Part 2

1K 49 16
                                    

Akhirnya! Libur kenaikan kelas telah tiba. Dua hari lalu pembagian Rapor. Aku bersyukur karena masih bisa mempertahankan predikat di lima besar. Setidaknya Ibuku cukup bangga saat menerima Rapor dari Pak Jamal, wali kelasku. Tapi disamping itu, katanya Pak Jamal menegur ibuku, Itu karena aku sering Izin pelajaran untuk kepentingan organisasi.

"Ikut organisasi boleh, tapi pelajaran itu nomor 1 ki. Jangan sampai dilupakan" Kata Ibu mengningatkan sepulang sekolah. Aku yakin Ibu hanya mengulang ucapan Pak Jamal ketika tadi saat menerima Rapor.

"Organisasi tidak akan membuat murid naik sekolah. Tapi nilai pelajaran lah!" Lanjut Ibu kemudian, Itu pasti pengulangan dari ucapan Pak Jamal juga, kataku dalam hati. Aku hanya berkata Iya dan mengangguk saja. Sementara Adiku Ratna, yang saat itu duduk dikelas dua SMP, dan baru saja naik kelas tiga sama sepertiku, hanya saja aku beda tingkat sekolah. Ia nampaknya senang melihat Kakanya kena omel oleh Ibu.

Kalian pasti bertanya, kemana Ayahku? Ya. Ayahku sudah meninggal dua tahun yang lalu karena sakit paru-paru. Sejak saat itu Ibulah yang bertugas menjadi tulang punggung keluarga dengan meneruskan usaha sembako Bapak di pasar Jati yang tak jauh dari rumah, sementara Bang Arkan kakaku, meski dia anak pertama. Tapi dia sudah menikah, apalagi dua minggu yang lalu, Mbak Ayu, istrinya. Baru saja melahirkan. Tak mungkin rasanya meminta bantuan Bang Arkan yang sudah berkeluarga dan sekarang tinggal di Solo ikut dengan istrinya. Kadang aku malu sebenarnya, sebagai anak lelaki yang ada dirumah. Aku tak bisa membantu soal keuangan.

"Fokus belajar. Sampai lulus. Biar jadi orang" Kata Ibu disuatu hari ketika aku menyampaikan permintaan maaf karena belum bisa berbuat banyak. Aku hanya mengangguk dan berjanji akan belajar bersungguh.

**

Tak terasa, aku sudah menginjak kelas XII. Libur sekolah kali inipun berbeda. Jika tahun sebelumnya disaat musim libur aku membantu Ibu ditoko, tidak dengan kali ini. Keterlibatanku sebagai pengurus osis ternyata cukup memberikan banyak perubahan dalam hidupku. Dan contohnya sekarang, anak-anak Osis ditugaskan untuk tetap ke sekolah sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Tentu saja untuk jaga diruang Penerimaan Siswa-Siswi baru. Aku kebagian jadwal hari Selasa dan Kamis. Kebetulan Hasan juga sama. Kalau Dimas sih datang setiap hari kesekolah. Bu Emi yang memintanya. Katanya karena Dimas ketua Osis. Kadang Dimas sering merengek di telepon untuk memintaku datang kesekolah, padahal hari itu bukan jadwalku. Tapi anehnya, waktu itu aku selalu mau. Seperti pagi ini dihari Sabtu. Lewat sms kami sudah janjian. Kalian harus tahu, ditahun 2011 belum musim Hp Android seperti sekarang ini, apalagi Media social seperti Line. Instagram. WhatsApp dan lainya. Ya memang sudah ada, tetapi belum terlalu musim. Apalagi dikelasku kebanyakan memakai Hp jadul, atau yang lebih canggih dikit Hp china yang kalau buka internet sering muncul tulisan 'memori penuh'. Waktu itu yang cukup terkenal adalah Blackberry. Dikelasku ada satu orang yang pake, Namanya Santi. Memang dia itu anak orang kaya, tak salah jika bisa beli Blackberry, hampir setiap jam istirahat dipamerkanya pada teman-teman kelas, seingatku waktu itu Blackberry yang dia gunakan tipe gemini. Jangan salah. Waktu itu yang pake Blackberry itu bisa dibilang keren loh. Jadi wajar jika saat itu anak-anak seperti aku dan Dimas hanya mengandalkan Sms. Apalagi ditahun itu banyak Operator yang berlomba-lomba memberikan bonus sms sebanyak mungkin.

"Udah lewat pasar jati!"

Kubaca sms Dimas kemudian. Aku membalasnya dengan menyatakan bahwa aku sudah berdiri didepan warung Teh imas, biasanya aku memang menunggu angkot didepan warung teh Imas. Dan tak lama, dari posisiku berdiri sudah terlihat sebuah angkot yang berjalan seperti keong (Saking lambatnya). Mungkin karena berharap ada penumpang yang mengejar angkot tersebut atau apalah.

Angkot itu sudah berhenti tepat dihadapanku. Disana terlihat Dimas duduk dibelakang kursi si Sopir. Pagi ini ia memakai Baju Koko berwarna putih, sama seperti yang aku pakai. Karena kami berniat untuk Sholat Jum'at di masjid yang dekat sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEI DIMAS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang