok sokan bikin lapak baru!! Maapken ya sodarah sodarah...

Kuy kuy... Cek karyaku yang lain

Heal Me, Please! - End-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heal Me, Please! - End-

Sayonara Memory -Aries POV-Ini suara Uda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayonara Memory -Aries POV-
Ini suara Uda. Coba deh baca!

 Coba deh baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nightfall -End-

Jan lupa Vomments say...
Salam sehangat matahari pagi dari Antares 😘😘😘

Sayonara Memory (Ares POV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang