❊~ Kesal ~❊

60 13 0
                                    

-DERMN-

Gue melangkahkan kaki menuju keluar kelas. Di perjalanan, gue merasa ada yang berteriak "AAA!!!"
Gue mencari asal suara tersebut. Apa mungkin terjadi pembullyan lagi? Siapa korbannya? Gue heran sama para pembully ini. Kenapa sih tega banget membully? Mereka mau tau rasanya di bully itu gimana?

Emosi gue meningkat. Gue mencari asal suara tersebut. Gue sangat yakin 100% teriakan itu karna pembullyan

"Tolong...! Gue minta maaf"

Kaki ku seketika berhenti bergerak. Gue melihat pintu yang ada di depan gue. Ini adalah... Pintu toilet perempuan! Gue sangat yakin, suara teriakan itu ada di balik pintu ini. Tapi kenapa harus di toilet perempuan? DASAR! Mentang-mentang kalian melakukan pembullyan di toilet, gue gak akan masuk?! Dasar bodoh! Ada saja ya jaman sekarang. Masih sempet aja membully orang

"HAHA... MAKANYA JANGAN JADI CEWE CAPER LO!"

Gue berusaha membuka pintu toilet tersebut. Terkunci. SHIT! Terpaksa gue harus mendorong pintu ini sekuat tenaga. 1... 2... 3...

//DEBRAKK//

Gue hampir terjatuh saat mendorong pintu tersebut. Tapi untungnya, gue menahannya. Gue melihat seorang gadis yaitu korban pembullyan terjatuh dan bersandar ke dinding dengan basah kuyup dan rambut acak-acakan. Di lantai terlihat rambut-rambut yang jatuh. Sepertinya ini karna di gunting

Gue mengalihkan pandangan ke arah pelakunya. Yaitu, tidak salah lagi. Kalau pelaku nya adalah geng yang terkenal di sekolah ini. Salah satu dari mereka membawa gunting

"D-Dermn...?"

"Sil...!" Gue menghampiri Silcy yang bersandar di dinding dengan basah kuyup, penuh sobekan luka di tangannya dan rambut yang berantakan "Lo kenapa?"

Terlihat dari muka Silcy. Ia sangat stress dan serasa ia akan menangis terus-menerus. Tapi ia menahannya

"Sil! Lo gpp kan?" Tanya gue seraya membersihkan mukanya yang basah karna air toilet yang di siram oleh para pembully itu

Silcy menggelengkan kepalanya nya dan tersenyum "Gue gpp kok"

Gue berdiri. Memasang muka amarah yang sudah tak tertahan lagi "KALIAN SEMUA! MAU GUE LAPORIN KE GURU BK!? KALIAN PARA PEMBULLY GATAU MALU DAN BERSALAH YA!! KALIAN GENG DENYVIL KAN?! MANA KETUA KALIAN?!"

Mereka menggangguk dengan ragu dan takut "M-Mak-Maksud lo... Sep..."

"Iya. Mana ketua lo yang bangsat itu?! Yang sok-sok an! Mana dia!?" Teriakan emosi ku memuncak. Tak dapat menahan. Mereka semua sangat keterlaluan

Yantris menyenggol bahu Auzist "Sepsya... Dia udah pulang" Ucap Auzist

"Jadi!? Dia menyuruh kalian melakukan ini ke Silcy?!"

"I-Iya..." Jawab mereka di sertai anggukan

Tangan gue mengepal. Ingin rasanya menampar muka mereka satu per satu. Tapi mereka perempuan. Kalo gue melakukan itu, masalah akan semakin ribet. Dan gue akan menjadi pihak bersalah juga karna menyakiti perempuan. Tapi mereka sungguh keterlaluan! Tidak bisa di biarkan gitu saja!

Seseorang memegang tangan gue dari belakang "Udah, Dermn. Gue gpp kok. Jangan perpanjang masalah lagi" Ucap Silcy menenangkan hati gue yang emosi

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang