My Openly Love

Bab 2 Bertahan Untuk Bersama

Anniversary 2 bulan (Banjarmasin - Depok 09.02.2016)

Bulan kedua ini adalah bulan kedua kita pacaran. Happy anniv yang kedua bulan sayang, aku senang kita tetap bisa sama-sama sampai sekarang. Aku tau kamu pasti lupa kan? Jujur deh hehe, kamu kan emang gak terlalu nanggapin hal yang kaya ginian. Oh ya Harapan aku di dua bulan kita ini semoga terus langgeng ya, aku pengen kita sama-sama terus berdua gak ada orang ketiga. Gak sering berantem, gak sering salah paham. Aku minta maaf ya kalau selama kita pacaran aku bikin kesel kamu, suka cemburu gak jelas, aku minta maaf. Semoga harapan kita bisa tercapai buat ketemu di tahun ini. I love you sayang.

Bulan Febuari ini adalah bulan kedua hubungan kami, banyak kejadian-kejadiaan yang kami alami. Masalah kali ini tetap tentang kurangnya komunikasi karena hanya dilakukan lewat chat. Dua bulan melalui hubungan jarak jauh seperti ini tidak mudah apalagi dengan kami yang tidak pernah ketemu sama sekali sebelumnya. Aku merasa hubungan ini semakin sulit bahkan pernah berpikir untuk mengakhiri hubungan ini sebelum banyak orang yang tahu tetapi dengan tekat yang kuat meminta aku harus bertahan. Berberapa waktu yang lalu aku masih ingat ada kata yang di lontarkan oleh Ibnu yang menurut aku itu sangat menyakitkan ketika dia menjawab pertanyaanku tentang kenapa selama ini dia engga ingin telponan atau pun video call.

"Aku mau tanya sama kamu?"aku mengirim pesan singkat ke Ibnu.

"Nanya apa sayang."

"Aku tanya sekali lagi, jawab dengan jujur. Kenapa sih kamu gini banget sama hubungan kita. Kamu tahu kita ini LDR, apa sih bisa dilakukan agar hubungan ini kuat dan bertahan, komunikasi kan? Terus kenapa juga kamu begitu menyembunyikan hubungan kita dari orang lain."

"Iya aku tahu dengan pacaran kita yang kaya gini sangat membutuhkan komunikasi yang baik. Tapikan kita pacaran hanya lewat chat jadi buat apa orang lain harus tau."

Digaris bawahin itu adalah kata kata Ibnu yang paling membuat aku sakit hati saat membacanya. Aku tahu disini, aku udah baper dengan semua bentuk perhartiannya, bentuk kasih sayangnya, dan bentuk cara Ibnu memperlakukanku walaupun hanya lewat chat BBM tetapi walaupun hanya sekedar chat, itu yang membuat aku sayang banget dan merasa nyaman dengannya. Saat membaca perkataan Ibnu tadi aku udah tau kalau selama dua bulan ini kami pacaran, Ibnu tidak pernah menggangap hubungan ini serius samasekali, hanya aku yang terlalu baper disini.

Setelah obrolan kami waktu itu ada sebuah kejadian yang aku alami selama tiga hari yaitu selama tiga hari tersebut Ibnu sama sekali tidak ada kabar, bagai hilang ditelan bumi, pada saat itu aku udah berpikir yang aneh-aneh tentangnya dan selama itu juga dengan bodohnya aku masih nunggu Ibnu. Aku bingung, aku harus cari kemana atau harus nanya kesiapa karena gak ada yang aku kenal satu pun temannya ataupun keluarganya, siapa yang harus aku hubungin sekarang. Apa yang aku lakukan sekarang selain diem dan menunggu kapan pun Ibnu memberi kabar. Selama waktu tiga hari Ibnu menghilang, aku lebih sering keluar rumah dengan temen-teman untuk meminta saran kemereka. Soal temen-teman ku, hanya satu orang yang tahu tentang hubungan ku sebenernya dengan Ibnu itu seperti apa dan temen-temen ku yang lain mereka hanya tau sebatas segitu-segitu saja. Dya adalah sahabat gue dari SMP sampai sekarang, dia yang tahu semuanya. Setelah aku curhat sama Dya tentang hubungan aku dengan Ibnu, aku sedikit sadar sebenernya rasa sayang ku ke Ibnu itu apa? Pertanyaan itu yang dari dulu engga bisa aku jawab sama sekali.

"Kurang sabar apalagi gue coba sama Ibnu. Kami LDR, komunikasi kami hanya lewat chat BBM dan itu aku terima. Hubungan kami yang selama dua bulan ini aku jalani dengan serius walaupun niat awalnya emang main-main."curhat ku dengan Dya ketika kami lagi di jalan menuju tempat sekolah adiknya Dya.

"Lo sebenernya emang bener sayang sama Ibnu atau lo hanya gak mau kehilangan teman chatan karena rasa kesepian lo?"pertanyaan Dya membuat aku bingung seketika