[ 1 ] - Reyhan

21 2 0
                                    

(18+)


SMA Negeri 4 Malang .

Bel istirahat sekolah berbunyi . . . .
"teeettttt....teett"

Pemandangan rindang dan suasana sejuk setelah turunnya hujan, membuat hampir seluruh siswa berbondong-bondong berlarian ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kelaparan dengan makanan berkuah hangat seraya melepas penat setelah melahap ilmu pelajaran di kelas.

Seperti biasanya, Defran dan kedua sahabatnya yakni Arlan dan Bobi yang selalu menempel lekat itu juga tak ketinggalan untuk bergegas ke kantin, terutama untuk menyantap Mie Ayam favorit mereka bertiga.

"Cepetan !! kalian lama banget kalau jalan, keburu laper nih!" rengek Bobi sambil mengelus-elus perutnya yang gendut menawan.

"Sabar kali. Lo kira kita Superman gitu? bisa langsung terbang ke kantin?" sela Defran.

"Hai kak Defran!!" teriak Para adik kelas perempuan menyapa Defran.

Defran membalas dengan senyuman manis khas dari bibirnya itu yang membuat para perempuan semakin ketagihan untuk menyapanya.

Walaupun begitu, tak pernah terlintas jiwa angkuh sedikitpun yang muncul dalam benak Defran, yang membuat semua orang penasaran dan tak mudah bosan jika bergaul dengannya.

"drttt..drrttt"

Ponsel Defran bergetar singkat pertanda Handphone kesayangannya itu telah menerima sebuah pesan baru, tangan kanannya langsung menyelinap ke saku celananya mengambil ponsel dan terpaksa menghentikan langkahnya sejenak untuk membacanya, meskipun Bobi terlihat ngambek karena perut rakusnya tak lagi bisa menahan rasa lapar. Ternyata ada sebuah pesan baru yang tertulis dari "Reyhan"
yang berisi :

"Fran, gue di deket kamar mandi cowok lantai 2."

"Rey selalu aja hubungin gue disaat yang gak tepat." gumam Defran.

Defran menghentikan langkah kakinya. "Eh, kalian duluan aja ya ke kantin. Ntar gue nyusul deh."

"Emang lo mau kemana? Hah?" tanya Bobi sinis.

"Katanya keburu laper juga, Fran?" sahut Arlan.

"Eh, ke kamar mandi, keburu kebelet nih, janji deh gue nyusul." Defran mencari alasan seraya berakting berjingkrak-jingkrak kecil seakan tak dapat menahan untuk buang air.

"Oke deh Fran." Jawab Arlan.

"Yaudah Lan buruan kantin yok, keburu laper nih." lanjut Bobi.

Arlan dan Bobi berlalu duluan untuk kekantin sekolah, sedangkan Defran berbalik arah meninggalkan kedua sahabatnya tersebut untuk menemui Reyhan.

Di perjalanan saat hendak menuju kamar mandi, Defran mulai cemas, karena jarang sekali lelaki tersayangnya itu ingin menemuinya saat jam istirahat seperti saat ini karena banyaknya siswa yang berlalu-lalang bisa menimbulkan kecurigaan jika melihat kedua pria sedang bermesraan tidak sewajarnya.

Defran tiba didepan kamar mandi pria lantai 2, keadaan kebetulan nampak sepi, mungkin karena para murid menyibukkan dirinya untuk mengisi perut di kantin sekolah. Suasana sunyi hanya beberapa siswa saja kebetulan berlalu-lalang untuk sekedar melewati lokasi kamar mandi pria, Defran tampak jelas melihat Rey sedang berdiri bersandar pada tembok di samping kamar mandi sambil asyik memainkan game diponselnya.

"Rey.." Sapa Defran.

Rey terkejut melihat Defran telah tiba dihadapannya, ia pun langsung memasukkan Ponselnya kedalam saku celananya. Memang benar, raut wajah Rey terlihat sedikit kusut dan murung hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY DESTINY WRITTEN BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang