2. Vampire..

19.7K 681 16
                                    

Author pov

"Lisa.. Di-dia i-tu vampire.." ucap Ariana terbata-bata dengan wajah yang sedikit pucat.

"Apa?! Kamu serius?!" Lisa langsung syok dan tangannya jadi bergetar.

"Berarti cowo tadi juga~"

"Vampire!!" lanjut Ariana reflek berteriak.

Sedangkan di sisi lain..

"Kalian dengar itu?"

"Kurasa mereka akan takut dengan kita," ucap Steve dengan datar sedangkan Arnold terdiam namun sedikit khawatir.

"Nanti juga mereka akan terbiasa dan mengerti," ucap Angel yang tak mau ambil pusing.

"Sok tau!" celetuk Steve yang hanya dibalas dengusan oleh Angel.

"Kenapa mereka belum sampai?" tanya Arnold yang sedang menunggu saudara mereka yang lain.

"Bukannya kamu bisa menghubungi mereka?" Angel bertanya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Iya ya? Kenapa tidak dari tadi?"

"Mereka sedikit mengalami hambatan, mungkin terlambat datang," ucap Arnold meninggalkan keduanya.

"Terus kita harus gimana Lisa?" Arnold tidak jadi masuk dan memilih mendengarkan mereka secara diam-diam di balik tembok kamar.

"Gak tau, aku juga gak tau harus gimana."

"Kayaknya bakalan sulit buat yakinin mereka.." gumam Arnold lalu mengetuk pintu kamar beberapa kali.

"Ana! Gimana nih?!" Arnold menghela napas panjang karena mereka takut padanya.

"Boleh aku masuk?" Arnold bertanya sambil bersiap membuka pintu.

"Bo-boleh."

"Apa kalian lapar?" Ariana dan Lisa sontak menggelengkan kepala berbarengan.

'Krucuk!'

"Apa kalian ingin aku siapkan makanan?" tanya Arnold sambil menahan senyum di bibirnya.

"Kalo ingin tertawa jangan ditahan!" celetuk Ariana dengan wajah memerah menahan malu.

"Hahahahha.. Kalian ikutlah denganku!" Ariana dan Lisa saling melihat satu sama lain.

"Hei! Kalian gak usah takut, kami tidak akan menyakiti kalian. Lagi pula bukankah kamu adalah kekasihku?" ucap Arnold mendekatkan wajahnya ke wajah Ariana.

"Jangan terlalu dekat!" reflek Ariana menampar pipi Arnold dengan sangat kencang, mukanya memerah karena malu.

"Ma-maaf a-aku belum pernah sedekat itu dengan seorang pria," ungkap Ariana dengan wajah yang makin memerah.

Lisa menepuk dahinya pelan. Kenapa ia sejujur itu sih, pikir Lisa.

"Gak apa toh aku merasa senang dengan hal itu," ucap Arnold tersenyum miring membuat Ariana merasa merinding seketika.

"Lisa.. Kok aku merinding ya? Apa di sini banyak hantunya?" Lisa lagi-lagi menepuk dahinya karena ucapan Ariana yang konyol.

"Jadi makan?" tanya Arnold dengan nada datarnya.

"Ayo!" Ariana langsung berdiri tegak dengan semangat.

Apa dia gak merasa takut? Pikir Lisa yang masih takut dengan Arnold dan yang lain.

Arnold menatap tajam ke arah Lisa. "A-ayo.." Lisa langsung ke luar kamar mengekori Ariana.

"Gadis itu.. Kenapa polos sekali?" Arnold menggelengkan kepalanya dan menyusul Ariana dan Lisa.

My Mate Is Prince Vampire? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang