Saat gue duduk di kursi plastik dibelakang panggung, tiba tiba Dirga duduk di samping gue dan.....
Dan dia menempelkan kepalanya dibahu gue. Dirga tiduran di bahu gue yang jelas jelas lebih pendek darinya
"Ish lo apaan sih dir, nempel nempel kek cicak" ujar gue risih
"Bentaran aja El, cape gue habis gerak jalan. Oh iya gue minta minum dong" pintanya
"Lo nyuruh gue?"
"Kan sebagai calon istri yang baik" jawabnya menaik turunkan alisnya yang tebal.
Gue ambil air minum yang ada di kerdus deket kita lagi duduk dan gue kasihin airnya ke Dirga dan langsung ditenggak habis olehnyaTing
Bunyi notifikasi Handphone. Kami saling lirik dan me ngecek ponsel masing masing.
"Hahaha beda ya yang jomblo mah. Ngga dapet notif. Nih yang dapet notif itu gue bukan elu" ledeknya sembari memperlihatkan Ponselnya yang tertera nama shincan di ponselnya.
Dirga mengetikan beberapa kata dalam ponselnya"El, kira kira ini acara selesai jam berapa?" tanyanya
"Perkiraan sih jam 4 sore" jawab gue apa adanya
"Yaahh masih lama dong. Bantuin gue dong Ell" rayunya membuatku ingin muntah
"Apaan?" tanyaku
"Gue mau jemput yang barusan Line gue. Kasian dia ngga ada yang jemput. Lagian kan tugas gue juga udah selesai kan?" tanyanya menatap mataku
"Gue ngga tau" jawabku singkat
"Pleaseee bantuin ya ya ya" ucapnya menoel noel pipiku
"Yaudah, biar nanti gue yang bilang sama Bima" jawab gue
"Btw, dia cewe lo?" tanya gue ragu
"Hahaha kepo lo. Ntar kalo udah sampe rumah gue ceritain deh. Btw makasih cantik" ucapnya seraya berlari ke parkiran untuk mengambil motornya dan kalimat terakhir tadi sukes membuat jantung ini berdetak 10 kali lebih cepat
Maudy POV
Gue lagi kek orang gila nyariin si Elarina sama Vany ngga ketemu ketemu. Gue jalan di koridor sekolah. Gue mau ke kelas ambil mukena karena sekarang sudah waktunya shalat Dzuhur. Saat gue melintasi kelasnya Vany, tanpa sengaja gue lihat Vany lagi ngobrol sama cowok. Tidak terlalu jelas tampang lelaki itu karena menghadap ke arah yang berlawanan denganku. Mereka terlihat asyik berbicara sampai sampai mereka tertawa bersama dan lelaki itu mengusap puncak kepala Vany dengan gemas saat Vany tertawa. Tak mau ambil pusing, aku memutuskan untuk tetap ke tujuan pertama. Yaitu mengabil mukenaku.
Dan saat aku masuk ke kelas, semua mata memandangku iba. Ada apa?
Kemudian Karina, teman sekalasku menghampiriku dan berbisik sesuatu padaku yang membuat aku sangat terkejut.
Kebetulan saat Karina membisikan kata itu Elarina baru saja menapakan kakinua dikelas
Tanpa banyak omong, langsung ku tarik lengan Elarina dan kubawa lari dia.
Sekarang kami sedang duduk di sebuah taman belakang sekolah yang sangat jarang dipijak oleh siswa.
Disini aku meluapkan segala emosi, tanpa terasa cairan bening berhasil lekuar dari bola mataku yang langsung ku usap dengan telapak tanganku"Hey Dy, lo kenapa?" tanya Elarina khawatir
Gue langsung memeluk Elarina dengan kancang seakan dialah satu satunya pegangan yang mampu membuatku terus bertahan.
Elarina hanya mengelus elus rambutku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
Roman pour AdolescentsMenunggu memang mungkin sangat lelah. Apalagi nunggu doi peka :v Awalnya Elarina sudah ingin menyerah dengan perasaan nya pada Dirga. Karena Dirga tak kunjung mengerti soal perasaan nya. Ya bisa disebut perasaan lebih dari temen. Dirga emang selalu...