"hay di, sibuk banget yah?" sapa sesil, dan langsung duduk disamping rendi yang sibuk dengan gadget nya memainkan game c*c nya itu.
ardi mengacuhkan sesil, sengaja tidak memperdulikan sesil.
sengaja.
"yak serang terus. yes!" ardi berkata dengan suara yang sedikit besar dan sambil memperhatikan gadgetnya.
sesil bingung melihat ardi. biasanya ardilah yang menunggu nunggu kedatangan sesil disekolah.
ardi memang sangat suka bermain game bahasa gaulnya sih anak gamers yah bisa dibilang gitu. tapi mengapa ardi tidak mengacuhkan sesil yang tepat kini didepannya
merasa seperti nyamuk, yang tidak di acuhkan. sesil pun beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan ardi. sesil merasa sedikit kecewa sama ardi.mungkin banyak.
ardi melihat dan memperhatikan punggung sesil saat beranjak jauh meninggalkan nya, raut wajah ardi berubah, ada kata yang ingin diucapkan
sesil saat beranjak dari tempat duduknya dengan merasakan perasaan yang kecewa juga.
sesil kembali ketempat duduknya yang berada di depan tempat duduk ardi. sesil duduk sebangku dengan tiara. sesil hanya termenung berpangku tangan dan menanyakan kepada dirinya. apa kesalahan yang telah dia buat kepada ardi sehingga ardi tidak memperdulikannyatiara yang duduk disamping nya ikut bingung kepada sesil dan ardi yang saling tak perduli. biasanya mereka berdua yang menjadi perusuh kelas. tapi sekarang mereka seperti punya masalah besar. tiara hanya tidak ingin ikut campur dengan urusan mereka. tiara hanya mendiamkan kejadian tersebut seperti tidak ada sedikit pun masalah. tiara berfikir bahwa sesil akan memberitaunya apa bila waktunya sudah tepat
tanpa merasa basa basi sesil langsung memanggil dan ingin menceritakan semua masalahnya kepada tiara
"ra, gue la...." kata sesil. belum sempat ia melanjutkan percakapannya. tiara langsung memotong perkataan sesil
"lo berantem kan sama ardi. gue uda tau isi hati lo tanpa lo kasih tau. kita uda kenal 5 tahun sel. uda kayak saudara juga" jelas tiara
"iya iya lo tau semua tentang gue. gue sama ardi gak berantem tapi gue gak tau mengapa ardi gak acuin gue hari ini. salah gue apa tiara" jawab sesil.
mata sesil uda berkaca kaca. sekali kedip saja air matanya itu sudah bisa membasahi pipinya yang chuby itu. sesil langsung memeluk sahabatnya itu.
"tenang aja sel, gue akan bantu loh kok. uda uda jangan nangis" kata tiara memujuk sesil.
"sekarang gini, ardi pernah gak, gak acuin loh?" tanya tiara
"pernah sih" jawab sesil
"nah, itu karna apa?" tanya tiara kembali
"awalnya sih pas gue pacaran 2 bulan yang lalu sama dito seminggu. lo taulah yah kan kalo gue pacaran gak pernah lama lama. trus ardi gak acuin gue selam seminggu itu. setelah dia tau gue putus sama dito, baru dia acuin gue balik. gue sih uda filing kalo ardi gak acuin gue gara gara itu. trus gue tanya sama ardi kenapa dia gak acuin gue. dia cuma bilang "gak kenapa napa" kalo gue nanya kalau gue sih lebih baik mutusin dito. darp pada kehilangan sahabat gue ardi. padahalkan yang mencomblanginya si ardi tapi kok dia bisa iri gitu sih sama sahabatnya sendiri. gue tau betul kalau ardi sama dito udah akrab banget dan sampe sekarang semenjak gue putus sama dito gue belum pernah ngeliat ardi bicara sama dito." jelas sesil panjang lebar sambil mengambil nafasnya kembali
"intinya sekarang ardi gak acuin lo kalo loh punya pacarkan?" tanya tiara lagi
"iya sih" jawab sesil singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
about a heart
Teen FictionABOUT A HEART : tentang sebuah hati bukan cerita bad boy dan bad girl an, bukan juga god boy dan god boy an. bukan cool boy dan cool girl an. tetapi cerita yang menceritakan kisah cinta sesil, mencari kebahagiaan dalam sebuah cinta yang sejati. ten...