Hari Penuh Sial

48 4 1
                                    

Surabaya, 6 Februari 2013

'Aku mulai penasaraan saat pertama kali menatapmu, apakah mungkin aku
mulai jatuh cinta padamu?'
3.15pm-

"ADUH"
Bola itu tepat mengenai kening Raisya yang sedang melewati lapangan basket menuju ke aula sore itu. Dia meringis kesakitan sambil melirik ke arah lapangan basket yang sedang ada sparing basket antara SMA Bakti Karya dan SMA Insan Nusa. Tak ada siapa-siapa disana, hanya anak basket yang kaget melihat bola basket mereka tiba-tiba mengenai kening seorang cewek yang lewat di pinggir lapangan.

Raisya terus memegangi keningnya yang terkena bola dan menyadari kalau ada benjolan lumayan besar dikeningnya.

Sial banget aku hari ini Batin Raisya yang kesal sambil melihat tanah.

Sebenarnya, hari ini bukan hanya terkena bola basket saja yang membuat Raisya sial. Tapi banyak kejadian yang sangat nggak diharapkannya dan membuat hari ini adalah hari sangat sial bagi Raisya.

Raisya tercekat saat tiba-tiba ada seseorang memegang keningnya yang sakit lalu bertanya dengan suara lirih dan berat khas suara cowok. "Eh, kamu nggak apa-apa kan?" Dia melirik kearah orang yang tiba-tiba memegangnya lembut itu, tanpa dia sadari ternyata orang itu juga melihat Raisya yang sedang meringis kesakitan.

Mereka bertatapan sebentar setelah akhirnya Raisya menunduk karena bingung mau berkata apa. Raisya tertunduk malu, mungkin karena cowok itu adalah Rendra.

Rendra adalah cowok terganteng dan ter-cool sepanjang sejarah yang ada di SMA Insan Nusa, dia adalah ketua tim basket SMA Insan Nusa yang popularitasnya udah sampe planet pluto kali ya... nggak hanya di SMA Insan Nusa aja, Rendra juga populer di seluruh SMA yang ada di Surabaya. Banyak cewek yang mengagumi Rendra sampai-sampai jadi fans beratnya.

"Aku tanya lo, kamu nggak apa-apa kan?" Rendra menatap Raisya sekali lagi dengan wajah mulai bingung di aduk cemas

"Eem, agak sakit sih. Tapi nggak apa-apa, maaf saya permisi dulu" Raisya yang gugup berniat meninggalkan Rendra karena tak tahan lagi ditatap cowok seganteng Rendra.

"Ehh tunggu dulu" Dengan cekatan Rendra memegang tangan Raisya untuk menahannya agar tidak pergi.

"Tunggu, maaf ya aku nggak senganja ngelempar bolanya sampai kena kamu, habis Biyyu nggak tangkap bola basketnya dengan benar sih!" Rendra mencoba menjelaskan apa yang terjadi sebelum bola itu mengenai kening Raisya.

Raisya hanya mengangguk samar setelah mendengar penjelasan dari Rendra, lantas meninggalkan Rendra begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Rendra tertegun bingung dengan sikap Raisya yang dingin kepadanya, sambil melihat punggung Raisya yang berangsur angsur menjauh hingga tak tampak lagi.

Sebenarnya dia bingung karena disaat cewek yang lain berusaha mendekatinya, tapi Raisya malah berusaha menjauh darinya.

"Eh Ren ngapain masih bengong disana, dia nggak apa apa kan?" Teriak Biyyu yang mulai khawatir dengan Rendra yang berdiri tidak bergerak sejak tadi.

Biyyu adalah sahabat karib Rendra dari kecebong sampe sekarang. Mereka bertemu tanpa sengaja ingin berteman, dulu mereka adalah musuh bebuyutan saat tk. Tapi hubungan mereka berubah menjadi sahabat saat kejadian yang menyadarkan mereka bahwa sebenarnya Biyyu dan Rendra saling membutuhkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 30, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PERGI untuk KEMBALIWhere stories live. Discover now