-00-
ALINET
BTS fanfiction
Characters belongs to God, BTS belongs to Bighit
Minyoon
-00-
Satu tahun ia habiskan dalam masa pemulihan pasca kecelakaan fatal. Ada besi yang tertanam dalam tungkai kakinya menggantikan tulang yang utuhnya tinggal sebagian (sebagiannya lagi retak dan harus diambil). Mungkin tak salah bila ia menyebut dirinya half-bionic, seperti dalam film; manusia setengah robot yang anggota tubuhnya tak lagi benar-benar terdiri atas tulang, daging, dan sel kulit, hanya rangkaian mesin dibalut silikon. Tak salah, tapi sedikit hiperbol. Tak ada pula yang menyebutnya begitu, hanya kadang ia mengatai dirinya sendiri. Gara-gara besi penyangga itu juga, ia tidak lagi dapat bermain basket seperti sediakala. Padahal ia tahu, orangtuanya juga tahu, bahkan satu-satunya teman yang ia miliki sejak kecil pun tahu, bahwa basket adalah satu-satunya jalan baginya untuk berekspresi.
Kembali ke dunia perkuliahan yang sempat ditinggal cuti, orang-orang bahkan hampir tak mengenalinya sebagai Min Yoongi yang setahun lalu hanya berlabel mahasiswa berwajah manis yang dingin; mantan anggota komisi kedisiplinan yang sering disebut shogun di tahun keduanya dulu. Kini setiap dia datang, muncul di antara segelintir dan segerombolan orang yang menghalangi jalan dengan duduk-duduk di tangga, ia dihadiahi tatapan yang beraneka, antara kagum, syok, tak suka, bahkan pandangan laki-laki berotak mesum acap kali ia tangkap tanpa sengaja. Katakanlah ia begitu mencolok. Beri judul The Returns of Min Yoongi di sana. Di mana tokoh utamanya kembali dengan cara yang mencengangkan, dengan berita-berita menarik di media. Bedanya, ia tetap terhitung sebagai seorang mahasiswa; hanya mahasiswa. Dengan tambahan pesona diva.
Layaklah ia disebut sebagai Min Yoongi yang baru. Dulu ia hanya si Yoongi berambut hitam dengan t-shirt dan jeans serta high conversenya yang biasa saja. Menarik, tapi tak menyedot banyak perhatian sekaligus. Seperti melihat Snow White yang orang bilang cantiknya nomor wahid, tapi muncul di keramaian sebelum ia makan apel beracun. Tak terkenal, tak dikenal betul. Lain ceritanya dengan Yoongi kini, disebut Snow White pun tak cocok, meski mereka sama; memakan apel beracun –dikhianati, keracunan –mengemudi dalam keadaan mabuk, mati suri dan menunggu pangeran –koma dan menunggu mukjizat, dan hidup lagi. Penampilan dan karakter yang terbentuk pasca koma itu betul-betul lain, jauh dari kata Snow Shite si putri lemah lembut yang pasrah diburu. Bila masih ingin Yoongi dijadikan sebagai perwujudan Disney Princess dalam dunia nyata, sebutlah satu-satu mana yang paling mirip. Tidak ada.
Tidak ada satu dari putri-putri itu yang berani merusak mobil mantan kekasihnya dengan linggis; menghantam kacanya sampai remuk, pecah, berlubang. Lantas membakarnya dengan mengguyur bensin, caranya sama seperti membakar sampah kertas di pelataran rumah. Itu disebut tindak kriminal dan katanya ia akan dilaporkan pada polisi. Yoongi menantangnya lagi-lagi dengan berani, dengan banyak kandungan arogan dalam senyumnya, ia tak takut. Ia menghadiahi laki-laki bangsat yang tidur dengan wanita lain ketika masih berstatus pacarnya itu dengan pukulan keras; seperti gaya pemain golf memukul bolanya dengan pose sempurna, hanya saja tongkat golf ini ia ganti dengan linggis yang sama dengan yang ia pakai untuk menghancurkan mobil si tuan muda. Yoongi tak takut, Yoongilah yang akan membuatnya takut. Yoongi akan membuat siapa saja takut pada bisanya. Hitung berapa banyak orang yang melukainya sebelum ia kembali. Banyak. Jika Yoongi masih ingat satu persatu dari mereka, mungkin akan ia tulis pada tissue toilet yang gulungannya tak habis-habis. Tapi ia lebih suka melakukan sedikit pembalasan dengan hadiah-hadiah kecil pada mereka yang betul-betul memberinya kesan.
Seperti pada laki-laki ini. Laki-laki yang masih terlihat muda meski usianya tiga puluhan. Laki-laki yang tengah berdiri di depan kelas, menerangkan bagian-bagian dari teori dalam buku pegangannya. Berbicara bahasa Jepang dengan lancar tanpa terbata, meski sesekali sedikit kesulitan menyebut padanan kata yang tepat untuk menerjemahkan istilah-istilah yang berkelumit di otaknya. Ia seorang pengajar, dosen. Sekaligus yang jadi teman seranjang Yoongi setelah ia keluar dari rumah sakit. Selama 6 bulan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alinet [Minyoon]
FanfictionCinta memiliki bermacam ekspresi. Salah satunya adalah menyakiti. Fisik, mental. Mereka melakukan itu satu sama lain. Bahkan tanpa perlu menyebut kata cinta yang picisan. Mereka orang yang bebas, terikat-tak terikat tak jadi masalah. Tapi Yoongi mem...